tag:blogger.com,1999:blog-9568664312467774072024-03-19T11:34:01.076+07:00Maktabah Online Abu Iram Al-AtsaryBlog Pribadi Abu Iram Al-Atsary Catatan Tentang : |Aqidah|Fiqih|Akhlaq|Fatwa|Hadits|Tafsir|Ilmu Hadits|Keluarga|Sejarah Nabi Dan Ulama|Kajian Kitab|Tutorial Blog dan SEO|Ebook|Free Download|Mp3|Bedah kitab|software|Dunia Remaja|Majmu Fatawa|Fatwa|Keyboard Arabic|Widget|Kitab Tauhid|Artikel Lepas |Kitab Arabic Online|Anonymoushttp://www.blogger.com/profile/04285258075267850703noreply@blogger.comBlogger575125tag:blogger.com,1999:blog-956866431246777407.post-37741694229502517932016-04-19T23:22:00.000+07:002016-04-19T23:24:43.169+07:00Racun Anak No 1 Masa Kini (Bahaya Gadget Bagi Anak)<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEh6U3xAnEf1emHtpPfC3Cf2-bSOwyYIE6EH7QVu2imhADgdJyA6S-V0-6HMA3hs5s4jIIVmgE88Abd5lP6lKvQbzMFEMm4dhfC3GW_abZLXzxerhXRZE6jK1hKqAlu6eIORH_XOg0CwigY/s1600/gadget.jpg" imageanchor="1" style="clear: right; float: right; margin-bottom: 1em; margin-left: 1em;"><img border="0" height="130" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEh6U3xAnEf1emHtpPfC3Cf2-bSOwyYIE6EH7QVu2imhADgdJyA6S-V0-6HMA3hs5s4jIIVmgE88Abd5lP6lKvQbzMFEMm4dhfC3GW_abZLXzxerhXRZE6jK1hKqAlu6eIORH_XOg0CwigY/s320/gadget.jpg" width="320" /></a></div>
Dulu TV sempat menempati rangking pertama didalam meracuni generasi bangsa. Tapi kini kedudukannya tergeser oleh gadget. Jika tv sebuah layar besar yang aktivitas anak masih bisa kita lihat dan pantau tapi gadget bisa dilihat anak dengan sembunyi sembunyi.<br />
<br />
Bahkan gadget bisa menjadi banyak pemicu kerusakan, dari sikap sosial, moral hingga ke LGBT. Terlebih hampir dalam banyak games, sang produsen banyak menyelipkan pesan pesan buruk, semisal game percintaan yang bisa dipilih boy vs girl, boy vs boy, girl vs girl, bahkan girl vs 2 boy . Allaahul musta'an.<br />
<a name='more'></a><br />
<br />
Dengan hadirnya gadget anak mudah mempersempit dunia, bergaul dengan manusia yang tak jelas, akhirnya anteng dengan dunianya, tak lagi bersosial. Jika dulu masa 80 & 90 an jika pulang sekolah atau hari libur rumah sepi karena anak main layangan, main bola main volley, gatrik, galasin, atau aktif bergaul diluar rumah,kini rumah sepi karena anak sibuk dengan gadgetnya. Sungguh ini merupakan sebuah musibah besar. Dimana gadget membuat cairan otak ketagihan keluar dan terus menjadi sebuah candu dan ketergantungan.<br />
<br />
Games yang sudah tercipta pun games yang tak ada ujungnya, yang membuat gamer semakin hari semakin kecanduan. COC misalnya, bisa batle dengan banyak orang, dimana sang anak saat kehilangan asetnya bisa menjadi murung,gelisah,kesal. Prilaku pun menjadi berubah, \pendiam, pemurung, galak pada orang tua, jauh dari kasih sayang pada kakak dan adiknya.bahkan saat saudaranya kesulitan sang anak bisa tenang dan anteng bersama gadgetnya seolah tak ada masalah.karena otak kirinya dominan, menjadi sangat fokus dengan alatnya.<br />
<br />
Racun itu bernama gadget, dimasukkan kerumah dengan alasan teknologi, agar ga kuper, agar mudah komunikasi, tapi ibarat mata pedang, sisi lainnya juga menusuk dan mengoyak pribadi anak. Anak pintar karena punya gadget? Ah sedikit sekali jumlahnya, bahkan yang jadi malas, rusak jauh lebih banyak, malahan anak yang tak pegang gadget lebih bisa berpeluang pintar dan fokus pada pelajarannya.<br />
<br />
Dilematis memang, kasih sayang orang tua kerap menjadi racun bagi anak anaknya ..<br />
Saya tak berkata itu anak anda, karena bisa jadi itu terjadi pula pada anak anak saya.. Tapi sebelum rusak, sebelum hancur, maka jauh lebih baik kita segera mulai menjaganya..<br />
<br />
Jika emas kita, duit kita, mobil dan harta kita bisa kita jaga dengan sebaik baiknya, maka tentu buah hati kita harus bisa lebih baik dari itu semua, ..<br />
<br />
Kita sering lupa, kita sibuk berdakwah, kita sibuk mendidik anak orang lain, tapi melupakan keluarga kita, padahal perintah utama dan pertama adalah : <br />
<i>"Jagalah diri kalian dan keluarga kalian dari panasnya api neraka yang bahan bakarnya terdiri batu dan manusia.."</i><br />
<br />
Semoga Allah melindungi keluarga kita, dan tentu saja peran orang tua adalah benteng dan senjata paling ampuh untuk menangkal kerusakan yang masuk pada keluarga kita..<br />
<br />
Diambil dari <a href="https://www.facebook.com/Pasutri-Islami-Problematika-Keluarga-dan-Solusinya-secara-Islami-337767029644219/timeline" target="_blank">Fans Page</a> kami Di FacebookAnonymoushttp://www.blogger.com/profile/04285258075267850703noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-956866431246777407.post-47198959800551449042013-02-06T13:06:00.000+07:002013-02-06T13:06:16.775+07:00JAWABAN SYAIKH ALI TERHADAP PERNYATAAN SYAIKH RABI' (Bagian 2)<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhKMyseSzzJXM17ZK8mDwzZihq4JNnxUScCagz4meZ-MQrAjiU7udRnjAbzmwFmvtUWwmOoFLWa1_2KKSbepAXla0k6egUZ069pBBgcGvN-OgXeAKOP2PuWrCMBY8oBRiUroXdioObcIis/s1600/jawaban2.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhKMyseSzzJXM17ZK8mDwzZihq4JNnxUScCagz4meZ-MQrAjiU7udRnjAbzmwFmvtUWwmOoFLWa1_2KKSbepAXla0k6egUZ069pBBgcGvN-OgXeAKOP2PuWrCMBY8oBRiUroXdioObcIis/s1600/jawaban2.jpg" /></a></div>
<div>
<span style="background-color: white; color: #333333; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 17px;">Melanjutkan posting <a href="http://maktabahabuiram.blogspot.com/2013/02/jawaban-syaikh-ali-terhadap-pernyataan_2855.html" target="_blank">sebelumnya...</a></span></div>
<span style="background-color: white; color: #333333; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 17px;"><div>
<span style="background-color: white; color: #333333; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 17px;"><br /></span></div>
11. Berkata Syaikh Robi : Ali Hasan dan yang semisalnya meminta Al-Abbad (Al-‘Allamah Abdul Muhsin Al-Abbad Al-Badr -hafidzohulloh-) untuk menyusun kitab : Berlemah lembutlah engkau wahai ahlu sunnah kepada ahlu sunnah.<a name='more'></a></span><br style="background-color: white; color: #333333; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 17px;" /><br style="background-color: white; color: #333333; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 17px;" /><span style="background-color: white; color: #333333; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 17px;">Saya berkata : Alloh dan orang-orang yang bijaksana dari hamba - hamba Alloh mengetahui bahwa perkataan ini tidak memiliki dalil sama sekali, bahkan di hari itu akupun dikagetkan dengan munculnya kitab ini (Berlemah lembutlah engkau wahai ahlu sunnah kepada ahlu sunnah) dan saya tidak mengetahui sedikitpun tentang buku ini sebelum kemunculnya. Bahkan aku menulis dalam majalahku Al-Asholah makalah yang khusus berkaitan dengan kitab ini - ketika kemuculannya - saya mengkritiknya dalam beberapa poin walaupun saya sependapat dengan buku ini secara global, dan kita tidak hanya punya hitam putih saja Maka saya tidak tahu - dan inilah keadaan saya - bagaimana saya dan orang yang semisal dengan saya dianggap termasuk diantara orang –orang yang meminta syaikh Al-Abbad untuk mengarang kitab ini ? Dengan meberikan isarat - di sini -bahwasanya risalah Fadhilah Ustadz Syaikh Al-Abbad menunjukan secara yakin bahwasanya beliau membaca, menelaah dan mengetahui bahkan beliau mengetahui sekali, tidak sebagaimana yang digembar-gemborkan dan disebarluaskan oleh orang banyak dan para pengikut mereka yang berbeda dengan kenyataan. Perhatian ! Telah terjadi dalam majlis tersebut perkataan yang lain seputar Syaikh Al-Abbad, saya melihat perkataan tersebut merupakan perbuatan jelek terhadap beliau, akan tetapi saya berpegang kepada sarat saya dalam diskusi ini yaitu : Saya tidak membahas di dalamnya kecuali sesuatu yang berhubungan dengan saya, yaitu kritikan Syaikh Robi kepada saya - semoga Alloh memaafkannya -, dengan meninggalkan kesempatan untuk membantah Syaikh Robi kepada selainku yaitu orang yang ahli dari kalangan saudara-saudaraku dan anak - anakku – dengan bantahan yang penuh dengan hujjah dan adab ilmu –.</span><br style="background-color: white; color: #333333; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 17px;" /><br style="background-color: white; color: #333333; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 17px;" /><span style="background-color: white; color: #333333; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 17px;">12. Kemudian Syaikh Robi berkata - mengajak bicara teman-teman kita dari Falestina - : Demi Alloh seandainya timbangan kalian adalah kitabulloh, sunnah dan perkataan salaf sholih kalian tidak akan menolong Ali Hasan walaupun dengan satu kata.</span><br style="background-color: white; color: #333333; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 17px;" /><br style="background-color: white; color: #333333; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 17px;" /><span style="background-color: white; color: #333333; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 17px;">Saya berkata : Semoga Alloh memaafkan Fadhilah Syaikh Robi dan membaguskan ahir hayatnya, Apakah Ali Hasan menyelisihi alquran, sunnah dan perkataan salaf sehinngga dia tidak sama dengan salaf walaupun dalam satu kata ? Mahasuci Alloh, apakah sampai ketingkatan ini, apakah saya tidak memiliki walaupun satu kata yang sama dengan kitabulloh, sunnah dan ucapan salaf, atau maksudnya aku tidak sama dengan kitabulloh, sunnah dan ucapan salaf walupun satu kata dalam hal yang Syaikh megkritikku ? Jikalau yang dimaksud adalah yang pertama ( bahwa syaikh Ali Hasan menyelisihi kitabulloh , sunnah dan salaf dan tidak ada satu perkataanpun bagi beliau yang sama dengan salaf) maka kita telah melipatkan tikar ( mengakhiri diskusi ) dan kita menghalalkan berjaga-jaga diperbatasan untuk perang, jikalau yang dimaksud adalah yang kedua maka saya akan selalu meminta , apakah permasalahan itu ? dan bagaimanakah ia ? apakah ia pembahasan muwazanah ? atau pembahasan perbedaan aqidah dan manhaj ? atau pembahasan yayasan ihya turots ? atau pembahasan kritikan dengan penjelasan ( jarh mufassar ) ? atau pembahasan berita orang yang terpercaya (khobar tsiqoh) ? atau pembahasan kritikan dan pujian (jarh dan ta’dil) ? atau pembahasan kritikan kepada si pulan dan pencacatan kepada si alan ? mahasuci Alloh !! Semuanya permasalahan ini - dengan semua pemaparannya - telah digambarkan kepada Syaikh dengan gambaran yang buruk, kalau tidak demikian maka saya dalam permasalahan-permasalahan ini mempunyai penjelasan yang jelas dan mepunyai pendahulu dari kalangan salaf yang terhormat dan kuat -dihadapan fadhilah Syaikh Robi dan yang lainnya - . Maka apakah yang terjadi ? kenapa Syaikh memberikan kepada mereka kesempatan untuk mencelaku di waktu yang mana Beliau tidak memberikan izin kepada mereka untuk mengkritik mereka (para penghasut syaikh) ?. Atau apakah mereka memanjangkan dindingku ( melindungiku ) dan dan memendekan dinding-dinding mereka ( membuka keburukan para penghasut Syaikh Robi ) ? , wahai Syaikh ! ini semuanya adalah masalah – masalah ijtihadiyah dan perbedaan pendapat dalam masalah ini adalah boleh dan diakui masih ada dalam bingkai manhaj salaf dan para ulamanya, dan saya tidak mengira – siapapun dia –yang mengklaim bahwasanya masalah - masalah ini adalah masalah -masalah yang qot’i atau bahwasanya perbedaan pendapat dalam masalah -masalah ini adalah perbedaan antara sunnah dan bid’ah. Maka apakah yang telah di bolak –balikan oleh hari ini agar engkau meninggalkan kaidah salafiyyah yang benar ? Apakah hukum terhadap masalah - masalah ini dengan menyalahkannya atau dengan membid’ahkannya menjadikan orang yang mengatakannya ahli bid’ah sebagaimana keadaan perbedaan pendapat dalam masalah - masalah yang besar seperti maslah iman, qodar, sifat-sifat Alloh, dan yang semisalnya ? apakah ini temasuk dari kaidah – kaidah salaf dalam membid’ahkan ? apakah tingkatan –tingkatan bid’ah dan membidahkan itu sama ? dan apakah seperti ini penerapan salaf – semoga Alloh merahmati mereka – terhadap kaidah ini ?.</span><br style="background-color: white; color: #333333; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 17px;" /><br style="background-color: white; color: #333333; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 17px;" /><span style="background-color: white; color: #333333; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 17px;">13. Berkata Syaikh Robi –semoga Alloh menjaga beliau - : Demi Alloh, demi Alloh sesungguhnya Abul Hasan dan Urur seratus kali lebih jelek, lebih bobrok, lebih dusta, lebih kasar dan lebih menjijikan dari Salman Al-Audah, saya menyanggah Safar Hawali beberapa kali dan tidaklah ia menjawab walaupun dengan satu kata, Salman Al-Audah saya menyanggahnya dengan kitab Ahlul Hadits Hum At-Thoifah Al-Manshuroh, dan Ali Hasan tatkala terkepung dia mengatakan : Al-Jarh wa At-Ta’dil. Dia tidak mempunyai dalil dari kitabulloh dan sunnah, dan dia berkata : Kesalahan lafadz, kesalahan lafadz, demi Alloh dia tidak menjawab kepadaku dengan hujjah yang lainnya, dan nanti akan muncul dalam kitabnya ; dia menetapkan dalam kitabnya, dia tidak menjawab kepadaku dengan selain hujjah ini, dan nanti akan muncul perkataannya yang kedua mengakui bahwa ia salah, ini dalah kesalahan yang besar.</span><br style="background-color: white; color: #333333; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 17px;" /><br style="background-color: white; color: #333333; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 17px;" /><span style="background-color: white; color: #333333; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 17px;">Saya berkata : Saya akan keluar sedikit dari sarat saya dalam diskusi ini, Apakah keadaan bobrok, dusta, kasar, jijinya Abul Hasan dan Adnan Urur -lebih parah dari Safar dan Salman -sebagaimana Syaikh Robi mengungkapkannya kembali kepada sebab bahwa Abul Hasan dan Urur menyanggah kepada Syaikh Robi sementara Safar dan Salman sama sekali tidak menyanggahnya ?. Ini adalah lahiriyah dari perkataannya, apabila Fadhilah Syaikh berkata : Saya tidak bermaksud demikian, maka kita akan menerimanya dengan segera -maka apakah yang diinginkan beliau –lahiriyah perkataannya atau yang lainnya ? apakah hanya karena menyanggah – sanggahan apapun ia – menjadikan pelakunya lebih kasar, lebih menjijikan, lebih pendusta, kemudian tidak adanya sanggahan menyelamatkan pelakunya dari hal tersebut seratus kali ?. Saya berharap ini bukan maksud Syaikh Robi ; walupun ini adah lafadz dan nash dari ucapannya! Dan alangkah indahnya sebuah perkataan : Maksud dalam hati tidak bisa menolak lafadz yang diucapkan. Akan tetapi ; harus dengan kasih sayang dan kelembutan bukan dengan kemarahan dan balas dendam. Adapun permaslahan Al-Jarh Wa At-Ta’dil maka saya telah mengupas sikap saya dan menjelaskan maksud saya tentangnya, dan saya telah menyingkapkan maksud saya dalam masalah tersebut dengan sesuatu yang tidak perlu ditambah lagi yaitu dalam cetakan kedua dari kitab saya ( Manhaj As-Salaf As-Sholih) halaman 133 -140 dan di sana saya telah menukil perkataan Syaikh Robi Bin Hadi sendiri - semoga Alloh meberikan taufiq kepadanya - dalam sebagian kitabnya seputar ilmu AL-Jarh Wa At-Ta’dil bahwasanya ia diciptakan untuk menjaga agama dan untuk menempatkan seseorang pada tempatnya ….. apakah dikatakan kepada sesuatu yang memiliki dalil dari kitabulloh dan sunnah bahwasanya ia diciptakan ?, maka yang dimaksud dalil-dalil yang menetapkan ; adalah dalil- dalil yang mensyariatkannya …… dan yang dimaksud dengan menciptakan adalah sesuatu yang baru : pembagiannya, jenis-jenisnya yang sebelumnya belum ada. Maka yang diinginkan beliau itulah yang saya inginkan dan apa yang dimaksudan oleh beliau itulah yang saya maksudkan, dan jika lafadz dan ungkapan saya - yang sebelumnya dan yang sesudahnya - itu menghianati saya maka siapakah anak manusia yang tidak luput dari hal itu (tidak pernah salah).