Sabtu, 04 Februari 2012

KESEPAKATAN SALAF TERHADAP RIWAYAT-RIWAYAT INI

| Sabtu, 04 Februari 2012 | 0 komentar

Seorang lelaki dari bani Tamim yang bernama Shabigh datang ke Madinah, ia banyak memiliki kitab, namun sering bertanya-tanya tentang ayat-ayat mutasyabihat. Berita ini-pun sampai ke telinga Umar bin Khattab رضي الله عنه. Maka Shabigh dipanggil sedangkan Umar sudah menyiapkan pelepah kurma, ketika orang itu sudah menemuinya, ia pun duduk. Umar bertanya: "Siapa kamu?" lelaki itu menjawab: "Saya Shabigh". Umar kemudian berkata: "Saya Umar, hamba Allah". Umar lalu menghajar lelaki itu dengan pelepah kurma, sampai kepalanya mengeluarkan darah. Maka Shabigh berkata: "Cukup, wahai amirul Mukminin, Demi Allah, kini sudah hilang yang selama ini bersarang di kepalaku", kemudian Shabigh dikembalikan ke kaumnya dan Umar memerintahkan agar kaum muslimin tidak mengajaknya berbicara dengan Shabigh, sampai Shabigh benar-benar sembuh dari 'penyakit'. Setelah Shabigh benar-benar sembuh dari penyakit suka bertanya-tanya tentang ayat mutasyabihat, maka Umar رضي الله عنه membolehkan kaum muslimin untuk bergaul dengan Shabigh.

Imam Syafi'i رحمه الله berkata: "Andaikata aku menemui Allah (wafat) dengan membawa segala dosa selain syirik, lebih aku sukai daripada aku menjumpai Allah dengan membawa sedikit saja dari kebid'ahan.1

Sufyan bin Uyainah menyatakan: "Segala sifat yang Allah sifatkan bagi diri-Nya di dalam Al-Qur'an, penafsirannya adalah baca dan diam" (dikeluarkan oleh Baihaqi dalam Al-I'tiqad)

Diriwayatkan dari sebagian ulama salaf bahwa mereka mengungkapkan: "Islam itu datang semata-mata ditegakkan diatas rasa pasrah (menerima)"

Rasulullah صلي الله عليه وسلم bersabda:

بَدَأَ الْإِسْلَامُ غَرِيبًا وَسَيَعُودُ كَمَا بَدَأَ غَرِيبًا فَطُوبَى لِلْغُرَبَاءِ

"Sesungguhnya Islam ini dimulai dalam keadaan asing. Dan ia suatu saat akan kembali dianggap asing, maka beruntunglah orang-orang yang dianggap asing itu" (HR. Muslim)

Abdul Qasim bin Sallam menyatakan: "Seorang pengikut sunnah, tak ubahnya orang yang menggenggam bara. Dan pada hari ini, bagiku ia lebih utama dari pada sabetan sebilah pedang di jalan Allah" (Dikeluarkan oleh Al-Khatib)

Ibnu Mas'ud رضي الله عنه menyatakan: "Wahai manusia, siapa diantara kamu yang mengetahui sesuatu, maka ungkapkanlah. Dan siapa yang tak mengetahui sesuatu maka hendaklah ia berkata wallahu a'lam. Karena wallahu a'lam untuk sesuatu yang tidak diketahui, itu termasuk ilmu. Allah عزّوجلّ berfirman:

قُلْ مَا أَسْأَلُكُمْ عَلَيْهِ مِنْ أَجْرٍ وَمَا أَنَا مِنَ الْمُتَكَلِّفِينَ

"Katakanlah [kepada manusia]: "Aku tidak meminta upah apapun kepadamu atas perbuatanku itu. Dan akupun bukan orang yang memaksakan diri untuk hal yang tidak diketahui" (QS. Shaad:86)2


--------------------------------------------------------------------------------

1 Sanadnya shahih, dikeluarkan oleh Abu Nu'aim dalam Al-Hilyah

2 Dikeluarkan oleh Al-Humaidi, Al-Bukhari, At-Tirmidzi

Ditulis Oleh : Unknown ~ Blog Pribadi Abu Iram Al-Atsary

Selamat, Anda sedang membaca artikel saya yang berjudul KESEPAKATAN SALAF TERHADAP RIWAYAT-RIWAYAT INI - Artikel ini diposting oleh Unknown pada hari Sabtu, 04 Februari 2012. Terimakasih atas kunjungan Anda serta kesediaan Anda membaca artikel ini. Jangan lupa like ke akun facebook anda untuk berbagi - Kritik dan saran dapat anda sampaikan melalui Buku Tamu Kami. By. Abu Iram Al-Atsary.

0 komentar:

:)) ;)) ;;) :D ;) :p :(( :) :( :X =(( :-o :-/ :-* :| 8-} :)] ~x( :-t b-( :-L x( =))

Posting Komentar

Tulis Komentar Anda Disini:

 
© Copyright 2010. yourblogname.com . All rights reserved | yourblogname.com is proudly powered by Blogger.com | Template by o-om.com - zoomtemplate.com