Minggu, 22 April 2012

Menikah Tanpa Cinta, Mungkinkah bisa?

| Minggu, 22 April 2012 | 0 komentar

Maktabah Online :


MENIKAH TANPA CINTA, MUNGKINKAH BISA ?

Oleh Muhammad Yusuf Abu Iram Al-Atsary

Jawabnya : mungkin, cukup?



Lalu apakah akan bisa bahagia dan langgeng?
Jawabnya : Kelanggengan suatu pernikahan sampai akhir hayat hanyalah Allah yang mengetahuinya, karena hidup dan kehidupan kita ada dalam genggamanNya, yang menikah dengan cinta yang konon dibina tahunan dengan melalui tahap pacaran saja banyak yang hancur lebur, jadi adanya saling mengenal sebelumnya dan saling mencintai sebelumnya tidaklah menjadi jaminan untuk kekalnya sebuah pernikahan dan rumah tangga. kawan dekat saya fulanah dan fulan pacaran sejak dibangku SMP kelas 1, diberi gelar anang - krisdayanti, saking mesranya, pasca kuliah mereka menikah, apa yang terjadi? 2tahun setelah menikah dan punya anak 1, CERAI bos .. sebabnya? katanya engga ada kecocokan gan.. gileeee ajeee, ngapain aja mereka selama kemaren kok sampe ga merasa ada kecocokan gitchu sih? Bukannya tahunan mengenal? ckckckck....ini fakta mas , mbak, akang, eteh...

Lalu bagaimana bisa kelak pasca akad, menemani dan tidur dengan orang yang tidak kita cintai?

Jawab: Sadarilah, jika anda sudah menerima akad nikah dengan rela, maka anda sudah halal berduaan, bahkan anda akan mendapatkan pahala yang besar atasnya, pahala shodaqoh (sedekah) yang berlangsung terus menerus, emang engga mau ya dapat pahala? Nah yang anehnya, kita enggan untuk itu tapi melakukan dosa - dosa lainnya kita bisa, padahal yang ini asli malah berpahala.. saya faham ini soal perasaan dan hati, namun itu semua bisa dipalingkan kepada ketundukkanNya, bukankah orang-orang yang beriman dan bertaqwa mampu menundukkan hatinya saat berhadapan dengan syari'atNya? nah lakukanlah dan mulailah belajar mencintainya, pasca itu selamat berpacaran dalam nuansa halal... waaaah mantabs bukan?

Hari gini masih berbicara cinta?
Gileeee ajeeee, cinta pada hari ini adalah nafsu dan syahwat, perhatikan saja, adakah yang bercinta sebelum halal mereka bisa saling menjaga diri? TIDAK!! dari yang kelas teri saja yang hanya inbox-inboxan dan SMS-SMS-an bisa berujung sayang-sayangan, apalagi yang sampai jalan bareng dan ketemuan? minimal akan terjadi zina pegang-pegangan, CIPOK-CIPOKAN, dan berujung dengan membelai dan GUBRAAAKKKK jatuh kedalam kenistaan... akhirnya masuk anginlah perut... dan anak-anak terlahir tanpa nasab ayah yang jelas.. sedikitkah yang seperti itu? Tidak justru itu sudah yang menjadi mayoritas dinegeri ini..!! siapa yang rugi? Wanita jelas, dia hamil, lalu kedungsang-dungsang sengsara GAJEBO, prianya? ya sengsara juga di akhirat mendapat azab.. na'udzubillahi min dzaalika..

Dasar sebuah pernikahan
Pijakan yang dasar sekali dalam membina sebuah rumah tangga yang harmonis adalah Adil dan akhlaq yang baik, ini perkara umumnya, dan khususnya tentu pemahaman agama yang baik.

Makna adil disana bukanlah harus masuk partai keadilan dulu baru bisa adil, bukan juga sama rata itu adil, karena makna adil yang sebenarnya adalah meletakkan sesuatu (mendudukkan) pada tempatnya, karena sama rata juga bukan adil, mengapa? cobalah anda renungkan, anda punya anak 2, yang 1 usia sekolah misalkan SD, dan yang 1 lagi usia bayi, kalau yang dimaksud adilnya sama rata maka terbayangkah oleh anda jika jatah dana si anak usia SD harus disamakan dengan jatah anak usia bayi ? atau sebaliknya? Nah fahamkan maksud saya? terlalu kalau engga faham sih !! ckckckck... jadi jangan salah ya memahami adil..!!

Sifat adil dalam rumah tangga sangat dituntut, artinya kedua pasangan harus memilikinya, sehingga mampu melakukan, berbuat, bertindak dan berfikir secara benar, mampu membedakan mana yang harus didahulukan dan mana yang bisa di pending atau bahkan di cancel, si suami harus adil dalam hal menafkahi, jika dia makan, maka si istri harus makan, jika dia berpakaian maka begitu juga dan seterusnya, ..

Begitu pun si istri, dia harus mampu berbuat adil menyetir roda masalah rumah tangganya, mendahulukan mana yang benar-benar dibutuhkan dan yang tidak, oleh karena itu sifat adil inilah harus dimiliki oleh keduanya,... saya rasa cukup penjelasan bab adil ini deh, oke kita melangkah ke bab selanjutnya, ...