</span><br style="background-color: white; color: #333333; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 17px;" /><br style="background-color: white; color: #333333; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 17px;" /><span style="background-color: white; color: #333333; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 17px;">Dipuji dan dicela padahal kamu tidak melampui batas kedua sifat itu Dan kebenaran itu terkadang tercampuri dengan jeleknya pengungkapan</span><br style="background-color: white; color: #333333; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 17px;" /><br style="background-color: white; color: #333333; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 17px;" /><span style="background-color: white; color: #333333; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 17px;">Dan apakah hal ini dimaafkan dari selainku dan tidak dimaafkan jika dilakukan olehku ? Maka kenapa demikian ? dan apakah yang membedakannya ? dan adapun perkataan Faddhilah Syaikh : Nanti akan datang perkataannya yang kedua dalam kitabnya yang menetapkan bahwa ia salah, maka saya mengira kesalahan dalam ucapan ini disebabkan penukilan teman-teman setianya yang jelek – semoga Alloh memberikan petunjuk kepada mereka - . Saya dalam kitab tersebut sama sekali tidak menetapkan bahwa saya salah, akan tetapi saya hanya menjelaskan maksud dan keinginan saya sebagai jawaban bagi orang yang mempunyai masalah dengan ucapan saya … dan saya tidak mengira bahwa Fadhilah Syaih Robi memahami kitab saya sebagimana orang yang memahami bahwasanya saya menyalahkan diri saya di dalam kitab tersebut, akan tetapi jikalau pada hakikatnya saya menyalahkan diri saya dalam buku saya, bukankah itu yang engkau inginkan wahai Fadhilah Syaikh ? kenapa engkau mencela saya ? akan tetapi kebenaran itu apa yang telah saya sebutkan dalam kitab saya, maka saya tidak akan memperpanjang pembicaraan.</span><br style="background-color: white; color: #333333; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 17px;" /><br style="background-color: white; color: #333333; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 17px;" /><span style="background-color: white; color: #333333; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 17px;">14. Kemudian Dia ( Ali Hasan ) mensifati para sahabat seperti buih !</span><br style="background-color: white; color: #333333; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 17px;" /><br style="background-color: white; color: #333333; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 17px;" /><span style="background-color: white; color: #333333; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 17px;">Saya berkata : Maka ini – Demi Rob Muhammad Shollallohu ‘Alaihi Wasallam – tidak pernah terjadi dan tidak akan terjadi selama dalam keringatku terdapat harumnya sunnah ( selama aku berpegang teguh kepada sunnah ), saya memohon kepada Alloh untuk memberikan kepada kita keteguhan di atas sunnah dan wafat di atas keimaanan dan jika saya tidak demikian maka ini adalah jurang kehancuran dan kebinasaanku -semoga Alloh melindungi aku dan kalian -. Adapun apabila yang dimaksudkan oleh Fadhilah Syaikh tentang sikapku terhadap orang yang mengatakan ucapan ini ( para sahabat seperti buih ) maka sikapku seperti sikap guru kami Fadhilah Syaikh Abdul Muhsin Al-Abbad – semoga Allloh menjaganya –dan ini adalah sikapku yang diumumkan, dikenal, tersebar luas dan jawaban yang terkenal yang mencakup sanggahan, peniadaan dan kritikan terhadap kalimat ini, yang mengucapkannya dan yang menukilnya atau yang rido terhadapnya dan saya tidak akan memperpanjang pembahasan ini karena hal ini sangat jelas dan tersingkap permasalahannya dengan mengisaratkan kepada para pembaca yang bijaksana - akan tetapi di manakah mereka kepada - kitabku ( Ithaf As-Sail Wa Ifham Al-Jahil Bima Waroda Fi As-Shohabah Al- Asoyil Min Al-Fadhoil). Dan kitab ini sudah dicetak . Inilah hal yang Alloh menolongku untuk melakukannya di pertemuan ini dengan meminta kepada Alloh taufiq, kebenaran dan petunjuk bagiku dan Fadhilah Syaikh Robi dan menjauhkan kami semua dari kekeliruan dan sahabat - sahabat setia yang jelek sambil berdoa dengan doa nabawi yang dirwayatkan oleh Imam Muslim dalam kitab shohinya dari Aisyah -Rodhiallohu ‘Anha - : ﻲِﺘﱠﻣُأ ًﺎﺌﻴﺷ ﻖَﻓَﺮﻓ َ ﻢﻬﺑ : ﻖُﻓْرﺎﻓ ﻪﺑ . ﻢﻬﻴﻠﻋ : ﻖُﻘْﺷﺎﻓ ﻪﻴﻠﻋ ، ﻦَﻣو ﻲِﻟَو َ ﻦِﻣ ِﺮﻣأ ﻢﻬﻠﻟا َّ ﻦَﻣ ﻲِﻟَو َ ﻦِﻣ ﺮﻣأ ِ ﻲِﺘﱠﻣُأ ًﺎﺌﻴﺷ ﱠﻖَﺸﻓ Ya Alloh barang siapa yang memegang sebagian urusan ummatku kemudian ia menyusahkan mereka maka susahkanlah ia dan barang siapa yang memegang urusan ummatku kemudian ia berlemah lembut kepada mereka maka berlemah lembutlah kepadanya.</span><br style="background-color: white; color: #333333; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 17px;" /><br style="background-color: white; color: #333333; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 17px;" /><span style="background-color: white; color: #333333; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 17px;">(Ditejemahkan oleh Abu Wafiyyah Zamzam Al-Hawari dari situs guru kami yang tercinta Al-‘Allamah Al-Muhaddits Ali Hasan Bin Abdul Hamid Al-Halabi Hafidzohulloh </span><a href="http://www.facebook.com/l.php?u=http%3A%2F%2Fwww.alhalaby.com%2Fplay.php&h=iAQERON7uAQGqlTtb5W1SleaX2qMFW_CpWOoK4oeC0dP6yw&s=1" rel="nofollow nofollow" style="background-color: white; color: #3b5998; cursor: pointer; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 17px; text-decoration: initial;" target="_blank">http://www.alhalaby.com/<wbr></wbr><span class="word_break" style="display: inline-block;"></span>play.php</a><span style="background-color: white; color: #333333; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 17px;">? catsmktba=1907 ).</span>Anonymoushttp://www.blogger.com/profile/04285258075267850703noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-956866431246777407.post-53079133235446026832013-02-06T12:52:00.003+07:002013-02-06T12:52:36.372+07:00JAWABAN SYAIKH ALI TERHADAP PERNYATAAN SYAIKH RABI' (Bagian 1)<div style="float: right; margin: 5px;">
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhsX9Zwz9y85hGIcd36Rrpwyd7ie5nyn8ICGwtfJEFO3NzdfshGOSaC2exkwG8EdbCqWybGAQtYelJfR0Ls2vKKebRP4QAVsUqgBxB184-Nxytg1cbV-MfuVZ6FRhhGQRo-TwTsOnNnDyg/s1600/jawaban1.jpg" imageanchor="1" style="clear: right; float: right; margin-bottom: 1em; margin-left: 1em;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhsX9Zwz9y85hGIcd36Rrpwyd7ie5nyn8ICGwtfJEFO3NzdfshGOSaC2exkwG8EdbCqWybGAQtYelJfR0Ls2vKKebRP4QAVsUqgBxB184-Nxytg1cbV-MfuVZ6FRhhGQRo-TwTsOnNnDyg/s1600/jawaban1.jpg" /></a></div>
<b><span style="background-color: white; color: #333333; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 17px;">JAWABAN AL-‘ALLAMAH ALI HASAN AL-HALABI TERHADAP PERNYATAAN SYAIKH RABI ( BAGIAN PERTAMA ) .</span><span style="background-color: white; color: #333333; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 17px;"> </span></b><br /><br style="background-color: white; color: #333333; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 17px;" /><span style="background-color: white; color: #333333; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 17px;">Al-Qaul Al-Adli Al-Amin fi Mubahatsati As-Syaikh Rabi Fi Jalsatihi Ma’a Al-Filasthiniyyin : 1 (Perkataan yang adil dan terpercaya tentang diskusi Syaikh Rabi dengan orang-orang Falestina di majlisnya : 1). </span><br style="background-color: white; color: #333333; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 17px;" /><br style="background-color: white; color: #333333; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 17px;" /><span style="background-color: white; color: #333333; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 17px;">Penulis : Ali Hasan Al-Halabi .. (Aku Tidak akan memusihimu sebagaimana orang lain memusuhimu, antara diriku dan dirimu adalah ilmu) .. Ini adalah kata-kata terakhir yang saya ucapkan kepada Syaikh Rabi Bin Hadi – semoga Allah melindunginya – sebelum saya mengucapkan kata salam dan perpisahan – di waktu terakhir saya bertemu dengannya di rumahnya di Mekah, di pertengahan bulan Ramadan tahun (1429), dan hal ini adalah sesuatu yang saya sangat menjaganya sampai saat ini – dan saya meminta kepada Allah untukmembantu saya dalam hal ini.</span><br />
<a name='more'></a><br style="background-color: white; color: #333333; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 17px;" /><br style="background-color: white; color: #333333; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 17px;" /><span style="background-color: white; color: #333333; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 17px;">Saya telah menyebutkan di artikel sebelumnya «Berlemah lembutlah kepada Syaikh Rabi – semoga Allah memberkati Anda -» apa yang wajib bagi kita – sebagai salafi – terhadap Syaikh Rabi – semoga Allah melindunginya -, dan yang wajib bagi kita adalah berlemah lembut dengannya, dan bersikap halus kepadanya – walaupun hal itu dalam membantah apa yang kita lihat dari kesalahan-kesalahannya – semoga Allah memberkatinya – karena dia adalah manusia diantara manusia , «membantah dan dibantah».</span><br style="background-color: white; color: #333333; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 17px;" /><br style="background-color: white; color: #333333; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 17px;" /><span style="background-color: white; color: #333333; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 17px;">Mungkin ini adalah yang pertama kali saya akan menjelaskan di dalamnya – dengan penuh rasa hormat dan penghargaan – dalam menyanggahnya dan menjelaskan kebenaran beserta dalil dan bukti –yang secara jelas mengungkapkan -sebagian dari apa yang dikatakan oleh beliau kepada saya atau koreksiannya kepada saya dan hal itu berdasarkan dari apa yang disebutkan dalam (Majlis Mahasiswa Falestina), dan saya berusaha dengan sepenuh kekuatan untuk menjaga pena saya dengan adab ilmu,dan kekuatan argumen – secara bersamaan -.</span><br style="background-color: white; color: #333333; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 17px;" /><br style="background-color: white; color: #333333; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 17px;" /><span style="background-color: white; color: #333333; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 17px;">Dan ini semua – bagi setiap orang yang arif – adalah hak yang syari’ yang mu’tabar .</span><br style="background-color: white; color: #333333; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 17px;" /><br style="background-color: white; color: #333333; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 17px;" /><span style="background-color: white; color: #333333; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 17px;">Dan barangsiapa yang menyangka bahwa kekuatan argumen dan kebenaran bertentangan dengan adab ilmu atau penghormatan terhadap ulama maka hendaklah dia menangisi dirinya sendiri, seperti orang yang sesat dan jelek yang mensifatiku dengan zindik hanya karena aku menulis artikel yang telah lalu(Berlemah lembutlah kepada Syaikh Rabi).</span><br style="background-color: white; color: #333333; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 17px;" /><br style="background-color: white; color: #333333; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 17px;" /><span style="background-color: white; color: #333333; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 17px;">Dan saya mengira bahwa syaikh –Semoga Allah memberikannya taufiq – akan bergembira dengan diskusi yang penuh kecintaan ini, karena hal ini akan membuahkan bagi syaikh –insya Allah –pembetulan pemahaman yang salah dan pembetulan kenyataan-kenyataan dan ilmu.</span><br style="background-color: white; color: #333333; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 17px;" /><br style="background-color: white; color: #333333; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 17px;" /><span style="background-color: white; color: #333333; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 17px;">… Dan Allah – Yang Maha Kuasa –berfirman : (Dan, di atas orang yang berilmu ada Dzat Yang Maha Mengetahui) …</span><br style="background-color: white; color: #333333; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 17px;" /><br style="background-color: white; color: #333333; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 17px;" /><span style="background-color: white; color: #333333; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 17px;">Dan aku akan membahas ucapan-ucapan syaikh - semoga Allah melindunginya – dan kata-katanya yang membicarakan tentangku, kata demi kata dalam majlis tersebut, dan saya akan menyebutkan kebenaran yang sesuai dengan kenyataan, baik kebenaran itu bagi saya atau bagi syaikh, dan Allah adalah Penolong orang-orang yang benar.</span><br style="background-color: white; color: #333333; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 17px;" /><br style="background-color: white; color: #333333; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 17px;" /><span style="background-color: white; color: #333333; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 17px;">1. Syaikh berkata : (Buku ini adalah sanggahan untuk saya)!</span><br style="background-color: white; color: #333333; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 17px;" /><br style="background-color: white; color: #333333; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 17px;" /><span style="background-color: white; color: #333333; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 17px;">Aku berkata : Yang dimaksudkan oleh syaikh – semoga Allah melindunginya – adalah buku saya «Manhaj As-Salaf As-Shalih Fi Tarjih Al-Mashalih Wa Tathwih Al-Mafasid Wa Al-Qabaih Fi Ushuli An-Naqd Wa Al-Qabaih » telah terbit edisi revisi yang kedua dengan beberapa tambahan – segala puji bagi Allah</span><br style="background-color: white; color: #333333; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 17px;" /><br style="background-color: white; color: #333333; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 17px;" /><span style="background-color: white; color: #333333; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 17px;">-. Seandainya kitab itu memang dimaksudkan untuk menyanggah beliau, apakah ia akan mencela semua kitab yang tujuannya untuk menyanggah ulama, siapapun dia dalam segi keutaamaan dan kedudukannya ?</span><br style="background-color: white; color: #333333; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 17px;" /><br style="background-color: white; color: #333333; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 17px;" /><span style="background-color: white; color: #333333; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 17px;">Atau bahwa orang yang mencela buku – buku apa pun ia – karena buku tersebut menyelisihi kebenaran , dan bertentangan dengan petuntuk ?</span><br style="background-color: white; color: #333333; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 17px;" /><br style="background-color: white; color: #333333; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 17px;" /><span style="background-color: white; color: #333333; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 17px;">Dan inilah sesuatu yang sangat ingin saya ketahui sampai saat ini, dan saya tidak melihat pentingnya sanggahan-sanggahan beliau kepada saya setelah saya menelitinya.</span><br style="background-color: white; color: #333333; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 17px;" /><br style="background-color: white; color: #333333; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 17px;" /><span style="background-color: white; color: #333333; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 17px;">Apakah ada satu orang dari para ulama – secara keseluruhan– yang tidak boleh disanggah?