Kamis, 09 Februari 2012

Ringkasan ke 1

| Kamis, 09 Februari 2012 | 0 komentar

Definisi  al-Wajiz secara etimologi :
Jika dikatakan : أوجز الكلام berarti memendekkan dan menjadikannya  sedikit, yaitu اختصره Meringkasnya dan kalimatnya pendek dan  ringkas. الوَجْز Adalah perkataan dan perkara yang ringan dan  sederhana, serta sesuatu yang ringkas seperti al-Wajiz.
  
Definisi  al-Manhaj secara etimologi dan terminologi :
النهج، والمنهج،  والمنهاج artinya adalah : Jalan yang nyata dan terang. Allah Ta’ala  berfirman di dalam Kitab-Nya al-Aziz :
لكل جعلنا منكم شرعة  ومنهاجا
yang artinya : Untuk tiap-tiap ummat diantara kamu, kami berikan syariat  dan manhaj’ (al-Maidah : 48), yaitu : Syariat dan jalan yang terang lagi  jelas.
Sesungguhnya Allah Subhanahu wa Ta'ala menjadikan bagi tiap-tiap  ummat syariat dan manhaj, Ahli Taurat memiliki syariat sendiri,  Ahli Injil memiliki syariat sendiri demikian pula dengan Ahli  al-Qur'an. Mereka memiliki syariat-syariat yang berbeda di dalam masalah hukum  namun bersepakat di dalam masalah Tauhid (mengesakan) Allah  Azza wa Jalla. Sebagaimana sabda nabi Shallallahu 'alaihi wa Sallam :
أنا أولى  الناس بعيسى  بن مريم في  الدنيا  والآخرة،  الأنبياء  إخوة  لعلاّت، أمهاتهم  شتى، ودينهم  واحد، وليس  بيني وبين  عيسى نبي
yang artinya : ‘Aku adalah manusia yang lebih utama dibandingkan Isa bin Maryam  di dunia dan akhirat, para nabi seluruhnya bersaudara sebapak, namun  ibu-ibu mereka berbeda-beda, agama mereka adalah satu serta tidak  ada nabi antara diriku dengan Isa.’ Hadits Riwayat Bukhari dalam Shahih-nya, Kitabul Anbiya’, bab ‘wadzkur fil Kitaabi Maryaam’ dan  Muslim di dalam shahih-nya nomor 2365 dalam kitab al-Fadla`il, bab ‘Fadlu Isa ‘alaihi as-Salam’  dari hadits Abu Hurairah Radhiyallahu  ‘anhu.
Arti ayat ini yaitu, mereka semua bersepakat di dalam pokok tauhid kepada  Allah Azza wa Jalla, adapun masalah furu’  (cabang-cabang) syariat, di dalamnya terdapat perbedaan dan syariat-syariat  mereka beraneka ragam. Allah Ta’ala berfirman kepada  nabi-Nya di dalam Kitabnya yang mulia :
وما أرسلنا من قبلك من  رسول إلا  نوحي إليه  أنه لا إله  إلا أنا  فاعبدون
yang artinya : Dan tidaklah kami utus para nabi sebelummu, melainkan kami  wahyukan kepadanya bahwasanya tiada sesembahan yang berhak untuk  disembah kecuali Aku maka sembahlah Aku. (al-Anbiyaa : 25), dan firman-Nya :
ولقد بعثنا في كل أمة  رسولا أن  اعبدوا الله  واجتنبوا  الطاغوت
yang artinya : Dan sungguh telah kami utus seorang rasul pada setiap ummat  untuk menyeru agar menyembah Allah semata dan menjauhi  thaghut. (an-Nahl : 36). Ini semua di dalam mentauhidkan Allah  Azza wa Jalla, adapun syariatnya berbeda-beda perintah dan larangannya.
