Rabu, 22 Februari 2012

Uzlah, Manfaat dan Mudharatnya

| Rabu, 22 Februari 2012 | 0 komentar

Uzlah Manfaat dan Mudharatnya - Maktabah Online


Manusia berbeda pendapat tentang uzlah (mengisolir diri dari manusia) dan bergaul dengan manusia, manakah yang lebih utama di antara keduanya?


Mereka yang menganggap uzlah itu lebih utama, berhujjah dengan hadits Abi Said, ia berkata: Ada orang yang bertanya: Wahai Rasulullah, manusia manakah yang paling baik itu? Beliau menjawab: "Seorang yang berjihad dengan diri dan hartanya, dan seorang yang tinggal di bukit terpencil beribadah kepada Rabbnya dan meninggalkan manusia karena kejahatannya." (HR. Al-Bukhari dan Muslim).

Dalam hadits Uqbah bin Amir radiallahu anhu, ia berkata: Aku berkata: "Wahai Rasulullah, apakah keselamatan itu?" Beliau menjawab: "Kendalikanlah lidahmu, dan tetaplah tinggal di rumahmu, serta menangislah atas kesalahanmu." (HR. At-Tirmidzi, Ahmad, dll. Dishahihkan oleh Syaikh Abu Ishaq Al-Huwaini dalam Tahqiq kitab "As-Shamth wa adabul lisan" Oleh Imam Ibnu Abi Ad-Dun-ya).

Mereka yang beranggapan bahwa bergaul dengan manusia itu lebih utama berdalil dengan sabda Nabi shallallahu 'alaihi wasallam yang artinya: "Orang mukmin yang bergaul dengan manusia dan sabar menghadapi gangguan mereka itu lebih baik dari pada orang mukmin yang tidak bergaul dengan manusia dan tidak sabar menghadapi gangguan mereka." (HR. Ahmad dan At-Tirmidzi).

Manfaat Uzlah
1. Dapat berkonsentrasi dan menfokuskan diri untuk beribadah dan bermunajat kepada Allah.

2. Dengan uzlah dapat menghindarkan diri dari berbagai macam maksiat; Ghibah (menceritakan kejelekan orang lain). Riya' (ingin dipuji oleh orang lain). Terpengaruh akhlak mereka yang buruk. Terhindar dari fitnah. Terhindar dari kejahatan manusia.

3. Dapat memutuskan ketamakan manusia terhadapmu dan ketamakanmu terhadap manusia. Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Lihatlah orang yang lebih rendah dari kalian (dalam hal materi) dan janganlah melihat orang yang lebih tinggi dari kalian, karena yang demikian itu lebih pantas membuat kalian tidak mengentengkan nikmat Allah yang diberikan kepada kalian." (HR. Al-Bukhari dan Muslim).

4. Terhindar dari perjumpaan dengan orang-orang yang bodoh dan berakhlak buruk.

Kerugian Uzlah
Ketahuilah, di antara tujuan-tujuan dien dan dunia ada yang hanya didapat dengan cara meminta bantuan orang lain, oleh karena itu mau tidak mau manusia harus bergaul dengan orang lain. Dan di antara manfaat bergaul dengan manusia adalah:

1.Belajar dan mengajar.
Barangsiapa yang sudah mempelajari ilmu-ilmu yang fardhu 'ain, dan ia tidak mampu untuk menguasai ilmu-ilmu lainnya, lalu menyibukkan diri dengan ibadah maka lakukanlah. Apabila ia mampu untuk mendalami ilmu-ilmu dien lainnya di samping yang fardhu 'ain maka janganlah ia beruzlah sebelum ia berusaha untuk menguasainya agar ia tidak mendapatkan kerugian.