</span><br style="background-color: white; color: #333333; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 17px;" /><br style="background-color: white; color: #333333; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 17px;" /><span style="background-color: white; color: #333333; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 17px;">2. Syaikh Rabi berkata : (Saya sabar menghadapinya selama sepuluh tahun, dia bersama mereka, mendukung mereka, membela mereka dan saya tetap sabar).</span><br style="background-color: white; color: #333333; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 17px;" /><br style="background-color: white; color: #333333; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 17px;" /><span style="background-color: white; color: #333333; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 17px;">Aku berkata : Yang dimaksud beliau – Semoga Allah memberikan taufiq kepadanya – Bahwa ia sabar dalam menghadapiku (Syaikh Ali) dalam hal yang beliau isaratkan yaitu mendukung dan membela mereka saja. Adapun kesabaran, maka kita sama-sama mencurahkannya – Segala puji bagi Allah -. sebagaimana beliau melihat saya dalam posisi yang salah dari mereka [Yang beliau maksudkan adalah Maghrawi, Urur, Abu Al-Hasan, kemudian Abu Ishak, dan Muhammad Hassan], saya – juga –melihat sikap beliau terhadap mereka tidak benar – seharusnya kita saling menasehatkan dengan ilmu, dan saling mewasiatkan dengan petunjuk – maka apakah yang terjadi pada beliau ?</span><br style="background-color: white; color: #333333; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 17px;" /><br style="background-color: white; color: #333333; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 17px;" /><span style="background-color: white; color: #333333; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 17px;">Kesabaran itu membutuhkan kasih sayang sebagaimana kesabaran itu tegak di atas kebenaran, dan kesabaran itu tidak dibatasi hanya ada pada satu orang dan tidak terlarang dari seseorang! (dan saling menasehatilah kalian dengan penuh kesabaran dan saling menasehatilah kalian dengan penuh kasih sayang) …</span><br style="background-color: white; color: #333333; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 17px;" /><br style="background-color: white; color: #333333; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 17px;" /><span style="background-color: white; color: #333333; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 17px;">Adapun aku bersama mereka, maka hal itu tidak benar, bahkan -demi Allah- aku hampir tidak bertemu dengan salah satu dari mereka dan tidak meneleponnya melainkan hanya sekali setahun atau dua tahun sekali , atau mungkin lebih dari dua tahun- dan Allah menjadi saksi atas hal itu – bahkan aku tidak berbicara dengan sebagian mereka dan tidak meneleponnya bertahun-tahun lamanya, lalu bagaimana bisa aku dikatakan bersama mereka ?</span><br style="background-color: white; color: #333333; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 17px;" /><br style="background-color: white; color: #333333; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 17px;" /><span style="background-color: white; color: #333333; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 17px;">Jika yang diinginkan oleh syaikh : (Aku bersama dengan mereka) yaitu dalam pemikiran dan ide-ide,maka saya bersama mereka sebagaimana saya bersama dengan yang lainnya yang saya yakini sebagai seorang salafi walaupun dia salah dalam sebagian masalah, dan aku tidaklah bersama orang-orang hizbiyyah, takfiriyyah, qutbiyyah atau dengan orang-orang selain mereka yang menyimpang.</span><br style="background-color: white; color: #333333; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 17px;" /><br style="background-color: white; color: #333333; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 17px;" /><span style="background-color: white; color: #333333; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 17px;">Adapun aku mendukung mereka –secara umum maka ini tidak benar juga – bahkan aku menyelisihi sebagian dari pendapat mereka yang mereka anggap sebagai kebenaran tetapi saya tidak berpendapat seperti itu, dan saya menasehati mereka dalam masalah tersebut dan saya memperingatkan kesalahan meraka dengan penuh kelembutan, kasih sayang dan kesantunan.</span><br style="background-color: white; color: #333333; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 17px;" /><br style="background-color: white; color: #333333; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 17px;" /><span style="background-color: white; color: #333333; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 17px;">Hal Ini adalah – tanpa menjatuhkan mereka dan membidahkan mereka sebagimana apa yang kita sepakati terhadap mereka dan orang-orang yang seperti mereka – dengan Syaikh Rabi – di depan sekelompok para ulama – di rumahnya di Mekah – delapan tahun yang lalu, maka apa yang telah berubah dari beliau ?</span><br style="background-color: white; color: #333333; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 17px;" /><br style="background-color: white; color: #333333; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 17px;" /><span style="background-color: white; color: #333333; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 17px;">Adapun saya membela mereka , maka itu benar – dan aku masih membela mereka -, dalam hal yang aku berpendapat mereka dikritik dengan tidak benar, atau dikatan kepada mereka sesuatu yang tidak benar seperti : mubtadi’ / pembuat bid’ah, sesat, setan, pengikut dajjal, quthbi / pengikut sayyid qutub, takfiri / yang suka mengkafirkan – dan yang lainnya - yang tidak mengandung – menurutku – satu segipun dari segi kebenaran.</span><br style="background-color: white; color: #333333; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 17px;" /><br style="background-color: white; color: #333333; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 17px;" /><span style="background-color: white; color: #333333; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 17px;">Betul , mereka memiliki kesalahan, sebagaimana yang lainnya memiliki kesalahan-kesalahan padahal mereka itu adalah salafiyyin walaupun mereka ulama besar -, akan tetapi sanggahannya tidak separah itu atau tidak dengan sanggahan yang menyerupainya!</span><br style="background-color: white; color: #333333; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 17px;" /><br style="background-color: white; color: #333333; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 17px;" /><span style="background-color: white; color: #333333; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 17px;">Dan jalan keluar dari permasalahan ini adalah : Saling berwasiat dan saling menasehati bukan dengan cara saling memboikot atau penyerangan yang dahsyat tanpa henti!</span><br style="background-color: white; color: #333333; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 17px;" /><br style="background-color: white; color: #333333; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 17px;" /><span style="background-color: white; color: #333333; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 17px;">Dan harus diperhatikan - yang ke enam dan kesembilan – bahwa perbedaan para ulama ahli sunnah tentang kedudukan seseorang dalam jarh wa ta’dil (komentar baik dan buruk) – dahulu dan sekarang –merupakan permasalahan khilafiyyah ilmiah yang mu’tabar.</span><br style="background-color: white; color: #333333; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 17px;" /><br style="background-color: white; color: #333333; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 17px;" /><span style="background-color: white; color: #333333; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 17px;">Seperti perbedaan pendapat mereka – dahulu – tentang Ibnu Abi Yahya, dan perbedaan pendapat mereka –sekarang – tentang Ibnu Jibrin.</span><br style="background-color: white; color: #333333; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 17px;" /><br style="background-color: white; color: #333333; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 17px;" /><span style="background-color: white; color: #333333; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 17px;">… Dan selain mereka, banyak juga para ulama yang diperselisihkan dalam jarh wa ta’dil!</span><br style="background-color: white; color: #333333; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 17px;" /><br style="background-color: white; color: #333333; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 17px;" /><span style="background-color: white; color: #333333; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 17px;">3.Syaikh Rabi berkata : ( Dia menyanggah dengan satu buku atau dua buku, dan dengan situs internet yang jelek ).</span><br style="background-color: white; color: #333333; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 17px;" /><br style="background-color: white; color: #333333; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 17px;" /><span style="background-color: white; color: #333333; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 17px;">Saya berkata (Syaikh Ali) : Bahkan jika bantahan itu dengan sepuluh buku; maka apa urusannya? Apakah kitab itu diejek karena ia adalah kitab ? atau</span><br style="background-color: white; color: #333333; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 17px;" /><br style="background-color: white; color: #333333; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 17px;" /><span style="background-color: white; color: #333333; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 17px;">Apakah ejekan itu diarahkan kepada kandungannya karena ia menyelisihi kebenaran ?</span><br style="background-color: white; color: #333333; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 17px;" /><br style="background-color: white; color: #333333; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 17px;" /><span style="background-color: white; color: #333333; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 17px;">Apakah ada seseorang yang berada di atas kritik dan sanggahan (tidak boleh dikritik dan disanggah) ?</span><br style="background-color: white; color: #333333; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 17px;" /><br style="background-color: white; color: #333333; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 17px;" /><span style="background-color: white; color: #333333; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 17px;">Situs yang jelek yang dimaksudkan Syaikh Rabi adalah situs kita yang diberkati – Semoga Allah memberikan taufiq kepadanya – ( Situs semua salafi) dan ia adalah situs yang aku tidak mengizinkan –sekuat tenagaku- di dalamnya ada sesuatu yang mengusik Syaikh Rabi, baik itu celaan atau pencemaran nama baik, apalagi kejelekan yang lebih parah dari itu.</span><br style="background-color: white; color: #333333; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 17px;" /><br style="background-color: white; color: #333333; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 17px;" /><span style="background-color: white; color: #333333; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 17px;">Dan apa yang luput dari saya, saya minta dari saudaraku yang mengikuti perkembangan situsku untuk menunjukanku kepada hal itu agar saya segera menghapusnya.</span><br style="background-color: white; color: #333333; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 17px;" /><br style="background-color: white; color: #333333; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 17px;" /><span style="background-color: white; color: #333333; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 17px;">Dan ini permintaan langsung dari saya yang ditujukan kepada saudara-saudaraku pengurus situs ini begitu juga kepada para anggota dan pengunjung.</span><br style="background-color: white; color: #333333; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 17px;" /><br style="background-color: white; color: #333333; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 17px;" /><span style="background-color: white; color: #333333; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 17px;">Dengan pentingnya membedakan antara koreksi ilmiah yang bersih dan celaan yang tidak ilmiah yang tegak di atas pencemaran nama baik dan menjelek-jelekan dan mencampurkan antara keduanya merupakan pencemaran nama baik yang sebenarnya.</span><br style="background-color: white; color: #333333; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 17px;" /><br style="background-color: white; color: #333333; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 17px;" /><span style="background-color: white; color: #333333; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 17px;">4. Syaikh Rabi berkata : Sekarang dia mencemarkan nama baikku, Ali Hasan tidak memujiku.</span><br style="background-color: white; color: #333333; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 17px;" /><br style="background-color: white; color: #333333; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 17px;" /><span style="background-color: white; color: #333333; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 17px;">Saya berkata : Adapun saya mencemarkan nama baiknya maka ini tidak, seribu kali tidak, dan saya meminta bukti yang paling ringan terhadap pengakuan ini, dan kalian tidak akan menemukannya,adapun koreksi yang syari’ maka itu urusan yang lain, dan bagi setiap masalah ini ada babnya dan sebab-sebabnya, adapun saya tidak memujinya, maka memujinya secara hukum syari’ tidaklah wajib,seandainya kami berpendapat bahwa hal ini wajib maka hal ini adalah wajib kifayah bukan wajib ain,dan saya tidak mengira bahwa ada seseorang yang punya akal mengatakan bahwa pujian itu wajib kifayah atau wajib ain, bahkan yang benar dalam masalah ini dan kenyataan yang sebenarnya adalah bahwa saya memujinya – semoga Allah memberikan taufiq kepadanya – sebagaimana saya memuji yang lainya dari para ulama.</span><br style="background-color: white; color: #333333; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 17px;" /><br style="background-color: white; color: #333333; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 17px;" /><span style="background-color: white; color: #333333; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 17px;">Dan diantara pujian saya yang terakhir adalah : Jawaban-jawaban dari pertanyaan-pertanyaan yang diajukan kepada saya oleh para penanya untuk disebarkan di situs kita yang di dalamnya terdapat pujian untuk beliau, dan pengakuan terhadap keutamaannya, akan tetapi pujian dan keutaamaan tidak mewajibkan adanya kema’suman /keterjagaan dari kesalahan walaupun dalam segi kemaksuman yang paling rendah.</span><br style="background-color: white; color: #333333; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 17px;" /><br style="background-color: white; color: #333333; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 17px;" /><span style="background-color: white; color: #333333; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 17px;">5. Syaikh Rabi berkata : Ali Hasan memberikan kekuasaan kepada anak kecil untuk melawan para ulama ; memuji mereka, memberikan rekomondasi kepada mereka, ia menegatakan : Rabi termasuk diantara para ulama padahal dia memerangi saya (muharabah) dalam masalah ini.