  
Definisi  Salaf secara etimologi dan terminologi :
As-Salaf memiliki arti : ما مضى وتقدم yang telah berlalu dan terdahulu. Jika dikatakan سلف الشيء  سَلَفا artinya adalah مضى yang telah lewat. jika dikatakan سلف فلان  سلفا artinya adalah المتقدم yang telah berlalu/terdahulu.
As-Salif السالف berarti : المتقدم (pendahulu). Sedangkan as-Salaf bermakna : المتقدمون الجماعة  (sekumpulan orang yang terdahulu).
Salaf juga berarti : القوم  المتقدمون  في السير (orang-orang yang mendahului di dalam  perjalanan hidup). Allah Ta’ala berfirman di dalam Kitab-Nya  yang Aziz :
فلما آسفونا  انتقمنا  منهم  فأغرقناهم  أجمعين،  فجعلناهم  سلفا ومثلا  للآخرين
yang artinya : Maka tatkala mereka membuat kami murka, kami hukum mereka lalu  kami tenggelamkan mereka semuanya, dan kami jadikan mereka  sebagai salaf (pelajaran) dan contoh bagi orang-orang kemudian. (az-Zukhruf : 55-56),
Ayat ini maknanya adalah : Tatkala mereka menyebabkan kami marah maka kami  hukum mereka dan kami tenggelamkan mereka semuanya, dan kami  jadikan mereka sebagai salafan mutaqodiimiin (contoh  orang-orang terdahulu) bagi orang-orang yang melakukan perbuatan mereka,  agar orang-orang setelah mereka dapat mengambil pelajaran dan  menjadikan mereka sebagai peringatan bagi  lainnya.
Salaf juga berarti : كل عمل صالح  قدّمته (Setiap amal shalih yang terdahulu), jika  dikatakan :  صالح قد سلف له عمل    artinya amal shalihnya telah berlalu.
Salaf artinya adalah :
 من تقدمك من  آبائك وذوي  قرابتك  الذين هم  فوقك في السن  والفضل
orang-orang yang mendahuluimu dari  bapak-bapakmu dan kaum kerabatmu yang mereka di atasmu dalam hal usia dan  keutamaan, seorang dari mereka (tunggal/mufrad) disebut سالف saalifun.
Seperti perkataan Thufail al-Ghonawi yang meratapi kaumnya :
مضوا سلفا قصد  السبيل  عليهم       وصرف المنايا  بالرجال  تقلّب
Pendahulu kita telah lewat dan kitapun akan mengikuti mereka
Kita akan  menjadi sepertinya terhadap orang-orang setelah kita
Yaitu, kita akan mati sebagaimana mereka mati, dan kita akan  menjadi salaf (pendahulu) bagi orang-orang setelah kita  sebagaimana mereka menjadi salaf bagi kita.
Dari al-Hasan al-Bashri, beliau berdoa di dalam sholat Jenazah  terhadap anak kecil :
اللهم اجعله لنا  سلفا
Ya Allah jadikanlah dia salaf bagi kami.  Oleh karena itulah, generasi pertama dinamakan dengan as-Salaf  ash-Sholih.
Rasulullah, para sahabatnya dan orang-orang yang mengikuti mereka dengan  baik, mereka adalah salaful ummah (pendahulu ummat), dan  siapa saja yang menyeru kepada apa yang diserukan oleh Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa Sallam, para sahabatnya dan orang-orang yang mengikuti mereka dengan baik, mereka juga salaful ummah. Serta siapa saja yang menyeru kepada  apa yang diserukan oleh Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa  Sallam, para sahabatnya dan orang-orang yang mengikuti mereka dengan  baik, maka mereka berada di atas manhaj as-Salaf ash-Sholih.
Oleh karena itu wajib  bagi setiap muslim untuk ittiba’ (mengikuti) al-Qur'an  al-Karim dan as-Sunnah al-Muthoharoh dengan mengembalikannya  kepada pemahaman as-Salaf ash-Shalih ridlwanullahu ‘alaihim  ajma’in, karena mereka adalah kaum yang lebih berhak untuk ditiru/diikuti, karena mereka adalah orang-orang yang paling  benar keimanannya, yang kuat aqidahnya dan yang paling ikhlash ibadahnya.
