Senin, 30 Januari 2012

Sehari Dikediaman Rasulullah Shollallahu 'alaihi wasallam 5

| Senin, 30 Januari 2012 | 0 komentar

Akhlak dan Budi Pekerti Shalallaahu alaihi wasalam
Perilaku seseorang merupakan barometer akal dan kunci untuk mengenal hati nuraninya. 'Aisyah Ummul Mukminin putri Ash-Shiddiq radhiyallahu 'anhuma seorang hamba terbaik yang mengenal akhlak Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam dan yang dapat menceritakan secara detail keadaan beliau shallallahu 'alaihi wasallam. 'Aisyah radhiyallahu 'anha adalah orang yang paling dekat dengan beliau baik saat tidur maupun terjaga, pada saat sakit maupun sehat, pada saat marah maupun ridha.

Aisyah radhiyallahu 'anha menuturkan:
Rasulullah Shalallaahu alaihi wasalam bukanlah seorang yang keji dan tidak suka berkata keji, beliau bukan seorang yang suka berteriak-teriak di pasar dan tidak membalas kejahatan dengan kejahatan. Bahkan sebaliknya, beliau suka memaafkan dan merelakan. (HR. Ahmad)

Demikianlah akhlak beliau shallallahu 'alaihi wasallam selaku nabi umat ini yang penuh kasih sayang dan selalu memberi petunjuk, yang penuh anugrah serta selalu memberi nasihat. Semoga shalawat dan salam tercurah atas beliau.

Al-Husein cucu beliau menuturkan keluhuran budi pekerti beliau. Ia berkata: "Aku bertanya kepada ayahku tentang adab dan etika Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam terhadap orang-orang yang bergaul dengan beliau, ayahku menuturkan: "Beliau shallallahu 'alaihi wasallam senantiasa tersenyum, luhur budi pekerti lagi rendah hati, beliau bukanlah seorang yang kasar, tidak suka berteriak-teriak, bukan tukang cela, tidak suka mencela makanan yang tidak disukainya. Siapa saja yang mengharapkanya pasti tidak akan kecewa dan siapa saja yang memenuhi undangannya pasti akan senantiasa puas. Beliau meninggalkan tiga perkara: "riya', berbangga-bangga diri dan hal yang tidak bermanfaat." Dan beliau menghindarkan diri dari manusia karena tiga perkara: "beliau tidak suka mencela atau memaki orang lain, beliau tidak suka mencari-cari aib orang lain, dan beliau hanya berbicara untuk suatu maslahat yang bernilai pahala." Jika beliau berbicara, pembicaraan beliau membuat teman-teman duduknya tertegun, seakan-akan kepala mereka dihinggapi burung (karena khusyuknya). Jika beliau diam, barulah mereka berbicara. Mereka tidak pernah membantah sabda beliau.
Bila ada yang berbicara di hadapan beliau, mereka diam memperhatikannya sampai ia selesai bicara.
Pembicaraan mereka disisi beliau hanyalah pembicaraan yang bermanfaat saja. Beliau tertawa bila mereka tertawa. Beliau takjub bila mereka takjub, dan beliau bersabar menghadapi orang asing yang kasar ketika berbicara atau ketika bertanya sesuatu kepada beliau, sehingga para sahabat shallallahu 'alaihi wasallam selalu mengharapkan kedatangan orang asing seperti itu guna memetik faedah. Beliau bersabda: "Bila engkau melihat seseorang yang sedang mencari kebutuhannya, maka bantulah dia." Beliau tidak mau menerima pujian orang kecuali menurut yang selayaknya. Beliau juga tidak mau memutuskan pembicaraan seeorang kecuali orang itu melanggar batas, beliau segera menghentikan pembicaraan tersebut dengan melarangnya atau berdiri meninggalkan majlis." (HR. At-Tirmidzi)

Cobalah perhatikan satu persatu akhlak dan budi pekerti nabi umat ini shallallahu 'alaihi wasallam. Pegang teguh akhlak tersebut dan bersungguh-sungguhlah dalam meneladaninya, sebab ia adalah kunci seluruh kebaikan.

