Cemburu... Itulah Ciri Wanita.
Prolog :Ingat ya sayang.. Cemburu itu memang diperlukan dalam sebuah rumah tangga, tapi jangan salah ya sayang, cemburu juga bisa menjadi sebuah PELURU !!!
Tertanda dan dicap Jempol:
(Abu Iram Al-Atsary)
Cemburu merupakan pembawaan kaum wanita. Tidak Jarang seorang wanita cemburu gara-gara perkara yang sepele. Karena itu seorang suami harus menjaga diri terhadap hal yang demikian dan hendaknya jangan sampai keliru dalam meluruskan masalah.
Ini jika sang istri tidak berkepanjangan dalam kecemburuannya. Jika ternyata terus berkepanjangan dalam kecemburuannya, maka tentu setiap keadaan mempunyai cara sendiri-sendiri untuk mengatasinya.
Dahulu istri-istri Nabi Shalallahu Alaihi wa Sallam juga cemburu, apalagi wanita wanita jaman sekarang yang lebih banyak dikuasai oleh syeitan. Terdapat banyak hadits tentang kisah cemburunya istri-istri Nabi Shallallahu Alaihi wa Sallam di antaranya:
Hadits Aisyah Radhiallahu Anhu yang mengatakan, yang artinya: Tidakkah ingin aku ceritakan kepadamu tentang aku dan Nabi Shallallahu Alaihi wa Sallam? Ketika suatu malam giliranku bersama Nabi Shallallahu Alaihi wa Sallam, beliau membalikkan badan dan meletakkan sandalnya dikakinya dalam keadaan masih terbaring. Kemudian beliau menyingkirkan ujung kainnya kepembaringannya.
Sesaat beliau tetap dalam pembaringan sampai beliau menyangka kalo aku sudah tidur. Setelah itu beliau perlahan-lahan mengenakan sandalnya, mengambil kain selendangnya perlahan-lahan, membuka pintu perlahan-lahan dan keluar perlahanlahan. Akupun kemudian mengenakan pakaianku mulai dari atas kepala, aku kenakan kerudungku dan aku tutupkan kainku ketubuhku lalu aku berjalan mengikuti jejak Nabi Shallallahu Alaihi wa Sallam hingga akhirnnya beliau sampai di (kuburan) Baqi. Beliau mengangkat kedua tangannya (berdoa) tiga kali. Beliau lama dalam berdoa. Setelah itu beliau bergegas pergi. Akupun bergegas pergi, beliau mempercepat langkahnya, akupun mempercepat langkahku, beliau berlari-lari kecil, akupun berlari-lari kecil, beliau tergesa-gesa, akupun tergesa-gesa, sehingga aku dapat mendahuluinya. Selanjutnya aku masuk rumah dan berbaring kembali. Kemudian Rasulullah masuk pula seraya bersabda: Mengapa engkau wahai Aisyah?
Engkau tersengal-sengal?
Aisyah menjawab:Tidak.
Beliau berkata:Engkau harus menceritakan kepadaku atau Allah Yang Maha Lembut dan Maha tahu yang akan menceritakannya kepadaku.
Aku (Aisyah) berkata: Wahai Rasulullah, sungguh.... Lalu Aisyah menceritakan kisahnya. Beliau lalu bersabda: Adakah engkau seorang yang tadi aku lihat dihadapanku?
Aisyah menjawab:Ya
Kemudian Rasulullah menepuk dadaku dengan suatu tepukan hingga terasa sakit. Beliaupun bersabda: Apakah engkau mengira bahwa Allah dan Rasul-Nya akan mendhalimi kamu? Aku (Aisyah) berkata: Betapapun orang menyembunyikan sesuatu, Allah pasti akan mengetahuinya1]
Rasulullah bersabda: Sesungguhnya Jibril datang kepadaku ketika engkau (tadi) melihat(ku). Ia (Jibril) tidak datang kepadamu sedangkan engkau sudah melepaskan pakaianmu. Jibril memanggilku, maka aku bersembunyi-sembunyi dari pandanganmu. Saya suka jika saya menyembunyikan diri darimu, kemu dian saya mengira kamu sudah tidur, saya tidak suka jika harus membangunkan kamu dan saya kuatir jika kamu ketakutan. Jibril memerintahkan aku supaya datang ke (kuburan) Baqi untuk kemudian aku memohonkan ampun kepada Allah buat mereka (orangorang yang dikubur di Baqi).
