Jumat, 02 Maret 2012

Sebuah Kisah dan Perjalanan 1

| Jumat, 02 Maret 2012 | 0 komentar

Ini hanyalah sebuah kisah dan perjalanan, yang disampaikan kepada saya dan sebagaimana yang  saya tulis , sampaikan dan uraikan dibawah ini. 



Latar Belakang Cerita Kehidupan
Diantara kepingan cerita kehidupan yang begitu banyak bertebaran dialam raya ini, maka mungkin saja kisah ini hanya merupakan sebuah noktah berbentuk partikel atom, dan diantara sekian kisah istimewa, maka kisah ini sungguh tak termasuk istimewa, karena perjalanan kisah-kisah istimewa telah lebih dahulu diduduki oleh perjalanan hidup manusia-manusia terbaik yaitu generasi salafush sholih.

Dia adalah seorang bocah yang lahir dari seorang seorang wanita berdarah pribumi, Ibunya ini adalah anak dari seorang muslim yang telah menunaikan haji pada masanya, yang mana perjalanan saat itu bukanlah perjalanan mudah seperti zaman sekarang ini, perjalanannya saja selama 1 bulan melalui kapal air.

Namun nasibnya saat itu tidaklah begitu mujur, sejak usia bayi 40hari, sang bayi telah diadopsi oleh saudaranya yang beragama kong hu cu, dan dia dibesarkan dalam keadaan nuansa agama kong hu cu. hingga menjelang dewasa sang ibu dari subjek cerita ini barulah bertemu dengan kedua orang tuanya, dia dalam keadaan berbeda agama yang dianutnya. Dan nasibnya ... dia hanya sempat memiliki kebersamaan dengan kedua orang tuanya dalam waktu yang sangat singkat.

Ringkas cerita, si ibu kemudian menikah dengan seorang pria berdarah Tiong Hoa asli, bermarga chung, dengan kewarganegaraan asing. Dari perkawinannya lahirlah 2 anak laki-laki yang mana si bungsu meninggal diusianya yang masih belia sekitar 1,5tahunan.

Tak lama sang ayah pun menyusulnya ...maka tinggallah diatas bumi ini sang ibu dan anaknya yang pertama. Hari-hari perjuanganpun berlalu, tak terasa si anak mulai membesar, dia tumbuh didalam nuansa keagamaan yang kental dengan perbauran antara kristiani, budha dan kong hu cu, sehingga akhirnya si anak pun jika malam minggu dia ikut kebaktian di gereja, pada hari minggunya ikut sekolah minggu di wihara..

Diantara hikmah yang didapatnya, dia sempat mempelajari al-kitab yang menjadi pedoman di agama-agama tersebut. ..

Allah Jalla Wa 'Alla mentakdirkan ibu dan anak ini pindah ke suatu kabupaten kecil, yang alamnya masih asri, damai dan berudara bagus serta kehidupan yang ramah, jauh dari hiruk pikuk dan keramaian.. Di kota kecil inilah dia mengenal Islam.. belajar mengaji hingga di khitan.

Dia tumbuh dalam suasana tanpa kasih sayang seorang ayah, dia besar dengan kemandiriannya "yang terpaksa dia jalani" karena suratan takdir kehidupannya, dia tumbuh dewasa sebelum waktunya.. dia sangat mengasihi dan menghargai sebuah nilai perjuangan dari seorang wanita yang membesarkannya dengan kedua tangannya, mencari nafkah dengan cucuran keringatnya ..sang Ibu membesarkannya dengan keadaan yang jauh dari berkecukupan, sehingga diharuskan berjualan dengan 3 x sehari, pagi si ibu jualan nasi uduk ditemani sang anak berkeliling, sepulangnya si ibu berjualan keliling lagi sendirian karena si anak sekolah, si ibu berjualan kue sekitar pukul 10 pagi, dan jam 14 siang menjelang sore, si ibu berjualan sayur matang. Semua dillakukannya dengan ikhlas demi sebuah perjuangan membesarkan sang buah hatinya .. sungguh inilah sebuah nilai perjuangan, inilah perjuangan yang sesungguhnya dari seorang ibu yang sama sekali takkan pernah tergantikan nilainya walau diganti oleh gunung emas dan permata, bahkan setetes keringatnya pun belum sebanding dengan itu semua, apalagi nilai keikhlasannya ..

Alhamdulillah.. sang anak yang tumbuh dalam nuansa keprihatinan itu, dapat merasakan penderitaan ibunya, sehingga sekalipun dia bandel, namun dia tetap menjaga nilai-nilai moral etika terhadap ibunya, dia tetap berusaha menghormati sang ibu yang telah bersusah payah berjuang membesarkannya .. walaupun terkadang sebagaimana sifat manusia, tak luput pula dari dosa dan kesalahan yang kerap terjadi..

Sang anak yang sedang tumbuh masa pubertasnya itu, sebagaimana anak-anak pada umumnya, dia juga sempat terpeleset ke jurang lingkaran syetan akibat sebuah pergaulan yang tak terarah. Dia sempat terjun kedalam dunia hitam, lembah keburukan lingkaran syetan, Dia terjun kedalam pergaulan mafia, dunia narkoba.. sebetulnya alasannya hanya satu, dia berjualan dan mengedarkan itu semua hanya karena ingin membantu ibunya.. mendapatkan pundi-pundi uang lebih guna membantu ibunya meringankan beban keluarganya... namun apapun alasannya jelas tetap tak bisa dibenarkan jika dilihat dengan kacamata agama Islam yang mulia ini.. namun itulah takdirNya.. dia berlaga dijalanan, bergabung dengan tumpukan anak manusia yang juga terjun dan tergabung didalamnya dengan 1001 alasan yang jelas akan berbeda..

Diantara mereka ada yang berasal dari keluarga broken home (Frustasi karena perceraian orang tuanya), ada juga yang HKS (Haus Kasih Sayang), Caper OT (Cari Perhatian Orang Tua), ada yang terjebak berawal dari kepenasaran, ada yang... ada yang ... Seabreg dan segudang alasan sebagaimana bertumpuknya alasan para Lajangiyyun menunda pelaksanaan pernikahan :))



bersambung....saya ngantuk..nanti saya lanjutkan ya .. 


Ditulis Oleh : Unknown ~ Blog Pribadi Abu Iram Al-Atsary

Selamat, Anda sedang membaca artikel saya yang berjudul Sebuah Kisah dan Perjalanan 1 - Artikel ini diposting oleh Unknown pada hari Jumat, 02 Maret 2012. Terimakasih atas kunjungan Anda serta kesediaan Anda membaca artikel ini. Jangan lupa like ke akun facebook anda untuk berbagi - Kritik dan saran dapat anda sampaikan melalui Buku Tamu Kami. By. Abu Iram Al-Atsary.

0 komentar:

:)) ;)) ;;) :D ;) :p :(( :) :( :X =(( :-o :-/ :-* :| 8-} :)] ~x( :-t b-( :-L x( =))

Posting Komentar

Tulis Komentar Anda Disini:

 
© Copyright 2010. yourblogname.com . All rights reserved | yourblogname.com is proudly powered by Blogger.com | Template by o-om.com - zoomtemplate.com