Di antara petunjuk Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam adalah mengajarkan perkara agama kepada teman-teman duduknya, di antara yang beliau ajarkan adalah:
"Barangsiapa yang wafat sedangkan ia memohon kepada selain Allah, ia pasti masuk Neraka." (HR. Al-Bukhari)

Di antaranya juga:
"Seorang muslim adalah yang kaum muslimin dapat terhindar dari gangguan lisan dan tangan-nya, seorang muhajir (yang berhijrah) adalah yang meninggalkan segala yang dilarang Allah Subhanahu wata’ala" (Muttafaq 'alaih).

Dan sabda beliau shallallahu 'alaihi wasallam:
"Sampaikanlah kabar gembira kepada orang-orang yang berjalan ke masjid di malam kelam, berupa cahaya yang sempurna pada Hari Kiamat." (HR. At-Tirmidzi dan Abu Daud)

Demikian pula sabda beliau shallallahu 'alaihi wasallam :
"Perangilah kaum musyrikin dengan harta, jiwa dan lisan kamu." (HR. Abu Daud)

Diriwayatkan juga dari beliau:
"Sesungguhnya seorang hamba berbicara dengan sebuah perkataaan yang belum jelas bermanfaat baginya sehingga membuat ia terperosok ke dalam api Neraka lebih jauh daripada jarak timur dan barat."
(Muttafaq 'alaih)

Putra-putri Rasulullah Shalallaahu alaihi wasalam
Pada zaman jahiliyah, kelahiran seorang bayi perempuan adalah lembaran hitam dalam kehidupan sepasang suami istri. Bahkan merupakan lembaran hitam bagi keluarga dan kabilahnya. Kepercayaan masyarakat jahiliyah seperti itu mendorong mereka mengubur anak perempuan hidup-hidup karena takut cela dan aib.
Penguburan anak perempuan tersebut dilakukan dengan cara yang sangat sadis tanpa ada rasa sayang dan belas kasih sama sekali. Anak perempuan tersebut dikubur hidup-hidup. Mereka melakukan perbuatan terkutuk itu dengan berbagai macam cara. Di antaranya, jika lahir seorang bayi perempuan, mereka sengaja membiarkan bayi itu hidup sampai berusia 6 tahun, kemudian si bapak berkata kepada ibu anak yang malang tersebut: "Dandanilah anak ini, sebab aku akan membawanya menemui paman-pamannya." Sementara si bapak telah menyiapkan lubang di tengah padang pasir yang sepi. Lalu dibawalah anak perempuannya itu menuju lubang tersebut. Sesampainya di sana si bapak berkata kepadanya: "Lihatlah lubang itu!" lalu sekonyong-konyong ia dorong anak itu ke dalamnya dan menimbunnya dengan tanah secara sadis dan keji.

Di tengah-tengah masyarakat jahiliyah seperti itulah Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam muncul dengan membawa agama yang agung ini, agama yang menghormati hak-hak perempuan, baik statusnya sebagai ibu, istri, anak, kakak ataupun bibi.

Putri-putri beliau begitu banyak mendapat curahan kasih sayang dari beliau shallallahu 'alaihi wasallam. Apabila Fathimah radhiyallahu 'anha datang, beliau akan segera bangkit menyambutnya sambil memegang tangannya, lalu menempatkannya di tempat duduk beliau shallallahu 'alaihi wasallam. Demikian pula bila Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam datang mengunjungi Fathimah radhiyallahu 'anhu, ia segera bangkit menyambut beliau shallallahu 'alaihi wasallam sambil menuntun tangan beliau dan menciumnya serta menempatkan beliau di tempat duduknya. (Sebagaimana tertera dalam HR. Abu Daud, Tirmidzi dan An-Nasaai)

Meskipun beliau begitu sayang kepada putri-putrinya dan begitu memuliakan mereka, namun beliau rela menerima talaq (perceraian) kedua putri beliau Ruqaiyyah dan Ummu Kaltsum radhiyallahu 'anhuma dari suami mereka, yaitu 'Utbah dan 'Utaibah putra Abu Lahab setelah turun surat Al-Lahab ("Binasalah kedua tangan Abu Lahab"). Beliau tetap sabar serta mengharap pahala dari Allah Ta'ala. Beliau tidak berkenan menghentikan dakwah atau surut ke belakang. Pasalnya kaum Quraisy mengancam, bila beliau tidak menghentikan dakwah, maka kedua putri beliau akan dicerai. Namun beliau tetap teguh dan sabar serta tidak goyah dalam mendakwahkan agama Islam.