Imamnya as-Salaf ash-Shalih adalah Rasulullah Muhammad  Shallallahu 'alaihi wa Sallam yang mana Allah Ta’ala  memerintahkan kita untuk mengikuti beliau di dalam Kitab-Nya dengan  firman-Nya :
وما آتاكم  الرسول  فخذوه، وما  نهاكم عنه  فانتهوا
yang artinya : Apa yang diberikan Rasul padamu maka ambillah dan apa yang  dilarangnya bagimu maka tinggalkanlah. (al-Hasyr : 7).
Beliau adalah Uswah Hasanah (suri tauladan yang baik) dan  Qudwah Shalihah (suri tauladan yang shalih), Allah Ta’ala berfirman :
لقد كان لكم في  رسول الله  أسوة حسنة  لمن كان يرجو  الله واليوم  الآخر وذكر الله  كثيرا
yang artinya : Telah ada suri tauladan yang baik bagi kalian pada diri Rasulullah  bagi orang-orang yang mengharapkan rahmat Allah dan kedatangan  hari akhir dan dia banyak menyebut Allah. (al-Ahzab : 21).
Beliau adalah orang yang berbicara dengan wahyu dari langit, Allah Ta’ala berfirman :
وما ينطق عن  الهوى إن هو  إلا وحي  يوحى
yang artinya : Dia tidaklah berbicara dari hawa nafsu melainkan dengan wahyu  yang diwahyukan padanya (an-Najm : 3-4).
Allah Ta’ala juga memerintahkan kita untuk menjadikan diri  beliau sebagai hakim di dalam segala perkara hidup kita, firman-Nya  :
فلا وربك لا  يؤمنون حتى  يحكموك فيما  شجر بينهم ثم  لا يجدوا في  أنفسهم حرجا مما قضيت  ويسلموا  تسليما
yang artinya : Maka demi Tuhanmu, sesungguhnya pada hakikatnya mereka tidak  beriman hingga mereka menjadikanmu sebagai hakim terhadap  perselsihan yang terjadi diantara mereka, kemudian mereka tidak merasa berat  di dalam hati dan mereka menerima dengan pasrah. (an-Nisa : 65).
Allah Ta’ala juga memperingatkan kita supaya tidak  menyelisihinya dengan firman-Nya :
فليحذر الذين  يخالفون عن  أمره أن  تصيبهم فتنة  أو يصيبهم  عذاب أليم
yang artinya : Maka hendaknya orang-orang yang menyalahi perintah-Nya takut akan  ditimpa cobaan atau ditimpakan adzab yang pedih. (an-Nuur : 63).
Adapun referensi para salaf shalih ketika berselisih adalah  Kitabullah dan Sunnah Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa Sallam.  Allah Ta’ala berfirman :
فإن تنازعتم  في شيء فردوه  إلى الله  والرسول إن  كنتم تؤمنون  بالله  واليوم الآخر ذلك  خير وأحسن  تأويلا
yang artinya : Jika kalian berselisih tentang segala sesuatu maka kembalikanlah  kepada Allah dan Rasul-Nya jika kalian benar-benar beriman kepada  Allah dan hari akhir, yang demikian ini lebih utama dan lebih baik akibatnya.  (an-Nisa : 59)
Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa Sallam adalah penyampai  risalah dari Rab-nya dan pemberi penjelasan bagi Kitab-Nya. Allah  Ta’ala berfirman :
وأنزلنا إليك  الذكر لتبين  للناس ما  نزّل  إليهم
yang artinya : Dan kami turunkan al-Qur'an kepadamu, supaya engkau menjelaskan  kepada manusia tentang apa yang diturunkan kepada  mereka. (an-Nahl : 44).
Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa Sallam bersabda :
عليكم بسنتي  وسنة  الخلفاء  الراشدين  المهديين،  عضّوا عليها  بالنواجذ،  وإياكم ومحدثات  الأمور، فإن  كل بدعة  ضلالة
yang artinya : ‘Maka peganglah sunnahku dan sunnah para khalifah yang lurus dan  mendapat petunjuk, gigitlah dengan gigi gerahammu, dan jauhilah  olehmu perkara-perkara yang baru, karena setiap bid’ah itu sesat.
Seutama-utama salaf setelah Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa  Sallam adalah para sahabat, yang mereka mengambil agama mereka langsung  dari Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa Sallam dengan  kejujuran dan keikhlasan, sebagaimana Allah mensifati mereka di dalam  kitab-Nya dengan firman-Nya :
من المؤمنين  رجال صدقوا  ما عاهدوا  الله عليه  فمنهم من قضى  نحبه ومنهم  من ينتظر وما  بدلوا  تبديلا
yang artinya : Diantara orang-orang mukmin itu ada orang-orang yang menepati apa  yang telah mereka janjikan kepada Allah, maka diantara mereka ada yang  gugur dan ada pula yang menunggu-nunggu dan mereka sedikitpun  tidak merubah janjinya. (al-Ahzab : 23)
Mereka adalah orang yang mengamalkan perbuatan kebajikan  sebagaimana yang Allah Ta’ala sebutkan di dalam Kitab-Nya dalam  firman-Nya :
ولكن البر من  آمن بالله  واليوم  الآخر  والملائكة  والكتاب  والنبيين،  وآتى المال على  حبه ذوي  القربى  واليتامى  والمساكين  وابن السبيل  والسائلين وفي  الرقاب  وأقام  الصلاة وآتى  الزكاة  والموفون  بعهدهم إذا  عاهدوا  والصابرين  في البأساء  والضراء  وحين البأس  أولئك الذين  صدقوا  وأولئك هم  المتقون
yang artinya : Akan tetapi sesungguhnya kebajikan itu adalah beriman kepada  Allah, hari akhir, malaikat-malaikat, kitab-kitab, nabi-nabi dan  memberikan harta yang dicintainya kepada kerabatnya, anak-anak yatim, orang-orang miskin, musafir dan orang-orang yang  meminta-minta, dan memerdekakan hamba sahaya, mendirikan sholat, menunaikan  zakat, dan orang-orang yang menepati janji apabila ia berjanji, dan  orang-orang yang sabar dalam kesempitan, penderitaan dan peperangan.  Mereka itulah orang-orang yang bena imannya, dan mereka itulah  orang-orang yang bertakwa. (al-Baqoroh : 177).
Ayat ini adalah ayat tadayyun yang menunjukkan cara  beragama yang benar yang para sahabat radhiyallahu ‘anhum  mensifatkannya. Kitabullah adalah dustur (undang-undang) dan  nizham (peraturan) mereka, kemudian setelah itu as-Sunnah, yang  merupakan ilmu yang paling berkah, yang paling utama dan  paling banyak manfaatnya baik di dunia dan akhirat setelah  Kitabullah Azza wa Jalla. As-Sunnah bagaikan taman-taman dan kebun-kebun, yang kau dapatkan di dalamnya kebaikan dan  kebajikan. Kemudian setelah as-Sunnah adalah apa yang disepakati  atasnya (ijma) salaful ummah dan para imam  mereka.
As-Salaf ash-Shalih juga merupakan generasi (kurun) terbaik yang  paling utama sebagaimana yang disabdakan oleh Rasulullah Shallallahu  'alaihi wa Sallam dalam haditsnya :
خير الناس  قرني ثم  الذين  يلونهم ثم  الذين  يلونهم
yang artinya : ‘Sebaik-baik manusia adalah pada generasiku, kemudian generasi  setelahnya, kemudian generasi setelahnya. Dan sabdanya :
ثم يكون  بعدهم قوم  يشهدون ولا  يستشهدون،  ويخونون ولا  يُؤتمنون،  وينذرون ولا  يوفون،  ويظهر فيهم  السـِّمَنُ
yang artinya : ‘Kemudian akan datang suatu kaum setelah mereka bersaksi namun tidak  diminta kesaksiannya, mereka berkhianat dan tidak dipercaya, mereka bernadzar namun tak pernah memenuhinya, dan tampak kegemukan  pada mereka.
