Senin, 20 Februari 2012

Kedudukan Sunnah Didalam Islam 3

| Senin, 20 Februari 2012 | 0 komentar

Kesesatan Para Pengingkar Sunnah


Di antara hal yang memprihatinkan adalah ditemuinya sebagian mufassirin dan penulis-penulis sekarang ini yang berpendapat dengan membolehkan dua contoh terakhir di atas, yaitu membolehkan memakan binatang buas dan memakai emas serta sutera bagi laki-laki karena bersandar dengan Al-Qur’an semata.

Dewasa ini telah ditemukan satu kelompok yang menamakan qur’aniyyin yang menafsirkan Al-Qur’an dengan nafsu dan akal-akal mereka, tanpa meminta bantuan dengan As-Sunnah Ash-Shahiihah.



Bagi mereka As-Sunnah hanya sebagai pengikut hawa nafsu mereka. Jika sesuai dengan hawa nafsu mereka, maka mereka berpegang dengannya dan yang tidak sesuai mereka buang ke belakang punggung mereka. Nabi telah mengisyaratkan tentang mereka dalam hadits yang shahih :
“Salah seorang dari kalian betul-betul akan menjumpai seseorang yang sedang duduk di singgasananya, kemudian datang urusanku kepadanya dari apa yang aku perintahkan atau aku larang, maka dia berkata,”Aku tidak tahu! Semua yang kami dapatkan di dalam Kitabullah itulah yang kami ikuti” [Diriwayatkan oleh At-Tirmidzi].

Dalam riwayat lain : Dia berkata : “Apa-apa yang kami jumpai (pada Al-Qur’an) sebagai sesuatu yang haram, maka kami mengharamkannya” Berkata Rasulullah :
“Ketahuilah, sesungguhnya aku diberi Al-Qur’an dan yang semisalnya (hadits) bersamanya”

Dan diriwayat yang lain lagi : Berkata (Rasulullah ) :
”Ketahuilah, sesungguhnya semua yang dilarang oleh Rasulullah shallallaahu seperti apa yang dilarang oleh Allah”

Bahkan juga di antara yang memprihatinkan bahwa sebagian penulis yang menulis kitab-kitab dalam syari’at Islam dan aqidah Islam menyebutkan dalam muqaddimahnya bahwa dia menyusun kitab tersebut tanpa rujukan selain Al-Qur’an.

Hadits shahih di atas menjelaskan secara tegas bahwa syari’at Islam bukan Al-Qur’an saja, melainkan Al- Qur’an dan As-Sunnah. Barangsiapa berpegang dengan salah satunya, berarti dia tidak berpegang dengan yang lain. Padahal masing-masing dari keduanya memerintahkan untuk berpegang dengan yang lain seperti firman Allah :
”Barangsiapa yang menta'ati Rasul itu, sesungguhnya ia telah menta'ati Allah.” (QS. An-Nisaa’ [4]: 80).

”Maka demi Rabbmu, mereka (pada hakikatnya) tidak beriman hingga mereka menjadikan kamu sebagai hakim dalam perkara yang mereka perselisihkan, kemudian mereka tidak merasa keberatan dalam hati mereka terhadap putusan yang kamu berikan, dan mereka menerima dengan sepenuhnya” (QS. An-Nisaa’ [4]: 65).

”Dan tidak patut bagi laki-laki yang mukmin dan tidak (pula) bagi perempuan yang mukmin, apabila Allah dan Rasul-Nya telah menetapkan suatu ketetapan, akan ada bagi mereka pilihan (yang lain) tentang urusan mereka. Dan barangsiapa mendurhakai Allah dan Rasul-Nya maka sungguhlah dia telah sesat, sesat yang nyata” (QS. Al-Ahzab [33]: 36).

”Apa yang diberikan Rasul kepadamu, maka terimalah. Dan apa yang dilarangnya bagimu, maka tinggalkanlah.” (QS. Al-Hasyr [59] : 7).

Sehubungan dengan ayat terakhir ini (QS. Al-Hasyr : 7), ada kejadian yang menakjubkan dalam riwayat yang shahih dari Ibnu Mas’ud yaitu bahwasannya ada seorang wanita yang datang kepadanya kemudian berkata kepadanya : “Kamukah yang berkata bahwa Allah melaknat namishaat ( = wanita yang mencabut rambut alis) dan mutanaamishaat ( = wanita yang dicabut rambut alisnya) dan waasyimaat ( = wanita yang membuat tato) ?”. Ibnu Mas’ud menjawab,”Ya, benar”. Perempuan tadi berkata,”Aku telah membaca Kitabullah dari awal sampai akhir tetapi aku tidak menemukan apa yang kamu katakan”. Maka Ibnu Mas’ud menjawab, ”Jika kamu betul-betul membacanya, niscaya engkau akan menemukannya. Tidakkah engkau membaca : ”Apa-apa yang disampaikan Rasul kepadamu maka ambillah dan apa-apa yang dilarangnya, tinggalkanlah…” (QS. Al-Hasyr : 7).

Aku telah mendengar Rasulullah :
”Allah melaknat An-Naamishaat…..” [Diriwayatkan oleh Al-Bukhari dan Muslim].

Insya Allah bersambung ..


(منزلة السنة في الإسلام)

ضلال المستغنين بالقرآن عن السنة

ومن المؤسف أنه قد وجد في بعض المفسرين والكتاب المعاصرين من ذهب إلى جواز ما ذكر في المثالين الأخيرين من إباحة أكل السباع ولبس الذهب والحرير اعتمادا على القرآن فقط، بل وجد في الوقت الحاضر طائفة يتسمون بـ(القرآنيين) يفسرون القرآن بأهوائهم وعقولهم دون الاستعانة على ذلك بالسنة الصحيحة بل السنة عندهم تبع لأهوائهم فما وافقهم منها تشبثوا به وما لم يوافقهم منها نبذوه وراءهم ظهرياً.

وكأن النبي صلى الله عليه وسلم قد أشار إلى هؤلاء بقوله في الحديث الصحيح: "لا ألفين أحدكم متكئا على أريكته يأتيه الأمر من أمري مما أمرت به أو نهيت عنه فيقول: لا أدري ما وجدنا في كتاب الله اتبعناه" [رواه الترمذي].

وفي رواية لغيره: "ما وجدنا فيه حراما حرمناه ألا وإني أتيت القرآن ومثله معه".

وفي أخرى: "ألا إن ما حرم رسول الله مثل ما حرم الله".

بل إن من المؤسف أن بعض الكتاب الأفاضل ألف كتابا في شريعة الإسلام وعقيدته وذكر في مقدمته أنه ألفه وليس لديه من المراجع إلا القرآن.

فهذا الحديث الصحيح يدل دلالة قاطعة على أن الشريعة الإسلامية ليست قرآنا فقط وإنما قرآن وسنة فمن تمسك بأحدهما دون الآخر لم يتمسك بأحدهما لأن كل واحد منهما يأمر بالتمسك بالآخر كما قال تعالى: {من يطع الرسول فقد أطاع الله} [النساء: 80] وقال: {فلا وربك لا يؤمنون حتى يحكموك فيما شجر بينهم ثم لا يجدوا في أنفسهم حرجا مما قضيت ويسلموا تسليما} [النساء: 65] وقال: {وما كان لمؤمن ولا مؤمنة إذا قضى الله ورسوله أمرا أن يكون لهم الخيرة من أمرهم ومن يعص الله ورسوله فقد ضل ضلالا مبينا} [الأحزاب: 36] وقال: {وما آتاكم الرسول فخذوه وما نهاكم عنه فانتهوا} [الحشر: 7].

وبمناسبة هذه الآية يعجبني ما ثبت عن ابن مسعود رضي الله عنه، وهو أن امرأة جاءت إليه فقالت له: أنت الذي تقول: "لعن الله النامصات والمتنمصات والواشمات... الحديث"؟ قال: نعم، قالت: فإني قرأت كتاب الله من أوله إلى آخره فلم أجد فيه ما تقول، فقال لها: إن كنت قرأتيه لقد وجدتيه أما قرأت: {وما آتاكم الرسول فخذوه وما نهاكم عنه فانتهوا}، قالت: بلى، قال: فقد سمعت رسول الله صلى الله عليه وسلم يقول: "لعن الله النامصات... الحديث" [متفق عليه]

Ditulis Oleh : Unknown ~ Blog Pribadi Abu Iram Al-Atsary

Selamat, Anda sedang membaca artikel saya yang berjudul Kedudukan Sunnah Didalam Islam 3 - Artikel ini diposting oleh Unknown pada hari Senin, 20 Februari 2012. Terimakasih atas kunjungan Anda serta kesediaan Anda membaca artikel ini. Jangan lupa like ke akun facebook anda untuk berbagi - Kritik dan saran dapat anda sampaikan melalui Buku Tamu Kami. By. Abu Iram Al-Atsary.

0 komentar:

:)) ;)) ;;) :D ;) :p :(( :) :( :X =(( :-o :-/ :-* :| 8-} :)] ~x( :-t b-( :-L x( =))

Posting Komentar

Tulis Komentar Anda Disini:

 
© Copyright 2010. yourblogname.com . All rights reserved | yourblogname.com is proudly powered by Blogger.com | Template by o-om.com - zoomtemplate.com