</span><br style="background-color: white; color: #333333; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 17px;" /><br style="background-color: white; color: #333333; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 17px;" /><span style="background-color: white; color: #333333; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 17px;">A. Saya menjawab : Adapun memberikan kekuasaan kepada anak kecil untuk melawan para ulama,maka saya tidak tahu masalah ini dan saya tidak pernah menghayalkan adanya hal ini, dan apabila hal ini ada pada selainku maka saya tidak meridhainya, maka bagaimana saya memberikan kekuasaan kepada anak kecil sedangkan saya tidak mengenalnya dan saya tidak meridhainya, bagaimana aku memuji sesuatu yang tidak terjadi dan tidak ada ?</span><br style="background-color: white; color: #333333; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 17px;" /><br style="background-color: white; color: #333333; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 17px;" /><span style="background-color: white; color: #333333; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 17px;">Kemudian seandainya kita mengangap anak-anak kecil itu ada secara nyata dan ini merupakan ucapan untuk menghina mereka (masyayikh yang disebutkan namanya di atas yang syaikh ali bela), apakah anak-anak kecil dicegah untuk menerima kebenaran yang ada pada mereka (anak-anak kecil )?</span><br style="background-color: white; color: #333333; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 17px;" /><br style="background-color: white; color: #333333; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 17px;" /><span style="background-color: white; color: #333333; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 17px;">Apakah kebenaran itu dibatasi keberadaannya pada orang-orang yang tua secara umur, atau apakah terkadang yang kecil memiliki sesuatu yang tidak dimiliki oleh orang besar ? dan terkadang orang besar salah melakukan sesuatu padahal anak kecil tidak salah dalam melakukannya ?</span><br style="background-color: white; color: #333333; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 17px;" /><br style="background-color: white; color: #333333; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 17px;" /><span style="background-color: white; color: #333333; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 17px;">“Dan dalam sungai-sungai yang kecil ada sesuatu yang tidak terdapat pada samudra yang luas”</span><br style="background-color: white; color: #333333; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 17px;" /><br style="background-color: white; color: #333333; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 17px;" /><span style="background-color: white; color: #333333; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 17px;">Dan saya melihat kata-kata yang lembut dalam ucapan para ulama hadits yang dulu yaitu kata ‘as-sobi /anak kecil ’ ; ucapan ini dikatakan sebagai jarh / komentar buruk bagi para perowi hadits yang tepercaya.</span><br style="background-color: white; color: #333333; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 17px;" /><br style="background-color: white; color: #333333; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 17px;" /><span style="background-color: white; color: #333333; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 17px;">B. Adapaun Syaikh Rabi termasuk para ulama maka hal ini aku tidak menyekisihinya, dan saya menjadikan pengakuan ini sebagai ibadah kepada Allah dan ini merupakan pujian, maka perhatikanlah,akan tetapi saya melihat beliau seperti para ulama yang lainnya terkadang salah dan terkadang benar,terkadang mengetahui dan terkadang tidak mengetahui, terkadang menyanggah dan terkadang disanggah, dan tidaklah perkataan beliau merupakan tanda terhadap kebenaran bahkan mesti dengan dalil yang memuaskan dan hujjah yang nyata atas setiap perkataan, atau fatwa atau hukum, dan bukanlah sesuatu yang samar bahwa tidak setiap dalil itu memuaskan, kalaulah dalil yang dicari itu tidak harus memuaskan maka pastilah hadits (Air laut itu airnya suci) sebagai dalil rukunnya salam dalam shalat.</span><br style="background-color: white; color: #333333; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 17px;" /><br style="background-color: white; color: #333333; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 17px;" /><span style="background-color: white; color: #333333; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 17px;">Maka ia adalah dalil bagi orang yang berpendapat demikian tanpa ada keraguan, akan tetapi dalil tersebut tidak memuaskan bahkan tidak mewajibkan yang lainnya untuk mengikutinya, maka tidaklah cukup kesahihan dalil kecuali dengan benarnya segi pengambilan dalil dan ini menurut ilmu usul, dan dalam hal ini tidak layak berselish tentangnya dua orang yang bijaksana.</span><br style="background-color: white; color: #333333; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 17px;" /><br style="background-color: white; color: #333333; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 17px;" /><span style="background-color: white; color: #333333; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 17px;">C. Adapun ali hasan memerangiku dalam permasalahan ini, maka memerangi siapa, bagaimana ini terjadi, dan di mana ?</span><br style="background-color: white; color: #333333; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 17px;" /><br style="background-color: white; color: #333333; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 17px;" /><span style="background-color: white; color: #333333; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 17px;">Ini adalah pertanyaan – pertanyaan syari’ yang membutuhkan kepada jawaban yang jelas, disertai dengan bukti terhadap setiap pengakuan walaupun pengakuan itu sedikit, dan kalau tidak demikian maka pengakuan ini tertolak.</span><br style="background-color: white; color: #333333; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 17px;" /><br style="background-color: white; color: #333333; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 17px;" /><span style="background-color: white; color: #333333; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 17px;">Dan hendaklah diprerhatikan – untuk yang ketiga dan keempat kalinya –terhadap perbedaan sanggahan dan memerangi (muharabah).</span><br style="background-color: white; color: #333333; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 17px;" /><br style="background-color: white; color: #333333; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 17px;" /><span style="background-color: white; color: #333333; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 17px;">6. Syaikh Rabi berkata Ahmad Bazmul termasuk ulama , Ia Doktor, Ia Doktor dalam hadits dan Ali Hasan adalah penuntut ilmu</span><br style="background-color: white; color: #333333; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 17px;" /><br style="background-color: white; color: #333333; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 17px;" /><span style="background-color: white; color: #333333; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 17px;">Bekata Syikh Ali : Saya tidak akan menjawab hal ini dengan panjang lebar, dan cukuplah kuku saya atas pensifatan syaikh kepada saya bahwa saya adalah penuntut ilmu, dan alhamdulillah ini adalah ucapan guru saya Al-Imam Al-Albani berkali – kali mensifati dirinya dengan penuntut ilmu dan beliau tidak menambah sifat tersebut dengan sifat yang lainnya, adapun perbandingan keutamaan apalgi tarjih / mana yang lebih kuat maka aku tidak berusaha untuk mencapainya dan tidak mengharapkannya akan tetapi aku akan meninggalkan penilaian dalam hal ini kepada sejarah dan orang -orang yang berakal dan tidak diragukan lagi bahwa mereka akan selalu ada, dan sebaliknya syikh Rabi – semoga Allah memberikan taufiq kepadanya – tidak akan menyelisihiku bahwa banyak orang yang memiliki gelar Doktor akan tetapi tidak berhak mendapatkan DR melainkan hanya salah satu dari hurup itu bisa hurup yang awal yaitu D atau yang akhir yaitu R.</span><br style="background-color: white; color: #333333; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 17px;" /><br style="background-color: white; color: #333333; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 17px;" /><span style="background-color: white; color: #333333; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 17px;">7. Syikh Rabi berkata : Siapa guru –gurunya ?</span><br style="background-color: white; color: #333333; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 17px;" /><br style="background-color: white; color: #333333; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 17px;" /><span style="background-color: white; color: #333333; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 17px;">Saya menjawab : Yang beliau maksud adalah saya, adapun guru-guru kami dalam sanad dan ijazah adalah guru kami Syaikh Hamad Al-Anshari dan guru kami Syaikh Badiuddin As-Sindi, guru kami Syaikh Atha’ulloh Hanif dan ini adalah 25 tahun yang lalu dan guru syaikh Ali Adam Al-Itstubi Axl-Makki – semoga Allah menjaganya – dan yang lainnya,</span><br style="background-color: white; color: #333333; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 17px;" /><br style="background-color: white; color: #333333; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 17px;" /><span style="background-color: white; color: #333333; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 17px;">adapun guru kami yang tidak ada bandinganya dan saya sangat bangga dengannya adalah As-Syaikh Al-Imam Al-faqih Al-Muhaddits Abu Abdirrahman Muhanmmad Nasiruddin Al-Albani yang mensifatiku dalam kebanyakan kitabnya dengan dengan muridku, sahabatku, saudaraku dan As-Syaikh mengisyaratkan kata-kata ini kepadaku atau beliau menukil ucapan dariku, maka mengapa ada orang yang meniadakan hal itu hanya dikarenakan kabar burung atau kesalahan pena dan tanpa ada ilmu dan penelitian ilmiyah.</span><br style="background-color: white; color: #333333; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 17px;" /><br style="background-color: white; color: #333333; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 17px;" /><span style="background-color: white; color: #333333; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 17px;">8. Syaikh Rabi berkata : Dia belajar kepada Al-Albani, dalam kitab apa ia bermulazamah kepadanya, ia bermulazamah dalam kitab Sahih Bukhari , ia bermulazamah dalam kitab Sahih muslim, ia bermulazamah kepadanya dalam kitab Al-Aqidah At-Thahawiyyah ? dan mempelajari kitab-kitab tertentu ?</span><br style="background-color: white; color: #333333; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 17px;" /><br style="background-color: white; color: #333333; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 17px;" /><span style="background-color: white; color: #333333; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 17px;">Saya berkaya : Saya beharap kepada syaikh Rabi untuk menjelaskan kepada kami dalil yang memuaskan terhadap apa yang ia isyaratkan bahwasanya berguru itu mesti dengan mulazamah ? dan mempelajari kitab-kitab tertentu</span><br style="background-color: white; color: #333333; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 17px;" /><br style="background-color: white; color: #333333; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 17px;" /><span style="background-color: white; color: #333333; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 17px;">Ingatlah yang saya minta adalah dalil yang memuaskan bukan yang lainnya , dan kita tidak mengetahuiapa yang kita akan perbuat terhadap apa yang disebutkan oleh Al-Imam Al-Mizzi, di dalam kebanyakan biografi kitabnya Al-Bahru (yang seperti lautan ilmu) yaitu Tahzibul kamal dan diantara mereka murid yang hanya mendengarkan satu hadits saja dan dari sebagian mereka Ada syaikh yang tidak mengajarkan melainkan hanya satu riwayat saja bahkan apa hukum Al-Munfaradat dan Al-Wuhdan dalam ilmu hadits ?</span><br style="background-color: white; color: #333333; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 17px;" /><br style="background-color: white; color: #333333; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 17px;" /><span style="background-color: white; color: #333333; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 17px;">Dan saya sangat heran sekali dari orang yang tidak takut kepada Allah, dengan menisbatkan bahwa ia murid guru kami – Syaikh Al-Albani – dengan merasa bangga karena hadirnya dia di kajian beliau di universitas, dan belajar di universitas walaupun lama tapi hal ini adalah terbatas, pada waktu yang sama dia meniadakan pengakuan murid terhadap orang yang menemaninya (syaikh al-albani) tatkala safar, dan ia duduk di majlisnya tanpa terhitung ; tatkala beliau hadir dan Syaikh Al-Albani menyebutkan murid tersebut dalam kitab-kitabnya dengan sebutan yang sangat banyak ?</span><br style="background-color: white; color: #333333; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 17px;" /><br style="background-color: white; color: #333333; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 17px;" /><span style="background-color: white; color: #333333; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 17px;">Dan akirnya saya memberitahukan bahwasanya saya tidak mengetahui dari guru kami bahwa beliau mempelajari salah satu dari kitab-kitab yang telah disebutkan di atas kepada salah seorang syaikh dan tidak pernah bermulazamah kepadanya, terus apa yang akan kita katakana kepada syaikh al-albani ?</span><br style="background-color: white; color: #333333; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 17px;" /><br style="background-color: white; color: #333333; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 17px;" /><span style="background-color: white; color: #333333; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 17px;">9. Syaikh Rabi berkata : Al-Albani tidak punya murid ? Saya menjawab : Seandainya kita menerima adanya nukilan ini dari beliau Maka penjelasaanya dari 4 segi :</span><br style="background-color: white; color: #333333; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 17px;" /><br style="background-color: white; color: #333333; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 17px;" /><span style="background-color: white; color: #333333; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 17px;">Yang pertama : Bahasanya beliau menulis dengan tangannya sendiri di beberapa tempat yang lain secara tegas menetapkan bahwa ia mempunyai murid, dan yang menetapkan sesuatu didahulukan daripada yang meniadakan sesuatu sebagai mana hal ini sudah menjadi ketetepan dalam ilmu usul.</span><br style="background-color: white; color: #333333; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 17px;" /><br style="background-color: white; color: #333333; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 17px;" /><span style="background-color: white; color: #333333; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 17px;">Yang kedua : Bahwa guru kami mengatakan hal ini adalah ketika beliau tidak punya murid kemudian setelah itu beliau mempunyai murid maka tidak ada pertentangan dalam hal ini.</span><br style="background-color: white; color: #333333; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 17px;" /><br style="background-color: white; color: #333333; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 17px;" /><span style="background-color: white; color: #333333; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 17px;">Yang ketiga : Bahwa guru kami mengatakan hal ini karena rendah hati seperti yang dikatakan beliau di waktu yang lalu : Saya mengajarkan akan tetapi saya tidak mentarbiyah. Maka orang-orang hizbiyyah menjadikan hal ini sebagai tangga untuk mencela beliau dan metode beliau.