Ushuluddin (Pokok agama) yang dipegang teguh oleh para imam agama,  ulama islam dan salaf shalih yang terdahulu, dan menyeru manusia  kepadanya, adalah : mereka mengimani al-Kitab dan as-Sunnah secara  global (ijmal) dan terperinci (tafshil), mereka  bersaksi akan keesaan (wahdaniyah) Allah Azza wa Jalla dan  bersaksi akan Nubuwah dan Risalah Muhammad  Shallallahu 'alaihi wa Sallam.
Mereka mengenal Rabb mereka dengan  sifat-Nya yang dipaparkan oleh wahyu-Nya dan risalah-Nya, atau yang dipersaksikan oleh Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa  Sallam dari berita yang datang dari khobar shahih dan dinukil oleh  orang yang adil dan tsiqot.
Mereka menetapkan bagi  Allah Azza wa Jalla apa yang Allah tetapkan bagi diri-Nya  sendiri di dalam Kitab-Nya, atau yang ditetapkan lisan Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa Sallam, tanpa melakukan  tasybih (penyerupaan) terhadap makhluk-Nya, tanpa takyif (menggambarkan kaifiyatnya), tanpa ta’thil  (meniadakan seluruh sifat-Nya), tanpa tahrif (memalingkan  makna-Nya kepada makna yang bathil), tanpa tabdil (merubah  maknanya) dan tanpa tamtsil (membuat contoh seperti makhluk).  Allah Ta’ala berfirman :
ليس كمثله شيء  وهو السميع  البصير
yang artinya : Tiada yang serupa dengan-Nya dan Dia Maha Mendengar lagi Maha Melihat. (asy-Syuraa : 11)
Imam az-Zuhri berkata :
على الله  البيان،  وعلى الرسول  البلاغ،  وعلينا  التسليم
Artinya : ‘Hak Allah untuk menerangkan, dan hak Rasul untuk menyampaikan  dan kewajiban kita untuk menerima pasrah’
Imam Sufyan bin Uyainah berkata :
كل ما وصف  الله تعالى  به نفسه في  كتابه،  فتفسيره  تلاوته  والسكوت عنه
Artinya : Setiap apa yang disifatkan oleh Allah Ta’ala terhadap  diri-Nya di dalam Kitab-Nya maka penjelasannya (tafsirnya) adalah  bacaannya dan kita diam dari (memperbincangkan)nya.
Imam asy-Syafii berkata :
آمنت بالله،  وبما جاء عن  الله، على  مراد الله،  وآمنت برسول  الله، وبما  جاء عن رسول  الله، على  مراد رسول  الله
Artinya : ‘Aku beriman kepada Allah, dan terhadap apapun yang datang dari  Allah dengan apa yang dikehendaki Allah. Dan aku beriman kepada Rasulullah, dan terhadap apapun yang datang dari Rasulullah dengan apa yang dikehendaki Rasulullah.
Di atas inilah para salaf dan para imam kholaf Radhiyallahu ‘anhum berjalan, seluruhnya bersepakat untuk  mengikrarkan dan menetapkan segala sifat Allah yang datang dari  Kitabullah dan sunnah Rasul-Nya tanpa menentang dengan mentakwilnya, kita diperintahkan untuk mengikuti jejak mereka dan berpedoman  dengan cahaya mereka.
Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa Sallam telah memperingatkan  kita dari perkara-perkara baru (muhdats), dan memberitakannya  bahwa hal tersebut termasuk kesesatan, beliau bersabda di dalam  haditsnya :
عليكم بسنتي  وسنة  الخلفاء  الراشدين  المهديين،  عضّوا عليها  بالنواجذ،  وإياكم ومحدثات  الأمور، فإن  كل بدعة  ضلالة
yang artinya : ‘Maka peganglah sunnahku dan sunnah para khalifah yang lurus dan  mendapat petunjuk, gigitlah dengan gigi gerahammu, dan jauhilah  olehmu perkara-perkara yang baru, karena setiap bid’ah itu sesat. Yang telah disebutkan hadits dan takhrijnya. 
Abdullah bin Masud berkata :
اتبعوا ولا  تبتدعوا فقد  كفيتم
Artinya : ‘Ittiba’lah dan jangan membuat bid’ah karena kalian telah dicukupi’
Umar bin Abdul Aziz rahimahullahu berkata  :
قف حيث وقف  القوم،  فإنهم عن علم  وقفوا وببصر  نافذ كفوا
Artinya : ‘Berhentilah dimana kaum ‘salaf- itu berhenti, mereka berhenti karena  berangkat dari dasar ilmu serta mampu untuk membahas namun mereka  menahan diri darinya’
Imam al-Auzai Rahimahullahu berkata  :
عليك بآثار من  سلف وإن رفضك  الناس،  وإياك وآراء  الرجال وإن  زخرفوه لك بالقول
Artinya : ‘Peganglah atsar dari salaf walaupun manusia menentangnya, jauhilah  oleh kalian pemikiran-pemikiran manusia walaupun mereka menghiasinya  dengan perkataan.
Termasuk diantara aqidah salaf adalah,  pendapat mereka bahwa Iman adalah ucapan dengan lisan, perbuatan  dengan anggota tubuh, dan keyakinan dengan hati, serta iman dapat  bertambah dengan ketaatan dan berkurang dengan kemaksiatan.
Termasuk diantara aqidah salaf adalah, bahwasanya kebaikan dan  kejahatan adalah dengan keputusan (Qodlo’) Allah dan  ketentuan-Nya (Qodar), namun Dia tidaklah memerintahkan keburukan. Sebagaimana perkataan sebagian salaf : Seluruhnya adalah dengan perintah  Allah, karena Allah Ta’ala memerintahkan kebaikan dan  melarang dari keburukan, Dia tidak memerintahkan kepada kekejian namun ia melarangnya. Dan manusia tidaklah dipaksa, ia mampu memilih perbuatan dan keyakinannya, dan ia berhak atas siksaan dan  pahala sesuai dengan ikhtiarnya, ia dapat memilih perintah dan  larangan. Allah Ta’ala berfirman :
فمن شاء  فليؤمن ومن  شاء  فليكفر
yang artinya : Barangsiapa yang berkehendak beriman maka hendaklah ia beriman dan  barangsiapa yang berkehendak kafir biarlah ia kafir. (al-Kahfi : 29). 
Termasuk diantara aqidah salaf adalah, mereka tidak mengkafirkan  seorangpun dari kaum muslimin yang berdosa, walaupun mereka melakukan  dosa besar, kecuali jika ia menentang sesuatu dari agama yang  telah diketahui akan urgensinya, dan ia mengetahui mana yang  khusus dan mana yang umum, dan perkara ini telah tetap dari al-Kitab,  as-Sunnah dan Ijma salaful ummah dan para  imamnya.
Termasuk diantara aqidah salaf adalah, mereka beribadah kepada Allah Ta’ala semata dan tidak mensekutukan-Nya dengan  sesuatu apapun, tidaklah mereka meminta melainkan hanya kepada  Allah, mereka tidak pula beristighotsah dan beristi’anah  melainkan kepada-Nya Subhanahu. Mereka tidak bertawakal  melainkan kepada-Nya Jalla wa ‘Ala dan mereka bertawasul kepada  Allah dengan ketaatannya, ibadahnya, dan amal-amal shalihnya.  Sebagaimana firman Allah Ta’ala :
يا أيها  الذين آمنوا  اتقوا الله  وابتغوا  إليه  الوسيلة
yang artinya : Wahai orang-orang yang beriman, bertakwalah kepada Allah dan  carilah jalan-jalan yang mendekatkan diri kepada-Nya. (al-Maidah : 35) yaitu, dekatlah kepada-Nya dengan ketaatan  dan ibadah kepada-Nya. 