Yang kedua adalah akhlaq yang baik, seseorang yang dia disebut sebagai mempunyai agama yang baik namun tak memiliki akhlaq yang baik, artinya sahaok gaplok kedua nyabok, katilu nyolok ka opat ngabekok (peribahasa sunda), artinya apa ya? Mungkin artinya orangnya kasar gitu deh gampangnya, maka pasti tak mampu membuat nyaman pasangannya, begitu juga seorang istri yang cerewetnya masya Allah, sampe-sampe kalo ngedumel dia kuat ceramah berjam-jam juga engga bisa membuat nyaman, sedikit-sedikit ngambek, bentar-bentar cemburu, abis itu kabur ke orang tuanya, jiaaaaaaah yang beginian kapan mesranya? kapan bisa berbicara baik-baiknya? siap-siap aja deh menyandang predikat baru Miss janda dan Mr.Duda .. dan acak-acakkanlah nasibnya anak-anak.. hehe.. ga kebayang sama saya, yang satu melotot, yang satu beres-beres baju seraya teriak-teriak .. "iyaaaa saya mau mudiiiiiiiiiiiiik ajaaaaa" ...

Nah itulah dasar utama membina sebuah rumah tangga, bukan dengan cinta buta yang konon membuat mata berurai air saat jauh darnya, rindu saat terpisah bawaannya kangeeeeeeeen melulu, saat ketemu terjadilah dosa..

Intinya adalah sifat adil kedua pasangan dan akhlaq yang baik, karena ini yang dibutuhkan atau modal awalnya sebuah pernikahan itu sukses. Dan ini terbukti, bahwa orang-orang yang belum memiliki pemahaman agama yang baik pun jika memiliki sifat dasar ini mereka bisa sukses dalam mengarungi bahtera rumah tangganya, namun jika ingin ditambah sukses akhirat, maka tentunya harus ditunjang dengan pemahaman agama yang baik pula donk ..

Kalo engga melewati pacaran gimana mau tahu karakternya?
Nah inilah syubhatnya adik-adik manis ...
Emangnya dengan pacaran sekian lama -kalau nasibnya buruk ya penyok, kalo masih kehitung beruntung cuma dekok, sama wae ya artinya?- akan bisa mengetahui karakter? Iiiiiihhhh engga lagi adik-adik manis...kenapa begitu?

Ya karena selama pacaran itu akan ditampilkan profile supeeeeeeeer ... so sweeet, berusaha muaaaanis, berusaha tampil oke punya, pasti engga maulah menampilkan diri apa adanya, misal, kebiasaan kentut di tempat umum, saat pacaran engga mungkinlah dia berani tampil brat bret brot didepan pasangannya, coba nanti kalo pasca nikah, keluar tuuuuh aslinya, hehehe... itulah sedikit gambarannya ...

Jadi gimana donk supaya bisa dapat informasi yang akurat dan tepat sasaran?
Nah, langkah awalnya, adik-adik manis cari informasi dari kawan-kawan dekatnya dulu, biasanya kawan mengetahui banyak hal, kemudian bisa dari lingkungannya, saudara-saudaranya, dan satu hal saya tekankan, seseorang itu bisa dilihat dari kawan-kawan dekatnya loh .. cara mencari tahunya? Ihhh nyebelin banget yang begini aja masa kudu diajari sih? ogah ah ...mikir aja deh ya ... bye bye... hehe...

Nah mencari jodoh di dunia maya semisal facebook gimana tuh?
Hukum-hukum yang berkaitan dengan perkara ini selama mengikuti aturan syar'i maka dibolehkan, mencari jodoh di dunia maya juga boleh dan sah-sah saja, yang menjadi masalahnya adalah, adakah seorang yang tsiqoh (terpercaya) merekomendasikannya? jika ada ya embat aja kalau engga ada maka bertahanlah .. cukup faham maksudnya?

Jadi kesimpulannya adalah:
Menikah tanpa cinta bukan perkara tidak mungkin alias bisa bahagia, syarat dan ketentuan berlaku sebagaimana saya bahas diatas, kalau ada pertanyaan silahkan ajukan, kalo bisa saya jawab kalo engga bisa cari jawabannya pada ustadz ya ..karena saya mah tukang Jahe Merah Karomah dan herbal.. silahkan kalau mau order boleh ..hehe.. ujungnya ..

Nasehat saya
Saat anda disodorkan menikah dengan orang yang tak anda cintai, maka untuk menjaga agama anda dan kesucian anda, jangan antipati duluan, lihatlah agamanya, lalu cari tahu tentang akhlaqnya, karena sebaik-baiknya suami adalah yang baik akhlaqnya pada istri dan keluarganya ...Saat pasangan bisa memperhatikan dan memberi kenyamanan cinta akan hadir dengan sendirinya .. Insya Allah .. wah cinta... dimanakah cinta .. oh cinta....

Ditulis Oleh : Unknown ~ Blog Pribadi Abu Iram Al-Atsary

Selamat, Anda sedang membaca artikel saya yang berjudul Menikah Tanpa Cinta, Mungkinkah bisa? - Artikel ini diposting oleh Unknown pada hari Minggu, 22 April 2012. Terimakasih atas kunjungan Anda serta kesediaan Anda membaca artikel ini. Jangan lupa like ke akun facebook anda untuk berbagi - Kritik dan saran dapat anda sampaikan melalui Buku Tamu Kami. By. Abu Iram Al-Atsary.

0 komentar:

:)) ;)) ;;) :D ;) :p :(( :) :( :X =(( :-o :-/ :-* :| 8-} :)] ~x( :-t b-( :-L x( =))

Posting Komentar

Tulis Komentar Anda Disini:

 
© Copyright 2010. yourblogname.com . All rights reserved | yourblogname.com is proudly powered by Blogger.com | Template by o-om.com - zoomtemplate.com