Aku (Aisyah) berkata: Wahai Rasulullah apa yang harus aku ucapkan (ketika datang ke kuburan)?
Beliau bersabda: Ucapkanlah doa: Keselamatanlah hendaknya tercurahkan kepada penghuni kubur dari kalangan mukminin dan kaum muslimin, semoga Allah memberi rahmat kepada orang-orang yang mati terdahulu dan yang mati kemudian. Dan kami Insya Allah akan menyusul kemudian. (Hadits shahih dikeluarkan oleh Imam Muslim III/14, Nasa'I IV/91-93, VII/72-75, Ahmad VI/221 dan lainnya).
Hadits yang lainnya lagi adalah juga hadits Aisyah Radhiallahu Anhu: Saya mencari Rasulullah Shallallahu Alaihi wa Sallam, kemudian tangan saya, saya selusupkan kerambutnya, maka Nabi Shallallahu Alaihi wa Sallam bersabda: Apakah syeitanmu sedang datang?
Saya menjawab: Apakah engkau tidak mempunyai syaitan?. Beliau menjawab: Punya, tetapi Allah menolongku dari godaan syeitan itu sehingga ia masuk islam. (Hadits ini dikeluarkan oleh Muslim XVII/158 Syarh Nawawi, dan nasa''I VII/72. Lafal diatas adalah lafal Nasa''i).
Teks kalimat yang adal dalam riwayat Muslim lebih jelas lagi dalam menjelaskan maksud hadits tersebut di atsa. Dalam riwayat Muslim tersebut terdapat perkataan Aisyah sebagai berikut: Rasulullah Shallallahu Alaihi wa Sallam telah keluar dari rumah Aisyah, ia (Aisyah) berkata: Saya cemburu terhadapnya.2] Kemudian Rasulullah datang dan melihat apa yagn aku lakukan. Maka beliau bersabda: Mengapa engkau wahai Aisyah, apakah engkau cemburu?.
Aku menjawab: Mengapa orang semacam saya tidak cemburu terhadap orang seperti anda?. Nabi bersabda: Ataukah syeitanmu sedang datang kepadamu?....(Muslim XVII/158 Syarh Nawawi).
Demikian pula perkataan Aisyah dalam hadits berikut ini: Pada suatu malam saya kehilangan Rasulullah Shallallahu Alaihi wa Sallam. Saya menyangka beliau pergi ke istri yang lain. lalu saya selidiki beliau. Ternyata beliau sedang ruku' atau sujud sambil berdo'a: Maha Suci Engkau dan Maha Terpuji Engkau, tiada sesembahan yang benar melainkan Engkau.
Maka saya berkata: Sungguh-sungguh anda dalam keadaan satu keadaan (ibadah), sedang saya dalam keadaan lain (digoda oleh rasa cemburu).(Hadits shahih yang dikeluarkan oleh Muslim: I/351-352; Abdul Baqi, An-Nasa'I VII/72. Ath-Thaalis 1405 dan lainnya).
Catatan kaki:
1] Aisyah mengira bahwa Nabi Shallallahu Alaihi wa Sallam malam itu akan pergi ke sebagian istrinya yang lain (Aisyah cemburu). Maka Nabi Shallallahu Alaihi wa Sallam bersabda kepada Aisyah: Apakah engkau mengira bahwa Allah dan Rasul-Nya mendzalimi kamu?. Yakni bahwa seharusnya malam itu giliran Aisyah, kemudian Nabi disangka pergi keistrinya yang lain. kalo itu terjdai berarti itu adalah kedzaliman dan dosa. Tidak mungkin Rasulullah melakukkan hal yang demikian itu.