Termasuk diantara aqidah salaf adalah, sholat boleh di belakang  setiap orang yang baik maupun yang fajir selama zhahirnya masih benar.  Dan kita tidak menetapkan seorangpun siapapun dia dengan surga atau  neraka kecuali terhadap orang-orang yang telah ditetapkan  Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa Sallam. Akan tetapi kami  mengharapkan kebaikan dan takut akan keburukan. Kami mempersaksikan  sepuluh orang yang diberitakan masuk surga sebagaimana Nabi Shallallahu  'alaihi wa Sallam mempersaksikan mereka. Dan setiap orang yang dipersaksikan oleh Nabi dengan surga maka kami turut mempersaksikannya, karena beliau tidaklah berucap dari hawa  nafsu kecuali wahyu yang diwahyukan.
Kami memberikan loyalitas/kecintaan kepada para sahabat  Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa Sallam dan menahan diri dari memperbincangkan percekcokan dan perselisihan dinatara  mereka. Dan urusannya adalah pada Rabb mereka. Kami tidak mencela salah  seorang dari sahabat, sebagai pengejawantahan sabdanya :
لا تسبوا  أصحابي، فو  الذي نفسي  بيده لو أنفق  أحدكم مثل  أحد ذهبا ما  بلغ مدّ أحدهم  ولا نصيفه
Yang artinya : ‘Janganlah kalian mencela sahabatku, demi dzat yang jiwaku berada di  tangannya, seandainya salah seorang dari kalian menginfakkan hartanya  sebanyak gunung uhud, tidak akan mampu mencapai satu mud infaq mereka  maupun setengahnya.
Para sahabat tidaklah maksum dari kesalahan, karena ishmah  (kemaksuman) adalah milik Allah dan rasul-Nya Shallallahu  'alaihi wa Sallam dalam menyampaikan. Dan Allah Ta’ala  memelihara ijma ummat dari kesalahan, bukan satu individu, sebagaimana  sabda nabi Shallallahu 'alaihi wa Sallam dalam haditsnya :
إن الله لا  يجمع أمتي  على  الضلالة،  ويد الله على  الجماعة
yang artinya : ‘Sesungguhnya Allah tidak akan mengumpulkan ummatku di atas kesesatan, dan  tangan Allah di atas jama’ah.
Kami memohon Ridha Allah bagi isteri-isteri Rasulullah  Shallallahu 'alaihi wa Sallam, Ummahatul Mukminin, dan kami berkeyakinan bahwa mereka suci terbebas dari segala keburukan.

Ditulis Oleh : Unknown ~ Blog Pribadi Abu Iram Al-Atsary

Selamat, Anda sedang membaca artikel saya yang berjudul Ringkasan ke 1 - Artikel ini diposting oleh Unknown pada hari Kamis, 09 Februari 2012. Terimakasih atas kunjungan Anda serta kesediaan Anda membaca artikel ini. Jangan lupa like ke akun facebook anda untuk berbagi - Kritik dan saran dapat anda sampaikan melalui Buku Tamu Kami. By. Abu Iram Al-Atsary.

0 komentar:

:)) ;)) ;;) :D ;) :p :(( :) :( :X =(( :-o :-/ :-* :| 8-} :)] ~x( :-t b-( :-L x( =))

Posting Komentar

Tulis Komentar Anda Disini:

 
© Copyright 2010. yourblogname.com . All rights reserved | yourblogname.com is proudly powered by Blogger.com | Template by o-om.com - zoomtemplate.com