Adapun mengajarkan ilmu kepada orang lain, maka sangat besar pahalanya apabila benar niatnya. Tetapi jika niatnya untuk mencapai kedudukan yang tinggi di antara orang banyak dan untuk mencari banyak pengikut , maka itu merupakan kebinasaan ditinjau dari segi dien. Kebanyakan di zaman sekarang ini para penuntut ilmu mempunyai tujuan dan niat yang buruk, hal yang demikian itu meng-haruskan orang yang berilmu untuk menginggalkan mereka. Tetapi jika ia mendapati seseorang menuntut ilmu semata-mata karena Allah dan berniat dengan ilmunya itu untuk mendekatkan diri kepada Allah, maka dia tidak boleh meninggalkannya dan ia tidak boleh menyembunyikan ilmunya.

2. Memberi dan mengambil manfaat.
Mengambil manfaat dari manusia dengan cara bekerja dan bermuamalah. Orang yang membutuhkan pekerjaan dan bermuamalah dengan manusia terpaksa harus meninggalkan uzlah. Adapun orang yang berke-cukupan untuk memenuhi kebutuhannya maka uzlah lebih utama bagi dia, kecuali jika bekerjanya dan bermuamalahnya dengan manusia untuk memberikan kebaikan kepada orang lain, dengan cara bershadaqah dan lain sebagainya, maka hal yang demikian lebih utama dibandingkan dengan uzlah. Kecuali jika uzlahnya itu lebih bermanfaat bagi dia dalam mengenal Allah, dan mendapatkan ketenteraman denganNya, dapat menyingkap rahasia-rahasia kehidupan dengan penglihatan mata hatinya bukan dengan khurafat dan khayalan yang merusak.

Adapun memberi manfaat kepada manusia, bisa dengan hartanya atau tenaganya untuk memenuhi kebutuhan-kebutuhan manusia. Barangsiapa yang mampu melakukan yang demikian itu dengan tidak keluar dari rel syari'at yang telah digariskan maka yang demikian itu lebih utama  dari uzlah dengan menyibukkan dengan ibadah-ibadah yang sunnah hukumnya.

3. Membina diri dan membina orang lain.
Yang dimaksud dengan membina diri adalah melatih jiwa menghadapi kekasaran manusia, menahan diri dari gangguan mereka, mengendalikan nafsu dan mengekang syahwat. Yang demikian itu lebih utama dari uzlah bagi orang yang belum terlatih jiwanya dan belum terpuji akhlaknya.

Adapun membina orang lain adalah melatih orang lain untuk menjadi baik. Mengenai sisi negatifnya, seperti apa yang telah disebutkan dalam hal menyebarkan ilmu kepada orang lain.

4. Menentramkan diri dari kesepian,
seperti berkumpul dengan orang yang bertaqwa sebagai penghibur hati bagi jiwa yang gersang. Hendaklah refresing tersebut tidak menyita waktu untuk hal-hal penting lainnya, dan hendaklah yang dibicarakan saat berkumpul adalah hal-hal yang berhubungan dengan dien.

Al-Iman Ibnul Qayyim v berkata dalam kitab Al-Fawaid: "Berkumpul dengan temanteman
itu ada dua macam:

Pertama, berkumpul untuk menentramkan tabi'at dan menghabiskan waktu, yang demikian itu kerugiannya lebih besar dari manfaatnya, minimal-nya mengotori hati dan menyia-nyiakan waktu.

Kedua, berkumpul dengan mereka dalam rangka kerjasama mencapai sebab-sebab keselamatan, nasihat-menasihati tentang kebenaran dan kesabaran. Hal ini sangat besar manfaatnya, tetapi padanya ada tiga sisi negatif:

a. Saling memuji sebagian terhadap yang lainnya.
b. Over dalam pembicaraan dan pergaulan melebihi kebutuhan.
c. Sebagai pemuas nafsu dan hoby yang menyebab-kan keluar dari tujuan semula."

5. Mendapat pahala dan menjadi sebab orang lain mendapat pahala.
Mendapat pahala dengan cara menghadiri jenazah, menengok orang sakit, menghadiri walimah dan undangan lainnya. Dengan begitu ia ikut menyenangkan saudara seiman.