2] Aisyah cemburu karena mengira bahwa Rasulullah keluar menemui istrinya yang lain. allahu a'lam.
Dinukil dari karya Syaikh Abu Ishaq Al-Huwaini, Majalah As-Sunnah Edisi 11/Th.III/1420-1999.
Ini jika sang istri tidak berkepanjangan dalam kecemburuannya. Jika ternyata terus berkepanjangan dalam kecemburuannya, maka tentu setiap keadaan mempunyai cara sendiri-sendiri untuk mengatasinya.
Dahulu istri-istri Nabi Shalallahu Alaihi wa Sallam juga cemburu, apalagi wanita wanita jaman sekarang yang lebih banyak dikuasai oleh syeitan. Terdapat banyak hadits tentang kisah cemburunya istri-istri Nabi Shallallahu Alaihi wa Sallam di antaranya:
Hadits Aisyah Radhiallahu Anhu yang mengatakan, yang artinya: Tidakkah ingin aku ceritakan kepadamu tentang aku dan Nabi Shallallahu Alaihi wa Sallam? Ketika suatu malam giliranku bersama Nabi Shallallahu Alaihi wa Sallam, beliau membalikkan badan dan meletakkan sandalnya dikakinya dalam keadaan masih terbaring. Kemudian beliau menyingkirkan ujung kainnya kepembaringannya.
Sesaat beliau tetap dalam pembaringan sampai beliau menyangka kalo aku sudah tidur. Setelah itu beliau perlahan-lahan mengenakan sandalnya, mengambil kain selendangnya perlahan-lahan, membuka pintu perlahan-lahan dan keluar perlahanlahan. Akupun kemudian mengenakan pakaianku mulai dari atas kepala, aku kenakan kerudungku dan aku tutupkan kainku ketubuhku lalu aku berjalan mengikuti jejak Nabi Shallallahu Alaihi wa Sallam hingga akhirnnya beliau sampai di (kuburan) Baqi. Beliau mengangkat kedua tangannya (berdoa) tiga kali. Beliau lama dalam berdoa. Setelah itu beliau bergegas pergi. Akupun bergegas pergi, beliau mempercepat langkahnya, akupun mempercepat langkahku, beliau berlari-lari kecil, akupun berlari-lari kecil, beliau tergesa-gesa, akupun tergesa-gesa, sehingga aku dapat mendahuluinya. Selanjutnya aku masuk rumah dan berbaring kembali. Kemudian Rasulullah masuk pula seraya bersabda: Mengapa engkau wahai Aisyah?
Engkau tersengal-sengal?
Aisyah menjawab:Tidak.
Beliau berkata:Engkau harus menceritakan kepadaku atau Allah Yang Maha Lembut dan Maha tahu yang akan menceritakannya kepadaku.
Aku (Aisyah) berkata: Wahai Rasulullah, sungguh.... Lalu Aisyah menceritakan kisahnya. Beliau lalu bersabda: Adakah engkau seorang yang tadi aku lihat dihadapanku?
Aisyah menjawab:Ya
Kemudian Rasulullah menepuk dadaku dengan suatu tepukan hingga terasa sakit. Beliaupun bersabda: Apakah engkau mengira bahwa Allah dan Rasul-Nya akan mendhalimi kamu? Aku (Aisyah) berkata: Betapapun orang menyembunyikan sesuatu, Allah pasti akan mengetahuinya1]
Rasulullah bersabda: Sesungguhnya Jibril datang kepadaku ketika engkau (tadi) melihat(ku). Ia (Jibril) tidak datang kepadamu sedangkan engkau sudah melepaskan pakaianmu. Jibril memanggilku, maka aku bersembunyi-sembunyi dari pandanganmu. Saya suka jika saya menyembunyikan diri darimu, kemu dian saya mengira kamu sudah tidur, saya tidak suka jika harus membangunkan kamu dan saya kuatir jika kamu ketakutan. Jibril memerintahkan aku supaya datang ke (kuburan) Baqi untuk kemudian aku memohonkan ampun kepada Allah buat mereka (orangorang yang dikubur di Baqi).