</span><br style="background-color: white; color: #333333; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 17px;" /><br style="background-color: white; color: #333333; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 17px;" /><span style="background-color: white; color: #333333; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 17px;">Yang keempat : Menerima dan menyebarkan ucapan bahwa guru kami tidak punya murid adalah celaan secara tidak langsung bahkan ini celaan secara langsung kepada guru kami, maka bagaimanakah keadaan seorang syaikh siapapun dia yang telah menghabiskan seperempat abad umurnya untuk mengajar kemudian dia tidak punya murid, maka bagaimana jika guru yang tidak punya murid tersebut adalah al-albani dan saya tidak mengira bahwa syaikh Rabi menginginkan makna ini, maka kalau begitu makna apa yang beliau inginkan dari ucapannya ?</span><br style="background-color: white; color: #333333; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 17px;" /><br style="background-color: white; color: #333333; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 17px;" /><span style="background-color: white; color: #333333; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 17px;">10. Syaikh Rabi berkata : Al-Albani dengan suaranya mengatakan hal itu dan kita mengetahui kenyataan ) ini sebagai jawaban atas orang yang berkata kepadanya dengan menukil dari al-albani : Dia menulis (bahwa ia muridmu) ya syaikh dia menulis (bahwa ia muridmu) wahai syaikh</span><br style="background-color: white; color: #333333; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 17px;" /><br style="background-color: white; color: #333333; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 17px;" /><span style="background-color: white; color: #333333; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 17px;">Maka saya tidak tahu siapakah yang buktinya paling kuat, kalimat dalam kaset yang tidak diketahui tempatnya dan waktunya dan keadaannya , ataukah kalimat ini terdapat dalam kitab syaikh al-albani yang terpercaya diketahui tanggalnya dan keadaanya, adapun mengetahui kenyataan maka dari siapa dan bagaimana dan di mana ? dan ini adalah pertanya-pertanyaan syari’ yang membutuhkan jawaban,bukankah ini juga pertanyaan-pertanyaan syari’ yang saya mengira bahwa saya tidak akan mendaptkan jawabannya, dan apabila ditemukan jawabannya maka dimanakah ia ? dan bagaimana apabila jawaban itu dikesempatan yang lain ?</span><br style="background-color: white; color: #333333; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 17px;" /><br style="background-color: white; color: #333333; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 17px;" /><span style="background-color: white; color: #333333; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 17px;">11. Syaikh Rabi berkata : Tidaklah laki-laki ini melainkan muridnya Syaqqrah.</span><br style="background-color: white; color: #333333; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 17px;" /><br style="background-color: white; color: #333333; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 17px;" /><span style="background-color: white; color: #333333; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 17px;">Saya menjawab : Begitulah beliau berkata dan yang dimaksud adalah saya, bagaimana saya bisa menjadi murid Syaqrah padahal saya belum belajar kepadanya satu kitabpun dan saya tidak bermulazamah kepadaya dalam sahih bukhari, muslim dan at-thahawiyah dan yang lainnya, maka kenapa engkau menetapkan saya murid syaqrah disini sementara engkau meniadakan bahwa saya murid al-albani disana ?.</span><br style="background-color: white; color: #333333; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 17px;" /><br style="background-color: white; color: #333333; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 17px;" /><span style="background-color: white; color: #333333; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 17px;">Dan merupakan kesempatan yang baik apabila saya menyebutkan perkataan Syaqrah : At-Tohawiyyah adalah injilnya orang – orang salafi. Maka apakah yang menjadikan beliau menjadikan saya murid syaqrah dan tidak menjadikan saya murid bagi imam al-albani padahal kenyataanya itu satu ?</span><br style="background-color: white; color: #333333; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 17px;" /><br style="background-color: white; color: #333333; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 17px;" /><span style="background-color: white; color: #333333; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 17px;">Yang kedua : apakah tidak sampai kepada beliau bahwa saya telah menyelisishi syaqrah; mebuangnya, menyanggahnya, dan beliau –semoga Allah meberinya hidayah –pembela sayid qutub dan ikhwani , takfiri dan seperti bunglon, maka permuridan jenis apakah ini seandainya permuridan tersebut masih ada ?</span><br style="background-color: white; color: #333333; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 17px;" /><br style="background-color: white; color: #333333; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 17px;" /><span style="background-color: white; color: #333333; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 17px;">Yang ketiga : Syaikh Rabi menganggap dirinya murid Syaikh Al-Albani karena dia hadir dimuhadarah beliau di jami’ah islamiyah madinah dan ini adalah haknya untuk menjelaskan penjelasan yang telah lalu , kenapa dia tidak mengangap dirinya murid syaqrah yang telah mengajarnya di muhadarah di jamiah islamiyyah, dan ini merupakan sesuatu yang tidak terduga bagi kebanyakan orang.</span><br style="background-color: white; color: #333333; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 17px;" /><br style="background-color: white; color: #333333; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 17px;" /><span style="background-color: white; color: #333333; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 17px;">Maka siapakah sebenarnya yang murid syaqrah itu?</span><br style="background-color: white; color: #333333; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 17px;" /><br style="background-color: white; color: #333333; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 17px;" /><span style="background-color: white; color: #333333; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 17px;">Apabila dikatakan Syaikh Rabi telah menyelisihinya, maka kita katakan : Kami sudah menyekisihinyasebelum beliau menyelusihinya dan dengan seuatu yang lebih kuat dan lebih jelas,</span><br style="background-color: white; color: #333333; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 17px;" /><br style="background-color: white; color: #333333; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 17px;" /><span style="background-color: white; color: #333333; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 17px;">Bahkan saya telah mendengar dari syaikh Rabi sendiri bahwa dia segan untuk menyanggah sebagian kebatilan syaqrah karena ia telah mengajarnya di jamiah islamiyyah, apakah hal ini menghalangi beliau untuk menjelaskan kebenaran ? Subhanallah, dan dalam akhir bagian yang pertama dari dikusi ini saya akan mengingatkan syaikh Rabi dengan nasihatnya untuk penduduk yaman dan saya telah menukil ucapan beliau ini dalam kitab manhaj salaf sholih halaman 423 cetakan ke 2 .</span><br style="background-color: white; color: #333333; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 17px;" /><br style="background-color: white; color: #333333; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 17px;" /><span style="background-color: white; color: #333333; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 17px;">Telah meneleponku (aku = syaikh Rabi) Syaikh Muqbil bin Hadi AL-Wad’ie sekali : Ia berkata : Telah sampai kepadaku bahwa engkau mengatakan tentang halaqah –halaqah kami bahwa kami adalah hizbiyyun ?</span><br style="background-color: white; color: #333333; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 17px;" /><br style="background-color: white; color: #333333; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 17px;" /><span style="background-color: white; color: #333333; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 17px;">saya (syaikh Rabi) tidak mengingat bahwa saya telah menggucapkan perkataan ini dahulu, akan tetapi saya berkata sekarang : Iya, saya telah mengucapkan perkatan tersebut (bahwa halaqah-halaqah kalian adalah hizbiyyah), karena sesungguhnya tukang fitnah akan menjadikan bagi tokoh yang penting teman – teman setia, mereka menjadikan bagi syaikh al-albani teman-teman setia, dan bagi syaikh ibnu baaz teman setia dan bagi para pemimpin menjadikan teman-teman setia dan bagi setiap ulama menjadikan teman setia untuk mencapai tujuan mereka dari teman-teman setia ini, maka kita tidak merasa aman terhadap tipuan-tipuan .</span><br style="background-color: white; color: #333333; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 17px;" /><br style="background-color: white; color: #333333; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 17px;" /><span style="background-color: white; color: #333333; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 17px;">Maka saya sangat berharap dari syaikh Rabi – karena beliau adalah tokoh yang sangat penting sekali di hari ini – untuk meperhatikan teman sejati dari satu sisi dan menjauhi tipuan – tipuanya dari sisi yang lain karena saya tidak melihat hal yang lebih banyak pengaruhnya terhadap syaikh Rabi dalam pernyataan-pernyataan terhadap saya melainkan kebanyakannya merupakan pengaruh dari mereka atau tumbuh dari mereka, semoga Allah memperlihatkan beliau tentang mereka dan menyingkapkan mereka – dengan karuniaNya – bagi beliau sebagaimana Allah telah menyingkapkan bagi beliau orang –orang yang sebelum mereka dan Allah Maha mengetahui mereka , dan tidaklah Syaikh Rabi di hari ini lebih utama dari Al-Albani dan di hari yang lalu dari Ibnu Baaz semoga Allah merahmati mereka tatkala hidup dan sesudah mereka meninggal.</span><br style="background-color: white; color: #333333; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 17px;" /><br style="background-color: white; color: #333333; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 17px;" /><span style="background-color: white; color: #333333; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 17px;">(tunggu kelanjutannya)</span><br style="background-color: white; color: #333333; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 17px;" /><br style="background-color: white; color: #333333; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 17px;" /><span style="background-color: white; color: #333333; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 17px;">(Makalah ini diterjemahkan oleh Abu Wafiyyah Zamzam Al-Hawari dari</span><a href="http://www.facebook.com/l.php?u=http%3A%2F%2Fwww.alhalaby.com%2Fplay.php&h=EAQFt4Py2AQHrKW2YvtSNWU7szHTSpvjKYIX-lv9s8OtU1A&s=1" rel="nofollow nofollow" style="background-color: white; color: #3b5998; cursor: pointer; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 17px; text-decoration: initial;" target="_blank">www.alhalaby.com/play.php</a><span style="background-color: white; color: #333333; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 17px;">? catsmktba=1888, saya memohon dari para ikhwah yang membaca terjemahan ini untuk memberikan masukan apabila mendapatkan kekeliruan dalam terjemahan ini, semoga Allah Membalas ikhwah semua dengan kebaikan!</span><br style="background-color: white; color: #333333; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 17px;" /><br style="background-color: white; color: #333333; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 17px;" /><span style="background-color: white; color: #333333; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 17px;">Ya Allah tolonglah guru kami As-Syaikh Al-Muhaddits Ali Hasan AL-Halabi dari orang-orang yang mendzaliminya – beliau adalah pewaris ilmu Amirul Mu’minin Fi Al-Hadits Al-Imam Al-‘Allamah Muhammad Nasiruddin Al-Abani yang kami merasa ada sesuatu yang kurang apabila kami menyebutkan suatu hadits tapi kami tidak menyebutkan pendapat Al-Imam AL-Albani tentang hadits tersebut).</span><br style="background-color: white; color: #333333; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 17px;" /><br style="background-color: white; color: #333333; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 17px;" /><span style="background-color: white; color: #333333; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 17px;">Sumber: </span><a href="http://zamzamalhawari.blogspot.com/2010/09/jawaban-syaikh-ali-halabi" rel="nofollow nofollow" style="background-color: white; color: #3b5998; cursor: pointer; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 17px; text-decoration: initial;" target="_blank">http://<wbr></wbr><span class="word_break" style="display: inline-block;"></span>zamzamalhawari.blogspot.com/<wbr></wbr><span class="word_break" style="display: inline-block;"></span>2010/09/<wbr></wbr><span class="word_break" style="display: inline-block;"></span>jawaban-syaikh-ali-halabi</a><table><tbody></tbody></table>
</div>
Anonymoushttp://www.blogger.com/profile/04285258075267850703noreply@blogger.com1tag:blogger.com,1999:blog-956866431246777407.post-38398537810611621592013-01-06T08:41:00.002+07:002013-01-06T08:49:37.952+07:00Membuat Recent Post Bergerak Di Blog<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEihvoiFXn35b-R6x7u2Xl-OgAjspYqpgq-RiiGFqIW20Ic-xoF3SgC2s4lcEaEf5-DDPyN_aPjRd0Gu3zB5bsSYPjx6waD8jOfVFHjHPkqqi-NM2l3ejDkJJF1BS19Cq0V8UCKDR4tC9LA/s1600/recent+post+bergerak.png" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEihvoiFXn35b-R6x7u2Xl-OgAjspYqpgq-RiiGFqIW20Ic-xoF3SgC2s4lcEaEf5-DDPyN_aPjRd0Gu3zB5bsSYPjx6waD8jOfVFHjHPkqqi-NM2l3ejDkJJF1BS19Cq0V8UCKDR4tC9LA/s1600/recent+post+bergerak.png" /></a></div>
<span style="color: #783f04;"><i>Pembaca Setia Blog Maktabah Online yang saya cintai ..</i></span><br />
<div>
<span style="color: #783f04;"><br />
</span></div>
<div>
<span style="color: #783f04;">Kali ini saya akan hadir menemani anda untuk berbagi tentang bagaimana membuat recent post bergerak di Blog. </span></div>
<div>
<span style="color: #783f04;"><br />
</span></div>
<div>
<span style="color: #783f04;">Sebetulnya posting tentang tema ini, sudah pernah saya muat di <a href="http://abuiram.blogspot.com/" target="_blank">Blog Goresan Jari Jemariku</a> , hanya saja beberapa script tersebut saya coba ternyata sudah expired. Nah untuk script yang saya bagikan ini, Insya Allah sampai naiknya tulisan ini, masih bisa digunakan, karena baru saja saya pasang di <a href="http://griyaherbal-ummuiram.blogspot.com/p/cara-pemesanan.html" target="_blank">Blog Griya Herbal Ummu Iram</a> , Blog Toko Online Belanja Grosiran Herbal Dengan Harga Eceran , coba deh liat ke TKP ya..</span></div>
<div>
<span style="color: #783f04;"><br />
</span></div>
<div>
<span style="color: #783f04;">Nah caranya mudah sekali :</span><br />
<a name='more'></a></div>
<div>
<ol>
<li><span style="color: #783f04;">Login Ke akun Blogger anda</span></li>
<li><span style="color: #783f04;">Kemudian masuk ke mode Lay out atau Tata letak</span></li>
<li><span style="color: #783f04;">Lalu Tambahkan satu gadget HTML pada posisi yang anda inginkan</span></li>
<li><span style="color: #783f04;">Kemudian anda beri judul misalkan Recent Post / Artikel Terbaru / Tulisan Terbaru / Berita Terbaru</span></li>
<li><span style="color: #783f04;">Setelah itu anda copy kode berikut dan paste disana . Lalu save dan kemudian lihat hasilnya ..</span></li>
<li><span style="color: #783f04;">Gampang kan .. selamat mencoba ...</span></li>
</ol>
<div>
<span style="color: #783f04;">Mau koyo kaki Happy Life Murah hanya @Rp.7000-an ? </span></div>
<div>
<span style="color: #783f04;">Atau Mau Koyo Kaki Bamboo Gold Hanya @Rp. 8000-an ? </span></div>
<span style="color: #783f04;">Klik aja gambar berikut ... </span><br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="http://koyokakihappylifedetox.wordpress.com/" target="_blank"><img border="0" height="240" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhqDvDNOZieB5oS2WtJym434aZlOxU3YEa4JtY0CimXRPf9MrKvrOlOfseXFFtbl7_CA75FkqacbxuRiu6kKRD9BEEOKDdyVf1uSbSD08d3RbIvRHZow7xJQR9KKh6VuH94TUloZRWcvfY/s320/bamboo+gold.jpg" width="320" /></a></div>