Menjadi sebab orang lain mendapat pahala dengan cara membukakan pintunya untuk orang lain berta'ziah, menengok dan mengucapkan salam. Tetapi haruslah ditimbang antara pahala dan ruginya dengan sebab pergaulan dengan manusia, mana yang lebih menguntungkan.

6. Tawadhu' (rendah hati),
Dia tidak akan mem-punyai sifat tawadhu' jika tidak bersosialisasi dengan manusia. Apabila engkau sudah tahu manfaat-manfaat dan kerugian-kerugian uzlah, maka tidaklah bisa dihukumi secara mutlak bahwa uzlah itu lebih utama atau bergaul dengan manusia itu yang lebih utama, tetapi haruslah dilihat person dan kondisinya.

Harus dilihat pula orang yang digaulinya serta kondisi orang tersebut. Juga harus dilihat faktor apa yang mendorong untuk berhubungan dengannya. Apa sisi posifit dan negatif akibat berhubungan dengan orang lain, lalu bandingkan antara keduanya, baru setelah itu menjadi jelas mana yang lebih utama antara keduanya.

Syaikh Muhammad bin Shalih Al-Utsaimin hafizhahullah berkata dalam Syarh Riyadus Shalilih juz 6 halam 198: "Ketahuilah bahwa yang paling utama adalah seorang mukmin yang bergaul dengan manusia dan sabar atas gangguan mereka. Orang yang demikian itu lebih utama dari seorang mukmin yang tidak bergaul dengan manusia dan tidak sabar atas gangguan mereka. Tetapi terkadang terjadi perkara-perkara yang menjadikan uzlah itu lebih baik dari bergaul dengan manusia.

Yang demikian apabila manusia takut fitnah mengenai dirinya, seperti tinggal di negeri yang diterapkan padanya peraturan-peraturan yang mengharuskan ia menyimpang dari diennya, atau harus mendakwah-kan bid'ah, atau ia melihat bahwa kemaksiatan telah merajalela, ia takut terimbas dan terjerumus ke lembah dosa dan nista, maka dengan kondisi yang ada itu uzlah lah yang lebih baik bagi dia ...

Inilah perinciannya, bahwa uzlah itu lebih baik, jika dengan bergaul dapat menimbulkan keburukan dan kerusakan bagi agama dia. Apabila tidak menimbulkan keburukan dan fitnah maka kembali ke hukum asal bahwa bergaul dengan manusia itu lebih utama, karena ia dapat melakukan amar ma'ruf nahi mungkar, berdakwah menyampaikan kebenaran, menjelaskan tuntunan Nabi shallallahu 'alaihi wasallam,
maka hal ini lebih baik bagi dia."

(Fariq bin Gasim Anuz). Disarikan dari buku "Mukhtashar Minhajul Qashidin", hal 118-126, karya Al-Imam Ibnu Qudamah, dengan tambahan dari beberapa buku lainnya.)

Ditulis Oleh : Unknown ~ Blog Pribadi Abu Iram Al-Atsary

Selamat, Anda sedang membaca artikel saya yang berjudul Uzlah, Manfaat dan Mudharatnya - Artikel ini diposting oleh Unknown pada hari Rabu, 22 Februari 2012. Terimakasih atas kunjungan Anda serta kesediaan Anda membaca artikel ini. Jangan lupa like ke akun facebook anda untuk berbagi - Kritik dan saran dapat anda sampaikan melalui Buku Tamu Kami. By. Abu Iram Al-Atsary.

0 komentar:

:)) ;)) ;;) :D ;) :p :(( :) :( :X =(( :-o :-/ :-* :| 8-} :)] ~x( :-t b-( :-L x( =))

Posting Komentar

Tulis Komentar Anda Disini:

 
© Copyright 2010. yourblogname.com . All rights reserved | yourblogname.com is proudly powered by Blogger.com | Template by o-om.com - zoomtemplate.com