Aku (Aisyah) berkata: Wahai Rasulullah apa yang harus aku ucapkan (ketika datang ke kuburan)?
Beliau bersabda: Ucapkanlah doa: Keselamatanlah hendaknya tercurahkan kepada penghuni kubur dari kalangan mukminin dan kaum muslimin, semoga Allah memberi rahmat kepada orang-orang yang mati terdahulu dan yang mati kemudian. Dan kami Insya Allah akan menyusul kemudian. (Hadits shahih dikeluarkan oleh Imam Muslim III/14, Nasa'I IV/91-93, VII/72-75, Ahmad VI/221 dan lainnya).
Hadits yang lainnya lagi adalah juga hadits Aisyah Radhiallahu Anhu: Saya mencari Rasulullah Shallallahu Alaihi wa Sallam, kemudian tangan saya, saya selusupkan kerambutnya, maka Nabi Shallallahu Alaihi wa Sallam bersabda: Apakah syeitanmu sedang datang?
Saya menjawab: Apakah engkau tidak mempunyai syaitan?. Beliau menjawab: Punya, tetapi Allah menolongku dari godaan syeitan itu sehingga ia masuk islam. (Hadits ini dikeluarkan oleh Muslim XVII/158 Syarh Nawawi, dan nasa''I VII/72. Lafal diatas adalah lafal Nasa''i).
Teks kalimat yang adal dalam riwayat Muslim lebih jelas lagi dalam menjelaskan maksud hadits tersebut di atsa. Dalam riwayat Muslim tersebut terdapat perkataan Aisyah sebagai berikut: Rasulullah Shallallahu Alaihi wa Sallam telah keluar dari rumah Aisyah, ia (Aisyah) berkata: Saya cemburu terhadapnya.2] Kemudian Rasulullah datang dan melihat apa yagn aku lakukan. Maka beliau bersabda: Mengapa engkau wahai Aisyah, apakah engkau cemburu?.
Aku menjawab: Mengapa orang semacam saya tidak cemburu terhadap orang seperti anda?. Nabi bersabda: Ataukah syeitanmu sedang datang kepadamu?....(Muslim XVII/158 Syarh Nawawi).
Demikian pula perkataan Aisyah dalam hadits berikut ini: Pada suatu malam saya kehilangan Rasulullah Shallallahu Alaihi wa Sallam. Saya menyangka beliau pergi ke istri yang lain. lalu saya selidiki beliau. Ternyata beliau sedang ruku' atau sujud sambil berdo'a: Maha Suci Engkau dan Maha Terpuji Engkau, tiada sesembahan yang benar melainkan Engkau.
Maka saya berkata: Sungguh-sungguh anda dalam keadaan satu keadaan (ibadah), sedang saya dalam keadaan lain (digoda oleh rasa cemburu).(Hadits shahih yang dikeluarkan oleh Muslim: I/351-352; Abdul Baqi, An-Nasa'I VII/72. Ath-Thaalis 1405 dan lainnya).
Catatan kaki:
1] Aisyah mengira bahwa Nabi Shallallahu Alaihi wa Sallam malam itu akan pergi ke sebagian istrinya yang lain (Aisyah cemburu). Maka Nabi Shallallahu Alaihi wa Sallam bersabda kepada Aisyah: Apakah engkau mengira bahwa Allah dan Rasul-Nya mendzalimi kamu?. Yakni bahwa seharusnya malam itu giliran Aisyah, kemudian Nabi disangka pergi keistrinya yang lain. kalo itu terjdai berarti itu adalah kedzaliman dan dosa. Tidak mungkin Rasulullah melakukkan hal yang demikian itu.
2] Aisyah cemburu karena mengira bahwa Rasulullah keluar menemui istrinya yang lain. allahu a'lam.
Dinukil dari karya Syaikh Abu Ishaq Al-Huwaini, Majalah As-Sunnah Edisi 11/Th.III/1420-1999.
0 komentar:
Posting Komentar
Tulis Komentar Anda Disini: