Selasa, 24 Januari 2012

22 Penjelasan seputar masalah JIN

| Selasa, 24 Januari 2012 | 0 komentar

Oleh : Abu Iram Al-Atsary


1. Aqidah ahlu sunnah wal jama'ah meyakini akan adanya JIN dan alam kehidupannya, sebagaimana telah dijelaskan oleh Al-Qur'an dan Sunnah yang shohih , bahkan didalam Al-Qur'an sendiri ada satu surat yang dinamakan surat Al-Jin. Adapun para ahlul bid'ah dan pengikut hawa nafsu banyak yang menolak keberadaan JIN dan alamnya, mereka berkata : Bahwa JIN dan Syetan hanyalah SIMBOL dari kejahatan, faham ini dianut sebagian kaum filsafat, mu'tazilah dan Jahmiyyah...

2. Jin juga mempunyai kewajiban sama seperti manusia untuk taat kepada Allah , "Dan tidaklah Aku menciptakan JIN dan Manusia melainkan supaya mereka menyembahku.." Adz-dzaariyat : 56, jika Jin saja terkena beban, maka mereka pun akan dihisab (dihitung amalannya), dan ada yang masuk syurga dan masuk neraka...

3. Jin ada yang mu'min dan ada yang kafir , Allah berfirman dalam Qs. Al-Jin ayat 11:
Dan diantara kami ada yang sholih dan diantara kami ada juga tidak demikian halnya. Adalah kami menempuh jalan yang berbeda-beda.

Adapun kekafiran Jin pun bermacam-macam halnya, demikian juga yang mu'min, karena diantara Jin pun memiliki da'i-da'i yang menyeru kepada pemahaman mereka dan ada pula yang belajar kepada manusia sebagaimana halnya Jin dizaman Nabi shollallahu 'alaihi wasallam belajar kepada beliau, maka diantara mereka pun ada yang menjadi pengikut ahlu sunnah dan ada yang menjadi pengikut ahli bid'ah. Oleh karena itu tidak SETIAP Jin yang dikatakan muslim maka benar pemahamannya, karena kita tak mengetahui keadaan sebenarnya tentang pemahamannya.. sulitlah bagi kita untuk mengetahuinya, maka setiap kabar yang datang darinya mestilah ditimbang dengan Al-Qur'an dan Sunnah, apakah sesuai atau tidak.

Jika kita perhatikan perjalanan hidup para sahabat, maka kita akan dapati bahwasannya mereka tak ada yang secara menyengaja ingin berteman, bertemu, dan berhubungan dengan JIN, atau bahkan mengundang mereka, karena kita memang tidak diperintahkan untuk mengurusi kehidupan mereka, adapun jika secara tidak disengaja bertemu dengan mereka, maka yang perlu kita lakukan adalah mengajak mereka kejalan Iman dan kebaikan.

4. Jin diciptakan lebih dahulu dari manusia. Allah berfirman : Dan sesungguhnya kami telah menciptakan manusia (Adam) dari tanah liat kering (yang berasal) dari lumpur hitam yang diberi bentuk. Dan kami telah menciptakan Jin sebelum (Adam) dari api yang sangat panas. [Qs. Al-Hijr : 26-27]

5. Jin adalah satu bangsa yang besar dan terbagi-bagi sehingga Iblis termasuk salah satu bangsa Jin (Lihat Qs. Al-Kahfi : 50) Dan Jin yang mengikuti Iblis itulah yang Kafir.

6. Manusia lebih mulia daripada Jin (Lihat Qs. Al-Israa: 70) , oleh karena itu maka terhinalah manusia yang meminta pertolongan pada Jin.

7. Manusia tidak akan bisa melihat rupa asli Jin yang sesungguhnya. Hal ini sebagaimana firman Allah : "Sesungguhnya ia dan pengikut-pengikutnya melihat kamu dari suatu tempat yang kamu tidak bisa melihat mereka " [Qs. Al-A'raaf: 27]

Adapun kejadian-kejadian yang terjadi dizaman Rasulullah dan para sahabatnya tentang pertemuan dengan Jin itu adalah wujud penyamaran (perubahan kedalam wujud lain seperti hewan / manusia). Adakalanya mereka menyamar menjadi orang-orang yang sholih, lalu datang pada orang-orang bodoh dan berkata : "Demikian...dan demikian ... " maka mereka pun mempercayainya.

8. Manusia dapat dirasuki oleh jin (kesurupan). Nabi shollallahu 'alaihi wasallam bersabda : "Syetan itu berjalan ketubuh manusia mengikuti aliran darah". [Hr. Bukhori. ]

Juga perhatikan firman Allah pada Qs. Al-Baqarah 275.


9. Jin ada yang laki-laki dan ada perempuan , mereka kawin seperti manusia (Lihat Qs. Al-Jin :6) juga hadits nabi shollallahu 'alaihi wasallam ketika akan masuk ke wc : Yaa Allah aku berlindung kepadaMu dari Jin laki-laki dan perempuan (Hr. Bukhori 132), Jin juga bersetubuh , hanya saja jin kafir melakukan persetubuhannya dimuka umum sambil ditonton sesama mereka (Hr. ABu Dawud dari Abu Hurairah, Hasan)

10. Bangsa jin juga makan, makanan mereka diantaranya adalah :
- Tulang dan kotoran (Hr. Bukhori 3647)
- Makanan manusia yang ketika menyantapnya tidak menyebut nama Allah (Hr. Muslim 2018)
- Minuman yang dilarang agama seperti yang memabukkan (Qs. Al-Maa'idah : 90)

11. Jin juga bermalam dan bertempat tinggal, adakalanya dirumah-rumah kita.

12. Jika ada jin yang mengkhabarkan kepada kita agar melakukan ini dan itu yang menyerupai syari'at, maka wajib kita tolak, karena agama ini sudah sempurna [Qs. Al-Maa'idah : 3]

13. Jika ada yang kesurupan, lalu mengaku bahwa dia itu fulan dan fulan atau mbah fulan,, atau wali fulan, atau syaikh fulan, atau malaikat anu, atau nabi ini dan itu, maka kita tolak pengakuannya, karena ruh yang telah meninggal dunia tidak dapat bolak balik kedunia, tidak lagi bisa bergaul dengan manusia, mereka masuk ke alam barzakh, disebut barzakh karena adanya tabir antara alam dunia dan alam tersebut, dan berada didalam pengurusan Allah Jalla Wa 'Ala, maka tak diragukan dia itu adalah Jin, dan begitu juga yang disebut dedemit, wewe gombel, kuntilanak, pocong, tuyul, siluman, nyai roro kidul, mereka adalah Jin, dan seorang muslim sebaiknya tak menggunakan julukan-julukan itu karena bisa menimbulkan kerusakan pada aqidah, membuat takut dan merinding, menjadikan seram pendengarnya, maka tinggalkan julukan-julukan itu, kembali kepada julukan yang syar'i yaitu mereka adalah JIN !!!

14. Jin terkadang membisikkan pada wali-walinya (sohibnya) dari kalangan manusia, entah itu berupa bacaan-bacaan, mantra-mantra, wasiat, wangsit, ilham, ilafadz, dll deh, atau bahkan ayat-ayat Al-Qur'an yang disusun berupa wirid-wirid / hizib-hizib / ratib-ratib tertentu, sehingga diagungkan manusia, membuat manusia bersemangat membacanya melebihi bersemangatnya mereka terhadap Al-Qur'an, inilah TIPUAN IBLIS... hal ini selaras dengan firman Allah : "Sesungguhnya syetan-syetan itu benar-benar menurunkan wahyu kepada kekasih-kekasihnya untuk membantah kalian..." (Qs. Al-An'am: 121)

Maka janganlah aneh jika dimasyarakat beredar dzikir-dzikir buatan sendiri yang sangat populer tapi tak didapati pada kitab-kitab induk hadits, dengan kata lain DZIKIR BARU YANG BUKAN DARI NABI shollallahu 'alaihi wasallam ..

15. Adanya Jin Muslim dirumah kita bukanlah pertanda apa-apa, karena banyak yang meyakini bahwa adanya Jin Muslim dirumah merupakan pertanda baik.

16. Anak kecil tidak dapat melihat Jin. Penjelasan ini termasuk secara umum bersama point 7. Adapun keyakinan yang beredar dimasyarakat bahwa anak kecil (bayi usia 1-2 tahun) dapat melihat Jin adalah anggapan / keyakinan yang salah. Jika kita menyangkalnya maka wajiblah menjelaskan kebenaran pendapat itu -anak kecil mampu melihat Jin- dengan penjelasan yang berasal dari Al-qur'an dan sunnah. Karena agama ini adalah agama yang tegak diatas penjelasan dalil-dalil dari Al-qur'an dan sunnah terlebih lagi didalam masalah aqidah dan perkara ghaib. Secara logika saja pendapat itu sudah terbantah, kehidupan manusia dan Jin berdampingan, maka jika benar anak-anak kecil itu mampu melihat Jin maka tentu setiap anak kecil akan selalu menjerit-jerit ketakutan lantaran jin-jin yang berseliweran dihadapannya. namun kenyataannya ?

17. Persahabatan manusia dengan Jin tidak dianjurkan, dikarenakan tidak kita ketemukan didalam al-qur'an dan sunnah serta amalan para sahabat, serta dari para ulama ahlu sunnah, ini dikarenakan sisi fisik dan keadaan yang berbeda, sehingga memungkin sekali kita tertipu oleh perbuatan-perbuatannya, sehingga dalam sisi madhorot yang ditimbulkannya jauh lebih banyak ketimbang sisi maslahatnya. Jika memang hal itu baik, tentu akan sampai penjelasannya kepada kita.

18. Sesungguhnya dukun-dukun yang bersahabat dengan Jin itu didalam kehidupannya tidak normal sebagaimana manusia pada umumnya, bahkan bisa dipastikan mereka banyak dibohongi oleh para Jin, diajak berkhayal bahkan ada yang sampai menjadi stress (gila).

19. Jin tidaklah mengetahui perkara ghaib (lihat Qs. Saba : 14, yaitu kisah tentang Kematian Nabi Sulaiman).

20. Islam sudah sempurna maka didalam pengobatan terhadap orang-orang yang terkena buruk pengaruh Jin (sihir) , kesurupan ataupun mengusir Jin haruslah dilakukan dengan cara-cara yang sudah dijelaskan syari'at, bukan meminta bantuan melalui dukun yang bersekongkol dengan Jin yang lainnya. Bukan pula dengan menyusun wirid-wirid tertentu yang menyerupai mantra-mantra sihir yang berisi kesyirikan . Diantara caranya yang benar adalah dengan ruqyah syar'iyyah semisal membacakan ayat kursyi, dan yang lainnya yang telah dijelaskan oleh Sunnah Nabawiyah Ash-Shohihah.

21. Kita janganlah terpukau oleh khabar-khabar yang disampaikan oleh Jin yang seolah-olah mereka mengetahui perkara ghaib, karena itulah tipu dayanya mereka. Semisal bermimpi didatangi oleh seorang yang baju putih, pakai sorban , lalu menyuruh mengamalkan ini dan itu, maka tinggalkanlah semua sarannya itu dikarenakan :
- Yang mendatangi kedalam mimpi kemungkinan adalah Jin.
- Jika dia menyerupai Nabi maka pastikanlah bahwa si pemimpi benar-benar mengetahui ciri-ciri Rasulullah shollallahu 'alaihi wasallam berdasarkan hadits-hadits shohih tentang ciri-ciri beliau. Telah shohih hadits bahwasannya Syetan tak mampu menyerupai Nabi , maka jika bermimpi bertemu Nabi maka benarlah itu Nabi, namun hadits ini berlaku bagi orang yang memahami ciri-ciri Nabi, sedangkan orang awam yang sama sekali tak mengetahui ciri Nabi maka dia akan tertipu.
- Rasulullah shollallahu 'alaihi wasallam telah menyampaikan risalah, maka dipastikan tak ada syari''at yang tertinggal sekalipun itu tafsir qur'an, maka kedatangan beliau didalam mimpi pada seseorang takkan menyampaikan risalah / petunjuk tambahan yang tak ada disampaikan dimasa hidup beliau dahulu.
- Jangan tertipu dengan sorban, pakaian jubah putih, berjenggot tampang seperti ulama yang hadir didalam mimpi, karena Jin pun seperti manusia bisa menipu, dan lihat saja manusia, adakah koruptor yang berpenampilan buruk ? maka rapihnya penampilan Jin didalam mimpi belum tentu mengindikasikan kesholihan dia .
Maka cukupkanlah risalah dengan apa yang telah beliau berikan semasa hidupnya, dan buanglah serta tinggalkan amalan-amalan baru (tambahan) yang tak didapati penjelasannya diidalam Al-Qur'an dan sunnah yang shohih.

22. Diantara perangkap - perangkap syetan dan Jin adalah penampakan keajaiban, kesaktian, kedigjayaan, semisal anti peluru, anti bacok, tenaga dalam, kemampuan menebak masalah, dan lain-lain, maka janganlah terpesona dengan hal-hal itu semua, karena itulah ujian bagi kita. Seorang manusia dilihat dari taqwanya kepada Allah didalam pengamalan-pengamalan syari'atNya yang shohih, bukan dari jagoannya, karena ternyata Musailamah Al-Kadzab si Nabi palsu lebih jago dari Nabi, sumur yang kering kerontang dia ludahi bisa menjadi terisi air..

Demikianlah 22 Penjelasan seputar masalah Jin, alhamdulillah telah saya tuntaskan .. maka yakinlah kepada Allah bahwa sesuatu yang madhorot dan musibah terjadi bukan dengan perbuatan Jin, melainkan atas izin Allah semata, maka ketakutan pada Jin merupakan penyimpangan aqidah seorang muslim.. Wallahu A'lam ..

Selesai ditulis ulang di Villa Kediaman
Subang - Jawa Barat
Abu Iram Al-Atsary 


Dari berbagai sumber.

Ditulis Oleh : Unknown ~ Blog Pribadi Abu Iram Al-Atsary

Selamat, Anda sedang membaca artikel saya yang berjudul 22 Penjelasan seputar masalah JIN - Artikel ini diposting oleh Unknown pada hari Selasa, 24 Januari 2012. Terimakasih atas kunjungan Anda serta kesediaan Anda membaca artikel ini. Jangan lupa like ke akun facebook anda untuk berbagi - Kritik dan saran dapat anda sampaikan melalui Buku Tamu Kami. By. Abu Iram Al-Atsary.

0 komentar:

:)) ;)) ;;) :D ;) :p :(( :) :( :X =(( :-o :-/ :-* :| 8-} :)] ~x( :-t b-( :-L x( =))

Posting Komentar

Tulis Komentar Anda Disini:

 
© Copyright 2010. yourblogname.com . All rights reserved | yourblogname.com is proudly powered by Blogger.com | Template by o-om.com - zoomtemplate.com