Istri Berkata : Mertuaku Mata Duitan !!

Maktabah Online On:
Istri Berkata : Mertuaku Mata Duitan

Kasus Istri :
Kok Mertua saya sangat demen sekali sama duit ya? bentar-bentar minta duit sama anaknya, dikit-dikit minta duit, buat jajanlah, buat inilah dan buat itu, gimana nih kalau dapet mertua kayak gini?

Solusi dari Abah :
Coba kita perhatikan dengan seksama ya :
عن عائشة عن النبي صلى الله عليه و سلم أنه قال " ولد الرجل من كسبه من أطيب كسبه فكلوا من أموالهم "

Dari Aisyah dari Nabi shalallahu ‘alaihi wa sallam, beliau bersabda, “Anak seseorang itu termasuk jerih payah orang tersebut bahkan termasuk jerih payahnya yang paling bernilai, maka makanlah sebagian harta anak.” (HR. Abu Daud, no.3529 dan dinilai sahih oleh Al-Albani)

إن من أطيب ما أكل الرجل من كسبه وولده من كسبه

Nabi shalallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Seenak-enak makanan yang dimakan oleh seseorang adalah hasil jerih payahnya sendiri dan anak seseorang adalah termasuk jerih payahnya.” (HR. Abu Daud, no. 3528 dan dinilai sahih oleh Al-Albani)

عن جابر بن عبد الله أن رجلا قال يا رسول الله إن لي مالا وولدا. وإن أبي يريد أن يجتاح مالي. فقال: ( أنت ومالك لأبيك )

Dari Jabir bin Abdillah, ada seorang berkata kepada Rasulullah, “Ya Rasulullah, sesungguhnya aku memiliki harta dan anak namun ayahku ingin mengambil habis hartaku.” Rasulullah bersabda, “Engkau dan semua hartamu adalah milik ayahmu.” (HR. Ibnu Majah, no. 2291, dinilai sahih oleh Al-Albani)

Dari penjelasan diatas, hendaklah si anak dan istri bertaqwa kepada Allah, karena Islam telah mengatur hak-hak orang tua terhadap anaknya dan mengatur kewajiban anak pada orang tuanya.

Maka melihat hukum yang berlaku, hendaklah si anak memenuhi apa yang diminta orang tuanya, sehingga kebutuhan orang tuanya terpenuhi.

Nah yang menjadi masalah, bagaimana jika si anak tak mampu?
Solusi terbaiknya adalah berkomunikasi, berbicara dengan baik dan menjelaskan keadaannya, Insya Allah mengerti.

Kalau tak juga mengerti ?
Maka berilah semampunya dengan berterus terang dengan cara yang baik, dan sekalipun engkau memalingkan kebutuhanmu dan memenuhi kebutuhan orang tua niscaya Allah akan menggantinya, percaya deh..

Nah untuk si istri maka dia mesti memahami hukum dan masalah ini, sehingga dia bisa mendukung suaminya dalam hal memenuhi kebutuhan orang tuanya ..

Allahu A'lam ..