Di antara bentuk sambutan hangat beliau terhadap putri beliau adalah sebagaimana yang dituturkan 'Aisyah radhiyallahu 'anha ia berkata: "Pada suatu hari kami, para istri Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam, berada di sisi beliau. Lalu datanglah Fathimah radhiyallahu 'anha kepada beliau dengan berjalan kaki. Gaya berjalannya sangat mirip dengan Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam. Ketika Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam melihatnya, beliau memberikan ucapan selamat untuknya, beliau berkata:
"Selamat datang wahai putriku." Kemudian beliau tempatkan ia di sebelah kanan atau kiri beliau." (HR. Muslim)

Di antara bentuk kasih sayang dan cinta beliau kepada putri-putri beliau ialah dengan mengunjungi mereka dan menanyakan kabar dan problem yang mereka hadapi. Fathimah radhiyallahu 'anha pernah datang menemui beliau shallallahu 'alaihi wasallam mengadukan tangannya yang lecet karena mengadon tepung, ia meminta seorang pelayan kepada beliau. Namun Fatihmah radhiyallahu 'anha tidak bertemu dengan beliau. Fathimah radhiyallahu 'anha melaporkan kedatangannya kepada 'Aisyah radhiyallah 'anha. Setelah Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam kembali, 'Aisyah radhiyallahu 'anha mengabarkan perihal kedatangan Fathimah radhiyallahu 'anha. 'Ali radhiyallahu 'anhu menuturkannya kepada kita:

Beliau shallallahu 'alaihi wasallam lalu datang menemui kami berdua saat kami sudah berbaring di atas dipan. Ketika beliau datang, kamipun segera bangkit. Beliau shallallahu 'alaihi wasallam berkata: "Tetaplah di tempat kamu!" beliaupun mendekat lalu duduk di antara kami berdua hingga aku dapat merasa-kan sejuk kedua telapak kaki beliau di dadaku. Beliau bersabda:

"Maukah kamu aku tunjukkan sesuatu yang lebih baik bagi kamu berdua daripada seorang pelayan?" Apabila kamu hendak tidur, bacalah takbir (Allahu Akbar) tiga puluh empat kali, tasbih (Subhaa-nallaah) tiga puluh tiga kali, dan tahmid (Alham-dulillahi) tiga puluh tiga kali. Sesungguhnya bacaan tersebut lebih baik bagimu daripada seorang pelayan." (HR. Al-Bukhari)

Sungguh, pada diri Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam terdapat teladan yang baik bagi kita, teladan dalam kesabaran dan ketabahan. Seluruh putra-putri beliau wafat sewaktu beliau masih hidup -kecuali Fathimah radhiyallah 'anha, namun meskipun demikian beliau tidak menampar-nampar wa-jah, merobek-robek pakaian dan tidak mengadakan kenduri kematian (sebagaimana yang dilakukan mayoritas manusia sebagai ungkapan kesedihan dan belasungkawa). Beliau shallallahu 'alaihi wasallam tetap sabar dan tabah dengan mengharap pahala dari Allah Ta'ala serta ridha atas takdir dan ketentuan Allah Ta'ala. 

Ditulis Oleh : Unknown ~ Blog Pribadi Abu Iram Al-Atsary

Selamat, Anda sedang membaca artikel saya yang berjudul Sehari Dikediaman Rasulullah Shollallahu 'alaihi wasallam 5 - Artikel ini diposting oleh Unknown pada hari Senin, 30 Januari 2012. Terimakasih atas kunjungan Anda serta kesediaan Anda membaca artikel ini. Jangan lupa like ke akun facebook anda untuk berbagi - Kritik dan saran dapat anda sampaikan melalui Buku Tamu Kami. By. Abu Iram Al-Atsary.

0 komentar:

:)) ;)) ;;) :D ;) :p :(( :) :( :X =(( :-o :-/ :-* :| 8-} :)] ~x( :-t b-( :-L x( =))

Posting Komentar

Tulis Komentar Anda Disini:

 
© Copyright 2010. yourblogname.com . All rights reserved | yourblogname.com is proudly powered by Blogger.com | Template by o-om.com - zoomtemplate.com