<span style="color: #783f04;"><br />
</span> <span style="color: #783f04;"><br />
</span> <b><span style="color: red;">Ini kodenya :</span></b><br />
<span style="color: #783f04;"><br />
</span> <span style="color: #783f04;"><br />
</span></div>
<div style="margin: 5px 20px 20px;">
<div class="smallfont" style="margin-bottom: 2px;">
<b>Silahkan </b>: <input onclick="if (this.parentNode.parentNode.getElementsByTagName('div')[1].getElementsByTagName('div')[0].style.display != '') { this.parentNode.parentNode.getElementsByTagName('div')[1].getElementsByTagName('div')[0].style.display = ''; this.innerText = ''; this.value = 'Tutup'; } else { this.parentNode.parentNode.getElementsByTagName('div')[1].getElementsByTagName('div')[0].style.display = 'none'; this.innerText = ''; this.value = 'Lihat'; }" style="font-size: 11px; margin: 0px; padding: 0px; width: 55px;" type="button" value="Lihat" /></div>
<div class="alt2" style="border: 1px inset; margin: 0px; padding: 6px;">
<div style="display: none;">
<br />
<style type="text/css"><br />
#rp_plus_img{height:377px;}<br />
#rp_plus_img li {height:60px;padding:5px;list-style:none;<br />
background-color:#ffffff;<br />
border:solid 1px #000000;}<br />
#rp_plus_img a{color:#00000;}<br />
#rp_plus_img .news-title{display:block;font-weight:bold ;margin-bottom:4px;font-size:11px;<br />
text-align:justify;<br />
-moz-border-radius: 5px;}<br />
#rp_plus_img img{float:left;margin-right:14px;padding:4px;border:solid 1px #00000;width:55px;height:55px;}<br />
<br />
</style><br />
<script src="http://ajax.googleapis.com/ajax/libs/jquery/1.4.2/jquery.min.js" type="text/javascript"><br />
</script><br />
<script src="https://sites.google.com/site/unwanted86/javascript/recentpost.js" type="text/javascript"><br />
</script><br />
<script type="text/javascript"><br />
var speed = 1500;<br />
var pause = 3500;<br />
$(document).ready(function(){<br />
rpnewsticker();<br />
interval = setInterval(rpnewsticker, pause);<br />
});<br />
<br />
</script><br />
<ul id="rp_plus_img"><script><br />
var numposts = 5;<br />
var numchars = 0;<br />
<br />
</script> <script src="/feeds/posts/default?orderby=published&amp;alt=json-in-script&amp;callback=rpthumbnt"><br />
</script> </ul><br />
<br /></div>
</div>
</div>
Anonymoushttp://www.blogger.com/profile/04285258075267850703noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-956866431246777407.post-38980218512765464922012-12-10T08:47:00.003+07:002012-12-10T08:47:31.794+07:00Membuat Widget Komentar Dengan Avatar<table cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="float: left; margin-right: 1em; text-align: left;"><tbody>
<tr><td style="text-align: center;"><span style="clear: left; margin-bottom: 1em; margin-left: auto; margin-right: auto;"><a href="http://www.jahemerahkaromah.com/happy-life-foot-patch-koyo-kaki-makin-murah-di-grosir-herbacenter-subang/" target="_blank"><img border="0" height="240" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEi7VBpfbXV88QBxp3h3_xNEm3h-lPlK5ini_4Z32ZEhHbKhSnxC2VjsJFT7x7D81HKkvJP5j34AnVCXZH3ShqT1v22L5ytMvnPnSS0Y0egYh1w_uF8hoHuH6f0VKZ0KcW4QW54litF4g6E/s320/happy+life+foot+patch+jun+gong.jpg" width="320" /></a></span></td></tr>
<tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;"><a href="http://www.jahemerahkaromah.com/happy-life-foot-patch-koyo-kaki-makin-murah-di-grosir-herbacenter-subang/" target="_blank">Koyo Kaki Happy Life Detok Murah, Klik Untuk Informasi</a></td></tr>
</tbody></table>
<span style="color: #783f04;">Wah baru sempet nih update disini.. </span><div>
<span style="color: #783f04;"><br /></span></div>
<div>
<span style="color: #783f04;">Ok sobat maktabah online semuanya, tips saya kali ini yang ingin saya bagikan adalah cara membuat recent post widget komentar dengan avatar, nah hasilnya lihat deh di bilah kanan webblog saya ini pada kolom tanggapan pembaca ...</span></div>
<div>
<span style="color: #783f04;"><br /></span></div>
<div>
<span style="color: #783f04;">Caranya gampang :</span></div>
<div>
<span style="color: #783f04;">1. login di blogger</span></div>
<div>
<span style="color: #783f04;">2. lalu masuk ke tata letak</span></div>
<div>
<span style="color: #783f04;">3. tambah gadget</span></div>
<div>
<span style="color: #783f04;">4 kemudian copas script berikut ini :<a name='more'></a></span></div>
<div>
<span style="color: #783f04;"><br /></span></div>
<div>
<div style="color: #783f04;">
<style type="text/css"></div>
<div style="color: #783f04;">
ul.tb_recent_comments{list-style:none;margin:0;padding:0;}</div>
<div style="color: #783f04;">
.tb_recent_comments li{background:none !important;margin:0 0 6px !important;padding:0 0 6px 0 !important;display:block;clear:both;overflow:hidden;list-style:none;}</div>
<div style="color: #783f04;">
.tb_recent_comments li .avatarImage{padding:3px;float:left;margin:0 6px 0 0;position:relative;overflow:hidden;}</div>
<div style="color: #783f04;">
.tb_recent_comments li img{padding:0px;position:relative;overflow:hidden;display:block;}</div>
<div style="color: #783f04;">
.tb_recent_comments li span{margin-top:4px;color: #666;display: block;font-size: 12px;font-style: italic;line-height: 1.4;}</div>
<div style="color: #783f04;">
</style></div>
<div style="color: #783f04;">
<script type="text/javascript"></div>
<div style="color: #783f04;">
//<![CDATA[</div>
<div style="color: #783f04;">
// Recent Comments Settings</div>
<div style="color: #783f04;">
var</div>
<div style="color: #783f04;">
numComments = 5,</div>
<div style="color: #783f04;">
showAvatar = true,</div>
<div style="color: #783f04;">
avatarSize = 50,</div>
<div style="color: #783f04;">
characters = 60,</div>
<div style="color: #783f04;">
defaultAvatar = "https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEh9R4N8GPGLKUpDTd5p_sb4f7DAsjd1j71Ge_ZbZ-S89XXec4_DQVeeTP9kMp7zyJLacIGsetTzw8I4bweiGu_MkmpBxET_BLwVI52mUrYiwsNALBHo_vvAncgsFUWzWsUhAl-9_EGod2A/s320/hanger+jahe+karomah+berisi.jpg",</div>
<div style="color: #783f04;">
hideCredits = true;</div>
<div style="color: #783f04;">
//]]></div>
<div style="color: #783f04;">
</script></div>
<div style="color: #783f04;">
<script type="text/javascript" src="http://badilah.googlecode.com/files/recentcomment.js"></script></div>
<div>
<span style="color: #783f04;"><script type="text/javascript" src="</span><span style="color: red;"><b><u>http://maktabahabuiram.blogspot.com</u></b></span><span style="color: #783f04;">/feeds/comments/default?alt=json&callback=tb_recent_comments&max-results=5"></script></span></div>
<div style="color: #783f04;">
<br /></div>
<div style="color: #783f04;">
5. Ganti dengan URL blog mu yang saya beri warna merah dan garis bawah, lalu Save</div>
<div style="color: #783f04;">
6. Lihat hasilnya.. </div>
<div style="color: #783f04;">
<br /></div>
<div style="color: #783f04;">
Nah gampangkan ? </div>
<div style="color: #783f04;">
selamat mencoba .. </div>
</div>
Anonymoushttp://www.blogger.com/profile/04285258075267850703noreply@blogger.com1Pagaden 41252, Indonesia-6.449479 107.799657-6.5125915 107.720693 -6.3863665 107.878621tag:blogger.com,1999:blog-956866431246777407.post-52659634861560922272012-09-27T01:14:00.003+07:002012-09-27T01:14:34.620+07:00Menepis Tuduhan Dusta Syaikh Ali Hasan Seorang Murji'ah<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhA8igrWAdbFEI5TMmdzC-mOryGxcbDOk91lVy-79UR8B2S1oZI0gEcP4y1RquK6ZcuXt0lACjMG_TzvAvOUtwWEoK7e5JGCoMDe8n5BHt7ACY3gySUzUa3KAjPZV1LveOS10AAEmU7brA/s1600/fitnah.jpg" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhA8igrWAdbFEI5TMmdzC-mOryGxcbDOk91lVy-79UR8B2S1oZI0gEcP4y1RquK6ZcuXt0lACjMG_TzvAvOUtwWEoK7e5JGCoMDe8n5BHt7ACY3gySUzUa3KAjPZV1LveOS10AAEmU7brA/s1600/fitnah.jpg" /></a><i>Oleh Ustadz Abdurrahman Thoyyib As-Salafy</i><br />
<br />
Diantara sekian banyak para masyayikh dakwah Salafiyah yang tidak selamat dari tuduhan Murji’ah yang dilontarkan oleh para harokiyin, sururiyin dan takfiriyin adalah Syaikh Ali bin Hasan Al-Halabi Al-Atsari dan Syaikh Kholid bin Ali bin Muhammad Al-Anbari –hafidzhumallahu-. Dan yang amat disayangkan adalah adanya fatwa Lanjah Daimah yang juga ikut serta mendukung orang-orang tersebut dengan menuduh bahwa di dalam beberapa kitab kedua syaikh tersebut terdapat pemikiran Murji’ah. Padahal kalau ditilik kembali kitab-kitab mereka tersebut sangat jauh dari pemikiran Murji’ah. Mereka adalah masyayaikh Ahlu Sunnah yang jauh dari pemikiran Murji’ah, aqidah mereka aqidah Salaf Ashabul Hadits khususnya yang berkaitan dengan masalah iman. Oleh karenanya Syaikh Ali bin Hasan dan Syaikh Kholid menulis jawaban akan fatwa Lajnah Daimah tersebut. Mereka berdua meminta kepada Lajnah Daimah untuk membuktikan dengan jelas mana pemikiran Murji’ah yang terdapat dalam kitab mereka.<br />
<a name='more'></a><br />
<br />
Adapun Syaikh Ali bin Hasan Al-Halabi –hafidzahullahu-, maka dalam menanggapi fatwa Lajnah Daimah serta tuduhan Murji’ah ini beliau banyak menulis kitab yang menjelaskan kepada siapa saja yang hatinya masih bersih akan jauhnya beliau dari aqidah Murji’ah. Maka barangsiapa yang telah teracuni oleh syubhat bahwa Syaikh Ali Murji’ah atau sebagian buku beliau ada pemikiran Murji’ah hendaklah membaca kitab-kitab berikut ini agar dia tidak berbicara kecuali dengan ilmu dan bukti yang nyata : Al-Ajwibah Al-Mutalaaimah Ala Fatwal Lajnah Ad-Daimah, At-Ta’rif Wat Tanbi’ah, At-Tanbihaat Al-Mutawaaimah, Al-Hujjah Al-Qoimah Ala Fatwal Lajnah Ad-Daimah, Ar-Roddul Burhani, Kalimatun Sawaa dan lain-lain.<br />
<br />
Diantara yang beliau ucapkan dalam menanggapi fatwa Lajnah Daimah adalah : “Oleh karena ucapan ulama meski tinggi derajat dan kedudukannya, bisa diterima dan bisa di tolak serta kemungkinan bisa salah bisa benar, maka saya ingin menulis sebuah dialog ilmiah yang ringkas untuk menjawab fatwa lajnah yang terhormat. Semoga apa yang akan saya sampaikan ini dari hujjah-hujjah dan dalil-dalil menjadi penjelas bagi jalan kebenaran. Semoga rahmat Allah bagi Imam Abdurrohman bin Hasan bin Muhammad bin Abdul Wahab yang telah berkata : “Wajib bagi orang yang masih mengasihi dirinya, apabila membaca kitab-kitab para ulama dan melihat isinya serta mengetahui ucapan mereka agar dia menimbangnya dengan Al-Qur’an dan Sunnah. Karena setiap mujtahid dari kalangan para ulama dan yang mengikuti mereka serta yang menisbatkan diri kepada mereka haruslah menyebutkan dalilnya. Kebenaran hanya satu dalam setiap permasalahan dan para imam-iman itu diberi pahala akan ijtihad mereka. Orang yang bijak ketika membaca ucapan mereka dan mempelajarinya, dia menjadikannya sebagai jalan untuk mengetahui permasalahan dan untuk mengetahui yang benar dan salah dengan melihat dalil-dalilnya…” Dari sinilah saya ingin memulai jawaban saya dengan penuh hormat terhadap para masyayyikh yang mulia dan semoga ucapanku dan dialog ini –insya Allah- sesuai dengan apa yang ada dalam hati kami dari penghormatan terhadap mereka…” [1]<br />
<br />
Terlebih lagi fatwa tersebut tidak disepakati oleh seorang alim rabbani faqiihul ummah yang juga anggota kibarul ulama serta anggota Lajnah Daimah yaitu Fadhilatusy Syaikh Muhammad bin Shalih Al-Utsaimin rahimahullah. Inilah pendapat beliau tentang fawa tersebut : “Ini adalah suatu kesalahan dari Lajnah dan aku merasa terganggu dengan adanya fatwa ini. Fatwa ini telah memecah-belah kaum muslimin diseluruh negeri sampai-sampai mereka menghubungiku baik dari Amerika maupun Eropa. Tidak ada yang dapat mengambil manfaat dari fatwa ini melainkan takfiriyun (tukang mengkafirkan) dan tsauriyun (para pemberontak)”. Beliau juga berkata : “Saya tidak suka keluarnya fatwa ini, karena membuat bingung manusia. Dan nasehatku kepada para penuntut ilmu agar tidak terlalu berpegang teguh dengan fatwa fulan atau fulan”. [2]<br />
<br />
Dan renungkanlah –wahai sauadaraku- ucapan emas dari seorang ahlu ushul serta imam dan khotib Masjidil Rasul Shallallahu ‘alaihi wa sallam, Fadhilatusy Syaikh Husein bin Abdul Aziz Alu Syaikh –hafidzahullahu-. Beliau pernah ditanya : Fadhilatusy Syaikh –jazakumullahu khairan- : Apa pendapat anda tentang fatwa yang dikeluarkan oleh Lajnah Da’imah seputar dua kitab Syaikh Ali bin Hasan –hafidzahullahu- (At-Tahdzir) dan (Shoihatu Nadzir), bahwa kedua kitab tersebut menyeru kepada pemikiran Murji’ah bahwasanya amal bukan syarat sahnya iman, padahal kedua kitab tersebut tidak membahas sama sekali tentang syarat sah atau syarat sempurna?!”<br />
<br />
Beliau menjawab.<br />
Pertama-tama : Wahai saudaraku ! Syaikh Ali dan Masyayikh diatas manhaj yang satu. Dan Syaikh Ali, beliau adalah saudara besar seperti para masyayikh yang mengeluarkan fatwa tersebut. Beliau mengenal baik mereka dan mereka juga mengenal baik beliau. Mereka saling mencintai (karena Allah,-pent).<br />
<br />
Syaikh Ali telah diberi oleh Allah ilmu dan pengetahuan –wal lillahil hamdu- yang akan dapat mengobati perkara ilmiah antara beliau dan Masyayikh. Dan perkara ini –alhamdulillah- masih ditengah perjalanan menuju titik terang kebenaran.<br />
<br />
Adapun Syaikh Ali dan guru beliau Syaikh Al-Albani dan yang diatas manhaj sunnah tidak diragukan lagi –wal lillahil hamdu- berada diatas manhaj yang diridhoi. Dan Syaikh Ali sendiri –wal lillahil hamdu- termasuk yang membela manhaj ahli sunnah wal jama’ah.<br />
<br />
Fatwa Lajnah tidaklah memvonis Syaikh Ali sebagai Murji’ah dan ini tidak mungkin dilakukan oleh Lajnah!! Lajnah hanya berbeda pendapat dan berdialog dengan Syaikh Ali. Adapun orang lain yang menginginkan dari munculnya fatwa ini untuk memvonis Syaih sebagai Murji’ah maka aku tidak paham (apa maksud mereka). Dan saya kira saudara-saudaraku tidak memahaminya seperti itu. Mereka para Masyayikh sangat menghormati dan menghargai beliau.<br />
<br />
Dan Syaikh Ali telah menjawab dengan jawaban ilmiah dalam kitab “Al-Ajwibah Al-Mutalaaimah Alal Fatwal Lajnah Daimah” sebagaimana yang dialkukan oleh Salafush Shalih. Tidaklah ada diantara kita seorang pun melainkan bisa diambil ucapannya atau ditolak kecuali Rasul Shallallahu ‘alaihi wa sallam seperti yang dikatakan oleh Imam Malik rahimahullah.<br />
<br />
“Semua ucapan kadang bisa diterima dan terkadang bisa di tolak kecuali Rasul Shallallahu ‘alaihi wa sallam”<br />
<br />
Demikianlah keadaan umat ini, terkadang ditolak dan terkadang diterima ucapannya. Akan tetapi manusia secara tabiatnya terkadang saat pembicaraan atau dialog terdapat sedikit nada keras sampai para sahabat Radhiyallahu anhum juga demikian, seperti yang terjadi antara Abu Bakar dan Umar dan selain mereka dari kalangan sahabat.<br />
<br />
Kesimpulannya bahwa fatwa ini menurutku tidak memvonis dan tidak menghukumi Syaikh Ali Murji’ah, akan tetapi fatwa tersebut hanyalah suatu dialog seputar buku beliau. Dan Syaikh Ali –semoga Allah selalu memberinya taufiq- ketika menulis ‘Al-Ajwibah Al-Mutalaaimah” setelah munculnya fatwa tersebut bukan untuk membantah tapi hanya sekedar menjelaskan manhaj beliau dan guru beliau Syaikh Al-Albani rahimahullah.<br />
<br />
Kami yakin dengan seyakin-yakinnya bahwa Syaikh Ali dan guru beliau Syaikh Al-Albani rahimahullah sangat amat jauh sekali dari pemikiran Murji’ah seperti yang telah aku katakan dahulu.<br />
<br />
Syaikh Ali misalnya kalau aku Tanya tentang apa itu iman? Demikian juga dengan Syaikh Al-Albani, maka tidaklah kami dapatkan sedikitpun dari ucapan mereka yang berbau Murji’ah yaitu bahwasanya amal bukan termasuk bagian dari iman. Bahkan ucapan-ucapan Syaikh Al-Albani rahimahullah jelas-jelas menyatakan bahwa iman adalah keyakinan dalam hati ucapan dalam lisan dan perbuatan anggota badan, bertambah dengan ketaatan dan berkurang dengan kemaksiatan.<br />
<br />
Saya kira Syaikh Ali menyetujuiku dalam hal ini yaitu bahwasanya fatwa Lajnah bukan seperti yang didengungkan oleh sebagian orang bahwa Syaikh Ali itu Murji’ah. Sekali-kali tidak, mereka para masayayikh tidak mengucapkan seperti ini. Mereka hanya berdialog seputar kitab tersebut. Dan tidaklah para salaf dahulu berdialog kecuali karena rasa kasih sayang dan kecintaan mereka terhadap sunnah dan untuk membela sunnah. Terlebih lagi dialog tersebut bukan tentang keseluruhan kitab akan tetapi bagian kecilnya saja.<br />
<br />
Samahatusy Syaikh Abdul Aziz Alu Syaikh mufti Kerajaan Saudi Arabia termasuk orang yang amat cinta terhadap Syaikh Ali dan aku tahu benar akan hal ini. Beliau sangat amat menghormati dan selalu mendoakan Syaikh Ali sampai setelah Syaikh Ali berjumpa dengan beliau, Samahatusy Syaikh tetap seperti itu.<br />
<br />
Beliau juga amat menghormati dan mencintai Syaikh Al-Albani rahimahullah dari dahulu kala. Aku mengetahui hal ini semenjak Samahatusy Syaikh mengajar di kuliah Syari’ah tahun 1408H, beliau selalu menyebut nama Syaikh dengan pujian dan do’a.<br />
<br />
Syaikh Al-Albani dan para masyayikh di Saudi Arabia dipersatukan oleh satu hal yaitu manhaj Salafush Shalih. Seandainya kita bersatu diatas hawa nafsu maka sungguh kita akan berpecah belah. Akan tetapi inilah perwujudan kasih sayang yang benar dan jujur.<br />
<br />
Adapun kalau ada oran ketiga yang mengambil fatwa Lajnah Daimah ini dan bergembira ria karena sesuai dengan hawa nafsu mereka, tapi mereka meninggalkan yang tidak sesuai dengan mereka maka inilah jalannya ahli bid’ah” [3]<br />
<br />
Demikian pula dengan Syaikh Kholid bin Ali bin Muhammad Al-Anbari –hafidzahullahu- yang juga tertimpa musibah dengan datangnya fatwa Lajnah yang mencekal buku beliau “ Al-Hukmu Bighoiri Maa Anzalallahu”. Padahal beliau termasuk masyayikh dakwah Salafiyah yang gigih memperjuangkan aqidah ahli sunnah sekaligus memerangi bid’ah serta hizbiyah dan amat jauh dari Murji’ah. Terlebih kitab beliau tersebut telah mendapat pujian dari para ulama semisal Syaikh Muhammad Nashiruddin Al-Albani rahimahullah, Syaikh Muhammad bin Shalih Al-Utsaimin dan Syaikh Dr Shalih bin Ghonim As-Sadlan Dosen Pasca Sarjana di Universitas Islam Imam Muhammad bin Su’ud.<br />
<br />
Adapun pujian Syaikh Al-Albani rahimahullahu, maka beliau mengatakan : “Saudara Kholid bin Ali Al-Anbari telah menghadiahkan kepadaku kitab karangannya “Al-Hukmu Bighoiri Maa Anzalallahu..” dan aku mendapati kitab tersebut telah memenuhi temanya yang tidak butuh lagi tambahan penjelasan” [4]<br />
<br />
Syaikh Shalih bin Ghonim As-Sadlan –hafidzahullahu- berkata : “Aku mendapatkan kitab Syaikh Kholid bin Ali bin Muhammad Al-Anbari Al-Hukmu Bighoiri Maa Anzalallahu…. Telah menepati judulnya dalam berpegang teguh dengan metode kenabian serta jalannya Shalafush Shalih dalam segala permasalahannya. Semoga Allah menganugrahkan kepada beliau pahala akan apa yang telah beliau bahas dan teliti. Dan semoga Allah memberikan manfaat lewat kitab beliau ini kaum muslimin baik para ulama, cendekiawan, masyayikh, penuntut ilmu, para da’i maupun masyarakat umum.<br />
<br />
Beliau memulai kitabnya ini dengan menjelaskan macam-macam kufur akbar yang mengeluarkan dari Islam : kufur takdzib, juhud, inad, I’rodh, syak dan nifak. Dan bahwasanya kekufuran itu bisa dari keyakinan, ucapan, maupun amal perbuatan. Beliau juga menyinggung tentang kekufuran menurut Murji’ah yang menyempitkan pada kufur takdzib dalam hati saja. “Beliau juga berkata : (Kitab ini) ditulis dengan metode ilmiah yang kokoh, tidak ada caci maki maupun celaan buruk. Kitab ini amat sepesial dalam pembahasannya. Dan pengarang dalam masalah perincian hukum orang yang tidak berhukum dengan hukum Allah telah sesuai pendapatnya dengan pendapat Samahatul Walid Mufti Mamlakah Saudi Arabia Syaikh Abdul Aziz bin Abdillah bin Baz. [5], Fadhilatusy Syaikh Muhammad bin Shalih Al-Utsaimin serta Syaikh Muhammad Nashiruddin Al-Albani”.<br />
<br />
Fatwa Lajnah ini pun juga di tentang dan disalahkan oleh Syaikh Muhammad bin Shalih Al-Utsaimin seperti yang telah berlalu diatas dan bahwasanya tidak ada yang dapat mengambil manfaat dari fatwa ini melainkan takfiriyin dan tsauriyin. Begitu juga dengan Syaikh Shalih As-Sadlan yang tidak bisa menerima fatwa tersebut. [6]<br />
<br />
Syaikh Kholid pun menanggapi fatwa ini dengan menulis sebuah makalah yang berjudul “ Al-Maqoolaat Al-Anbariyah Fi Tahkiimil Qowaaniin Al-Wadh’iyah”, diantaranya beliau mengatakan : “Tidak tersembunyi lagi bagi anda sekalian bahwa mewajibkan, mengharamkan hanyalah hak Allah dan Rasul-Nya sebagaimana yang telah dikatakan oleh Syaikhul Islam Ibnu Taimiyah rahimahullahu. Oleh karenanya, saya memohon kepada anda sekalian untuk menjelaskan hujjah-hujjah syar’i mengenai keputusan Lanjah yang terhormat yang melarang dicetaknya kembali kitab (Al-Hukmu) yang telah terbit sejak lima tahun yang lalu…”<br />
<br />
Maka disini penulis menasehatkan kepada siapa saja yang telah termakan isu atau syubhat bahwa buku Syaikh Kholid ini berada di atas manhaj Murji’ah agar dia membaca sendiri buku tersebut [7] dan meneliti manakah pemikiran Murji’ah yang dituduhkan itu !!! Demikian pula yang menuduh Syaikh Kholid Murji’ah agar dia membaca karangan Syaikh Kholid yang berjudul Murji’atul Ashr (Murji’ah abad ini). Buktikan apakah beliau Murji’ah atau malah sebaliknya membantah Murji’ah!!!<br />
<br />
Jika demikian ini keadaannya, masihkah kita berani menuduh Dakwah Salafiyah sebagai Murji’ah atau Jahmiyah ?!<br />
<br />
“Artinya : Dan peliharalah dirimu dari (azab yang terjadi pada) hari yang pada waktu itu kamu semua dikembalikan kepada Allah. Kemudian masing-masing diri diberi balasan yang sempurna terhadap apa yang telah dikerjakannya, sedang mereka sedikitpun tidak dianiaya (dirugikan)” [Al-Baqarah : 281]<br />
<br />
“Artinya : Sesungguhnya Tuhanmu benar-benar mengawasi” [Al-Fajr : 14]<br />
Begitu jelasnya bukti-bukti akan jauhnya Syaikh Al-Albani, Syaikh Ali Al-Halabi dan Syaikh Kholid Al-Anbari dari Murji’ah, namun masih ada saja orang yang buta akan hal ini.<br />
<br />
Kebenaran bak matahari dan mata-mata ini yang melihatnya<br />
Akan tetapi matahari itu tersembunyi bagi si buta<br />
Kejelekan pemahamanmu membuatmu tuli dari ucapanku<br />
Dan kesesatan membuat dirimu buta dari petunjukku.<br />
<br />
Sebagai penutup, simak dan renungkan ucapan berharga dari seorang doktor spesialis kelompok-kelompok sempalan Syaikh Dr Nashir bin Abdul Karim Al-Aql –hafidzahullahu- : “Tidak semua orang dituduh Murji’ah dia benar Murji’ah. Terlebih di zaman ini, karena tukang-tukang pengkafiran dan orang-orang ekstrim dari kalangan Khawarij atau yang seperti mereka yang bodoh akan kaidah-kaidah Salaf tentang vonis, menuduh orang yang menyelisihi mereka dari kalangan ulama maupun penuntut ilmu dengan Murji’ah. Dan kebanyakan yang di gembar-gemborkan mereka adalah masalah berhukum dengan selain hukum Allah dan masalah wala’ serta baro’.<br />
<br />
Dan terkadang sebagian yang menisbatkan dirinya kepada ilmu dan sunnah ikut andil dalam menuduh tanpa adanya kehati-hatian. Bahkan sebagian penuntut ilmu yang sudah tinggi keilmuannya ketika menulis masalah takfir pada zaman ini menuduh orang yang menyelisihinya dalam masalah yang juga diperselisihkan oleh Salaf dengan tuduhan Murji’ah. Padahal permasalahannya jika diteliti kembali tidak termasuk prinsip Murji’ah” [7]<br />
<br />
[Disunting dari artikel Dakwah Salafiyah Bukan Murji’ah]<br />
<br />
[Disain dari majalah Adz-Dzakhiirah Al-Islamiyyah Edisi 21 Th.IV. Rajab 1427H – Agustus 2006M. Penerbit Ma’had Ali Al-Irsyad As-Salafy Surabaya, Alamat Redaksi Jl. Sidotopo Kidul No. 51 Surabaya, Telp. 031-37311969]<br />
_______<br />
Footnote<br />
[1]. Al-Ajwibah Al-Mutalaaimah ‘Alal Fatwa Lajnah Daimah, hal.4 oleh Syaikh Ali bin Hasan Al-Halabi.<br />
[2]. At-Ta’rif Wat Tanbihat hal.15<br />
[3]. Ar-Roddul Burhani, hal. 256-259<br />
[4]. Muqoddimah Al-Hukmu Bighoiri Maa Anzalallahu, hal. 9<br />
[5]. Syaikh Kholid berkata : “Menceritakan kepadaku orang yang terpercaya bahwa para takfiriyin mencoba untuk membujuk Syaikh Bin Baz agar mencekal kitab tersebut dan mereka berusaha untuk mejelek-jelekannya akan tetapi Syaikh membantah mereka hingga mereka pun gagal. Akan tetapi sepeninggal Syaikh rahimahullahu mereka berhasil (menjalankan makarnya)’<br />
[6]. Al-Hukmu hal.16<br />
[7]. Dan buku ini –Alhamdulillah- telah diterjemahkan dan diterbitkan dalam bahasa Indonesia dengan judul “Kafirkah orang yang berhukum dengan selain Allah?”.<br />
[8]. Al-Qodariyah wal Murji’ah, hal. 121 oleh Dr Nashir Al-Aql<br />
<br />
Sumber : http://almanhaj.or.id/content/2173/slash/0/ada-apa-dengan-syaikh-ali-al-halabi-dan-syaikh-kholid-al-anbari-hafidzahumallahu-/
Anonymoushttp://www.blogger.com/profile/04285258075267850703noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-956866431246777407.post-21730899318175253282012-09-09T06:55:00.000+07:002012-09-09T06:56:58.206+07:00Mengunduh akun pribadi Facebook<div style="float: right; margin: 5px;">
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiTwWc9nUSALr4yuBcgC3oeaXFJU-7XDH0rK5XrIWc1dKlOEB5ACvULg2kUDGyspDHUYtHd0rMffAwxC-H-fheF4zVd4PydoSY23ObzyfsziVzlvxo1-NYqFp9UjDbuRXwnpqvn6KLYIBk/s1600/unduh.jpg" imageanchor="1" style="clear: right; float: right; margin-bottom: 1em; margin-left: 1em;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiTwWc9nUSALr4yuBcgC3oeaXFJU-7XDH0rK5XrIWc1dKlOEB5ACvULg2kUDGyspDHUYtHd0rMffAwxC-H-fheF4zVd4PydoSY23ObzyfsziVzlvxo1-NYqFp9UjDbuRXwnpqvn6KLYIBk/s1600/unduh.jpg" /></a></div>
<br />
<div style="text-align: left;">
<b style="color: #333333; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 13.333333969116211px; line-height: 17.981481552124023px;">Oleh Muhammad Yusuf </b></div>
<br style="background-color: white; color: #333333; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 13.333333969116211px; line-height: 17.981481552124023px;" />
<span style="background-color: white; color: #333333; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 13.333333969116211px; line-height: 17.981481552124023px;">Mau mengunduh seluruh isi akun anda ? </span><br />
<span style="background-color: white; color: #333333; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 13.333333969116211px; line-height: 17.981481552124023px;">Akun anda banyak posting ilmu ? </span><br />
<span style="background-color: white; color: #333333; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 13.333333969116211px; line-height: 17.981481552124023px;">Mau diarsipkan berupa ebook ? </span><br />
<div class="text_exposed_show" style="background-color: white; color: #333333; display: inline; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 13.333333969116211px; line-height: 17.981481552124023px;">
<br />
Mari (kalo dibalikin jadi Iram *senyum canda*) ikuti petunjuk saya .. ini akan berguna bagi anda agar isi akun anda bisa dibuka secara offline, terkhusus anda yang sering posting ilmu agar bisa menjadi dokumentasi tersendiri :<br />
<a name='more'></a><br />
1. Periksa email anda, apakah masih aktif atau tidak, karena tautan download akan dikirim ke email anda oleh FB .<br />
2. Masuk ke pengaturan akun anda<br />
3. Klik "Unduh salinan data Facebook Anda."<br />
4. Anda akan masuk ke halaman :<br />
Unduh Informasi Anda<br />
Dapatkan salinan hal-hal yang Anda bagikan di Facebook.<br />
5. Klik "Mulai Arsip"<br />
setelah itu akan muncul :<br />
<br />
Minta Unduhan anda<br />
Kami mungkin memerlukan sedikit waktu untuk mengumpulkan foto, kiriman dinding, pedan dan informasi lainnya. Kemudian, kami akan meminta Anda memverifikasi identitas Anda untuk melindungi keamanan akun Anda.<br />
<br />
6. Klik Konfirmasi<br />
7. FB akan memberitahu :<br />
Kami sedang menyusun arsip pribadi Anda. Kami akan mengirim email setelah arsipnya siap.<br />
8. biasanya dalam 1x24 link tautan sudah muncul di inbox email anda, maka periksalah lalu klik, ebook akun anda akan menjadi milik anda,...<br />
<br />
Keterangan :<br />
Jangan kaget ya kalau seluruh isi inbox anda yang lama sekalipun sudah anda hapus kok masih ada, itulah, artinya FB tetap bisa menjadi barang bukti semua yang pernah anda lakukan didumay ini :)<br />
<br />
Selamat membuka buka ebook akun anda sendiri , dalam format html loh ... silahkan di share ..</div>
<table><tbody></tbody></table>
</div>
Anonymoushttp://www.blogger.com/profile/04285258075267850703noreply@blogger.com1tag:blogger.com,1999:blog-956866431246777407.post-88293468304959777982012-08-22T08:31:00.001+07:002012-08-22T08:31:24.549+07:00Sayang tanpa terihat menyayangi<div>
<div class="text_exposed_root text_exposed" style="background-color: white; color: #333333; display: inline; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 18px;">
<b>Goresan Jariku di pagi ini | Maktabah Online Abu Iram Al-Atsary</b>
</div>
</div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiSPJzpfeEOiCJ8GBVrTPg00jiKvhtDZgvNXNyot_8KhY8kpGmKx1mCWr8IHyqvl0OOu2SZKCGt6x25N4dRhkDTTcoEgmFzS3_i8IUksEZnh0hJFSmgnXtdVnsSR837hxws571lzP3qW78/s1600/sayang2.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiSPJzpfeEOiCJ8GBVrTPg00jiKvhtDZgvNXNyot_8KhY8kpGmKx1mCWr8IHyqvl0OOu2SZKCGt6x25N4dRhkDTTcoEgmFzS3_i8IUksEZnh0hJFSmgnXtdVnsSR837hxws571lzP3qW78/s1600/sayang2.jpg" /></a></div>
<div>
<div class="text_exposed_root text_exposed" style="background-color: white; color: #333333; display: inline; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 18px;">
<br /></div>
</div>
<div class="text_exposed_root text_exposed" id="id_503434ff23b746707894194" style="background-color: white; color: #333333; display: inline; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 18px;">
Untukmu yang kehausan<br />Untukmu yang kelaparan<br />Untukmu yang kedinginan<br />Untukmu yang terdiam dalam sebuah getaran<br /><div class="text_exposed_show" style="display: inline;">
Untukmu yang merasa ditinggalkan .. <a name='more'></a><br /><br />Seringkali kita berfikir praktis, saat doa kita tak dipenuhi kita katakan "Allah ga sayang gue", saat permintaan ditolak orang tua kita, kita katakan "Mama Papa ga sayang gue," saat sesuatu yang diingini tak dipenuhi kita katakan kepada orang itu "Elo ga sayang gue rupanya"..<br /><br />Sesempit inikah makna sayang itu ? apakah sayang itu selalu berwujud sesuatu yang kita inginkan dan harapkan mesti terjadi ?<br /><br />Kita berdoa meminta kekayaan, Allah belum jua mengabulkan , maka jangan katakan Allah tak sayang, tapi lihatlah dulu bagaimana "lupa dirinya" perilaku orang orang yang kaya raya, bagaimana mereka banyak kufur dari nikmat Allah, bagaimana mereka merasa "Ini hasil gue" sehingga lupa atas nikmat-nikmat yang Allah berikan dan adanya hak tetangganya yang fakir dan miskin disetiap jengkal hartanya .. Mungkin Allah menahan itu semua karena sayang sama lo, mungkin ALlah ga pengen lo jadi kufur nikmat, jauh lebih parah, kok gitu ? ya .. buktinya saat ini aja lo udah merasa tidak adil, padahal berapa banyak nikmat Allah saat ini yang lo rasakan dan tak dirasakan oleh mereka yang terbaring sakit di ICU sana ? nikmat sekarang aja dah lo lupakan, apalagi nikmat kekayaan yang jauh lebih besar dari sekarang ?<br /><br />Orang tua lo.. ngelarang lo kawin.. dan lo bilang "BONYOK ga sayang gue" , jangan gitu ah.. instropeksi diri dulu ... mungkin lo perlu memperbaiki sikap kedewasaan lo, mungkin ortu masih ngeliat lo anak mami, dikit dikit emaaaak, dikit dikit bapaaaaaak , mungkin lo termasuk orang yang belom mampu bertanggung jawab, diri lo aja masih ga keurus, kerjaan lo aja masih amburadul ga bisa dipertanggung jawabkan, gimana lo mau ngurusin anak orang ? Bonyok ga mau lo nyusahin anak orang, karena sikap dan sifat lo dirasa belom mampu tanggung jawab, apa bukan bonyok yang malu kalo lo nyengsarain anak orang? Terbukti lo memang belom bisa tanggung jawab dan dewasa, lo berkata : "Mana buktinye?"<br /><br />Keluhan lo buktinye !! lo belom bisa membaca dibalik ketakutan bonyok, lo belom bisa mengukur kadar lo sendiri, belom apa apa lo udah tereak bonyok ga sayang gue !! Padahal menikah membutuhkan keberanian, membutuhkan kekuatan dan kemantapan, bukan kuat semata diranjang, tapi kuat mengarungi hidup dan kehidupan, kuat menghadapi masalah, kuat dalam menyelesaikan masalah dan bersabar atasnya .. buktikan apa yang gue bilang ? Tuh kalo buat kalo status fb aja suka ngeluh atas hal hal yang ga penting, :<br />"Gue sayang lo tapi lo ?" ..<br />" Setengah mampus gue cinta lo balas dengan air tuba!" ..<br />"Kenapa lo ga ngerti juga kalo gue sayang sama lo !"<br />"Gue benci looooo "<br />" Lo minta gue pergi dari hati lo ? Ketahuilah !! Yang sulit bukan masuk ke hati lo, tapi keluar dari hati lo !!"<br /><br />Apa hal ini mencerminkan sikap seorang dewasa ? Apa hal ini mencerminkan kematangan jiwa ? Yang begini yang siap nikah ? Baru perang dikit lo udah obral semuanya , apalagi perang dunia ketiga dua keluarga ? Bacalah dulu kasih sayang bonyok, kalo lo dah faham dan mengerti, itulah ciri seorang manusia dewasa ... </div>
</div>
<div>
<div>
<div class="text_exposed_root text_exposed" style="background-color: white; color: #333333; display: inline; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 18px;">
<div class="text_exposed_show" style="display: inline;">
<br />Dewasa itu bukan umur yang udah tua bangkotan, tapi dewasa itu disaat kita mereasa sudah berani bertanggung jawab atas hal yang terjadi dan tegar mampu menghadapi masalah tanpa lari dari masalah ...<br /><br />Bisakah kini lo meraba makna sayang yang sebenarnya ?<br />Yang lo suka belom tentu dihadapan Allah itu baik<br />yang lo ga suka belom tentu itu buruk buat lo<br />Allah itu faham semuanya, Allah tau segalanya, maka mintalah kebaikan padanya dan teruslah berusaha menunaikan keinginanNya ..<br /><br />Ini menurut gue, gimane menurut lo ?</div>
</div>
<span class="fcg" style="background-color: white; color: grey; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 18px;"> </span>
</div>
</div>
Anonymoushttp://www.blogger.com/profile/04285258075267850703noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-956866431246777407.post-41182035859608929112012-08-14T06:28:00.002+07:002012-08-14T06:28:41.245+07:00Jangan Pernah Sombong Sob !!<div style="float: right; margin: 5px;">
<span style="background-color: white;"><b>Maktabah Online Abu Iram Al-Atsary On : Jangan Pernah Sombong Sob !!</b></span><br />
<span style="background-color: white;"><br /></span>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgUZqvhbAcJL08CYrvsJaII2JNNDVvrGfKSSFwxoq64uJittDWGRhNNpXQtxMb_-rRL5Pa9dPl-2IJ6-IBj5mFYqmDAZ_SV5pcQUc9LeiHhvsLPE8Ah_8LtDZ6h0V-H_M_aEpnw8DrMST4/s1600/sombong.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgUZqvhbAcJL08CYrvsJaII2JNNDVvrGfKSSFwxoq64uJittDWGRhNNpXQtxMb_-rRL5Pa9dPl-2IJ6-IBj5mFYqmDAZ_SV5pcQUc9LeiHhvsLPE8Ah_8LtDZ6h0V-H_M_aEpnw8DrMST4/s1600/sombong.jpg" /></a></div>
<span style="background-color: white; color: #333333; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 18px;">Manusia adalah makhluk sosial yang hidup bergaul dan saling mengikat serta saling membantu, tanpa satu struktur anda bukanlah apa, INGAT ITU!!</span><br style="background-color: white; color: #333333; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 18px;" /><br style="background-color: white; color: #333333; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 18px;" /><span style="background-color: white; color: #333333; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 18px;">Apa sih yang bisa dibanggakan seorang anak manusia? Dia hi</span><br />
<div class="text_exposed_show" style="background-color: white; color: #333333; display: inline; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 18px;">
dup didalam kehidupannya ditunjang dan saling menunjang satu sama lain, tak ada yang istimewa sebenarnya, yang ada dan sering muncul adalah perasaan GR sendiri, gue paling kayalah, paling pejabatlah, paling pentinglah, tanpa gue lo ga da apa apanya !!<br /><br />Eitsss ga usah GR dulu deh lo ah, coba simak dialog berikut ini, trus anda ambil pelajarannya, mudah2an orang yang so , sombong bisa nyadar deh ya.. tanpa gue lo bukan siapa2, dan tanpa lo gue biasa biasa aja, Tanpa Allah apalagi ... akur ya gan?<a name='more'></a><br /><br />Simak deh ..<br /><br />WIKIPEDIA : Aku tau semuanya.<br /><br />FACEBOOK : Aku kenal dengan semua orang.<br /></div>
<br />
<br />
<div class="text_exposed_show" style="background-color: white; color: #333333; display: inline; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 18px;">
GOOGLE : Aku punya semuanya.<br /><br />MOZILA : Tanpa aku kalian tidak bisa di akses.<br /><br />EXPLORER : Kan gue masih ada.<br /><br />MOZILA : Apaan sih lo, ganggu acara orang aja!<br /><br />EXPLORER : Lo sih, ngaku-ngaku cuma ada lo sendiri!<br /><br />INTERNET : Udah-udah! Jangan banyak bacot lo semua, kalo gak ada gue kalian semua gak bakalan ada!<br /><br />FACEBOOK : Huuu, yang paling sering dikunjungi kan gue, jadi gue yang terbaik.<br /><br />YAHOO : Facebook, Inget, tanpa gue lo gak bisa buat Email!<br /><br />GOOGLE : Yahoo, Gue juga bisa buat Email.<br /><br />INTERNET : zzz... Udah tau gue yg paling hebat :p<br /><br />KOMPUTER : Gua Paling hebat di sini woyy<br /><br />PLN : Bacot lo semua! Gua matiin nih listriknya!<br /><br />GENSET : tenang aja kan masih ada saya<br /><br />PLN : diem lu<br /><br />PERTAMINA : awas kalian semua, saya stop pasokan BBM baru tau rasa lo<br /><br />SOLAR CELL : tenang kan selama masih ada saya semuanya aman<br /><br />MATAHARI : Ettt Gk gw sinarin diem lo<br /><br />Air, Batubara, Petir dll : MASIH ADA GUA !!!<br /><br />Bumi : Lo klo gk ada gw pasti gk bakal ada<br /><br />jagat raya: lo semua kalo gak ada gwe pasti kalian gak bakalan ada....<br /><br />TANPA ALLAH SEMUA BUKANLAH APA-APA !!!<br /><br />Allah berfirman :<br />“Sesungguhnya Rabb kamu ialah Allah yang telah menciptakan langit dan bumi dalam enam masa, lalu Dia ber-istiwa` di atas ‘Arsy. Dia menutupkan malam kepada siang yang mengikutinya dengan cepat, dan (diciptakan-Nya pula) matahari, bulan dan bintang-bintang (masing-masing) tunduk kepada perintah-Nya. Ingatlah, menciptakan dan memerintah hanyalah hak Allah. Maha Suci Allah, Rabb semesta alam.” (Al-A’raf: 54)<br /><br />”Dan Dialah Allah (Yang disembah), baik di langit maupun di bumi; Dia mengetahui apa yang kamu rahasiakan dan apa yang kamu lahirkan dan mengetahui (pula) apa yang kamu usahakan.” (Al-An’am: 3)<br /><br />Islam Melarang dan Mencela Sikap Sombong<br /><br />Allah Ta’ala berfirman,<br /><br />وَلاَ تُصَعِّرْ خَدَّكَ لِلنَّاسِ وَلاَ تَمْشِ فِي اللأَرْضِ مَرَحاً إِنَّ اللهَ لاَ يُحِبُّ كُلَّ مُخْتَالٍ فَجُوْرٍ {18}<br /><br />“Dan janganlah kamu memalingkan mukamu dari manusia (karena sombong) dan janganlah kamu berjalan di muka bumi dengan angkuh. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang sombong lagi membanggakan diri.” (QS. Luqman:18)<br /><br />Allah Ta’ala berfirman,<br /><br />إِنَّهُ لَا يُحِبُّ الْمُسْتَكْبِرِينَ<br /><br />“Sesungguhnya Dia tidak menyukai orang-orang yang menyombongkan diri.” (QS. An Nahl: 23)<br /><br />Haritsah bin Wahb Al Khuzai’i berkata bahwa ia mendengar Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,<br /><br />أَلَا أُخْبِرُكُمْ بِأَهْلِ النَّارِ قَالُوا بَلَى قَالَ كُلُّ عُتُلٍّ جَوَّاظٍ مُسْتَكْبِرٍ<br /><br />“Maukah kamu aku beritahu tentang penduduk neraka? Mereka semua adalah orang-orang keras lagi kasar, tamak lagi rakus, dan takabbur(sombong).“ (HR. Bukhari no. 4918 dan Muslim no. 2853).<br /><br />Dosa Pertama Iblis<br /><br />Sebagian salaf menjelaskan bahwa dosa pertama kali yang muncul kepada Allah adalah kesombongan. Allah Ta’ala berfirman,<br /><br />وَإِذْ قُلْنَا لِلْمَلاَئِكَةِ اسْجُدُوا لأَدَمَ فَسَجَدُوا إِلاَّ إِبْلِيسَ أَبَى وَاسْتَكْبَرَ وَكَانَ مِنَ الكَافِرِينَ {34}<br /><br />“Dan (ingatlah) ketika Kami berfirman kepada para malaikat: “Sujudlah kalian kepada Adam,” maka sujudlah mereka kecuali Iblis; ia enggan dan takabur (sombong) dan ia termasuk golongan orang-orang yang kafir“ (QS. Al Baqarah:34)<br /><br />Qotadah berkata tentang ayat ini, “Iblis hasad kepada Adam ‘alaihis salaam dengan kemuliaan yang Allah berikan kepada Adam. Iblis mengatakan, “Saya diciptakan dari api sementara Adam diciptakan dari tanah”. Kesombongan inilah dosa yang pertama kali terjadi . Iblis sombong dengan tidak mau sujud kepada Adam” (Tafsir Ibnu Katsir, 1/114, cet al Maktabah at Tauqifiyah)<br /><br />Hakekat Kesombongan<br /><br />Diriwayatkan dari Abdullah bin Mas’ud radhiyallahu ‘anhu dari Nabi shalallahu ‘alaihi wa sallam, beliau bersabda,<br /><br />لَا يَدْخُلُ الْجَنَّةَ مَنْ كَانَ فِي قَلْبِهِ مِثْقَالُ ذَرَّةٍ مِنْ كِبْرٍ قَالَ رَجُلٌ إِنَّ الرَّجُلَ يُحِبُّ أَنْ يَكُونَ ثَوْبُهُ حَسَنًا وَنَعْلُهُ حَسَنَةً قَالَ إِنَّ اللَّهَ جَمِيلٌ يُحِبُّ الْجَمَالَ الْكِبْرُ بَطَرُ الْحَقِّ وَغَمْطُ النَّاسِ<br /><br />“Tidak akan masuk surga seseorang yang di dalam hatinya terdapat kesombongan sebesar biji sawi.” Ada seseorang yang bertanya, “Bagaimana dengan seorang yang suka memakai baju dan sandal yang bagus?” Beliau menjawab, “Sesungguhnya Allah itu indah dan menyukai keindahan. Sombong adalah menolak kebenaran dan meremehkan orang lain.“ (HR. Muslim no. 91)<br /><br />An Nawawi rahimahullah berkata, “Hadist ini berisi larangan dari sifat sombong yaitu menyombongkan diri kepada manusia, merendahkan mereka, serta menolak kebenaran” (Syarah Shahih Muslim Imam Nawawi, II/163, cet. Daar Ibnu Haitsam)<br /><br />Kesombongan ada dua macam, yaitu sombong terhadap al haq dan sombong terhadap makhluk. Hal ini diterangkan oleh Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam pada hadist di atas dalam sabda beliau, “sombong adalah menolak kebenaran dan suka meremehkan orang lain”. Menolak kebenaran adalah dengan menolak dan berpaling darinya serta tidak mau menerimanya. Sedangkan meremehkan manusia yakni merendahkan dan meremehkan orang lain, memandang orang lain tidak ada apa-apanya dan melihat dirinya lebih dibandingkan orang lain. (Syarh Riyadus Shaalihin, II/301, Syaikh Muhammad bin Shalih al ‘Utsaimin, cet Daar Ibnu Haitsam)<br /><br />Sombong Terhadap Makhluk<br /><br />Bentuk kesombongan yang kedua adalah sombong terhadap makhluk, yakni dengan meremehkan dan merendahkannya. Hal ini muncul karena seseorang bangga dengan dirinya sendiri dan menganggap dirinya lebih mulia dari orang lain. Kebanggaaan terhadap diri sendiri membawanya sombong terhadap orang lain, meremehkan dan menghina mereka, serta merendahkan mereka baik dengan perbuatan maupun perkataan. Rasulullah shalallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,<br /><br />بِحَسْبِ امْرِئٍ مِنَ الشَّرِّ أَنْ يَحْقِرَ أَخَاهُ الْمُسْلِمَ<br /><br />“Cukuplah seseorang dikatakan berbuat jahat jika ia menghina saudaranya sesama muslim” (H.R. Muslim 2564). (Bahjatu Qulubill Abrar, hal 195)<br /><br />Di antara bentuk kesombongan terhadap manusia di antaranya adalah sombong dengan pangkat dan kedudukannya, sombong dengan harta, sombong dengan kekuatan dan kesehatan, sombong dengan ilmu dan kecerdasan, sombong dengan bentuk tubuh, dan kelebihan-kelebihan lainnya. Dia merasa lebih dibandingkan orang lain dengan kelebihan-kelebihan tersebut. Padahal kalau kita renungkan, siapa yang memberikan harta, kecerdasan, pangkat, kesehatan, bentuk tubuh yang indah? Semua murni hanyalah nikmat dari Allah Ta’ala. Jika Allah berkehendak, sangat mudah bagi Allah untuk mencabut kelebihan-kelebihan tersebut. Pada hakekatnya manusia tidak memiliki apa-apa, lantas mengapa dia harus sombong terhadap orang lain? Wallahul musta’an.<br /><br />“Tidak akan masuk surga orang yang di hatinya ada kesombongan walau seberat semut yang kecil.” (HR. Muslim)<br /><br />So udah deh, taroh kesombongan anda, ternyata tanpa fasilitas yang ada dan tanpa Allah anda dan kita bukan siapa siapa kok ya, lalu dari jalan manakah kita tertipu ?</div>
<table><tbody></tbody></table>
</div>
Anonymoushttp://www.blogger.com/profile/04285258075267850703noreply@blogger.com2tag:blogger.com,1999:blog-956866431246777407.post-72431271835637870082012-08-10T19:46:00.001+07:002012-08-10T19:46:53.713+07:00Ramadhan, Syetan Dibelenggu, Kenapa masih ada Maksiat?<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEipYTw60vaYA70ZqSOoUhJOq3wnuIKfgynDWLdsYAUROw08dzKsOqgcGk8KroqFZng6brSCUYLE5Y_YAZYHu5VVfTghAY2DBBsGpT7kyWt09IiKA1oR5hvJfVxvD0ltD9vAZr7D_qyH-Po/s1600/borgol1.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEipYTw60vaYA70ZqSOoUhJOq3wnuIKfgynDWLdsYAUROw08dzKsOqgcGk8KroqFZng6brSCUYLE5Y_YAZYHu5VVfTghAY2DBBsGpT7kyWt09IiKA1oR5hvJfVxvD0ltD9vAZr7D_qyH-Po/s1600/borgol1.jpg" /></a></div>
Pertanyaan :<br />
<i>Dalam HR. Bukhori dikatakan :"Jika masuk bulan ramadhan pintu surga dibuka, pintu neraka ditutup dan setan dibelenggu. yang jadi pertanyaan kalau setan dibelenggu kenapa masih ada kemaksiatan dibulan ramadhan?"</i><br />
Mohon jawabanya<br />
<br />
<a name='more'></a><br /><br />
Jawab :<br />
<br />
Ibnu Hajar Al-Asqalani, seorang ulama' besar yang meninggal pada tahun 852 H, telah menulis beberapa jawaban untuk syubhat yang ingin melemahkan hadits Rasul shallallahu alaiahi wa sallam yang berkenaan dengan dibelenggunya setan-setan pada bulan Ramadhan. Berikut kami terjemahkan tulisan beliau dengan diberikan sedikit penjelasan:<br />
<br />
kalau dikatakan: seandainya setan-setan dibelenggu, kenapa kami masih melihat kejelekan dan maksiat-maksiat terjadi?<br />
<br />
Jawabnya adalah (ada beberapa jawaban untuk syubhat ini.pent):<br />
1. Sedikit jumlahnya maksiat dan kejelekan yang bersumber dari orang puasa yang memenuhi syarat-syarat puasa dan memperhatikan adab-adabnya (hadits tadi bisa dibuktikan di lapangan dengan kejadian tadi.pent)<br />
<br />
2. Yang dibelenggu adalah sebagian setan (pemimpin setan), bukan semuanya, sebagaimana yang telah disebutkan dalam beberapa riwayat. (jadi setan lain masih bisa menggoda.pent)<br />
<br />
3. Maksud hadits ini: adanya peminimalan keburukan pada bulan ini, dan ini bisa disaksikan, karena terjadinya itu (maksiat.pent) lebih sedikit dibanding pada bulan lain.<br />
<br />
4. Meski semua setan dibelenggu (maksiat bisa terjadi.pent)karena keburukan dan maksiat tidak hanya bersumber dari setan, akan tetapi juga bersumber dari jiwa yang yang jahat, kebiasaan buruk atau setan dari kalangan manusia (sedangkan tiga hal ini masih ada pada bulan Ramadhan.pent).<br />
<br />
Fathul Baari oleh Ibnu Hajar Al-Asqalani 4/114<br />
<br />
Dijawab Oleh : Ustadz Mukhsin Suaidi, LcAnonymoushttp://www.blogger.com/profile/04285258075267850703noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-956866431246777407.post-45391751116693923572012-08-06T04:31:00.002+07:002012-08-06T04:31:50.069+07:00Bila nilai uang sudah bergeser alias berubah<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEix6FqQMXkQkU5OQuRWvM9w64UMSQQyWsxHNHAzFinx4AFIVc1a48gzFozQvqulFHRxFc_qhN4ewZlhD4RiVk9pQyqO9MpSg3pCvvFKjjqL4vm0_iF0gQTFGukDsNngoW5oOiwCHAAd8ms/s1600/rumah+tingkat.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="240" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEix6FqQMXkQkU5OQuRWvM9w64UMSQQyWsxHNHAzFinx4AFIVc1a48gzFozQvqulFHRxFc_qhN4ewZlhD4RiVk9pQyqO9MpSg3pCvvFKjjqL4vm0_iF0gQTFGukDsNngoW5oOiwCHAAd8ms/s320/rumah+tingkat.jpg" width="320" /></a></div>
<div style="border: 0px; color: #404040; font-family: Arial, Verdana, sans-serif; font-size: 12px; line-height: 24px; margin-bottom: 25px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">
Misalnya, Pak A berutang pada Pak B sebesar 100 ribu rupiah, dengan jatuh tempo setelah tiga bulan. Pada saat berutang, mata uang 5 ribu rupiah senilai dengan satu dollar USA, harga emas ketika itu 50 ribu per gram. Namun, pada saat utang jatuh tempo, nilai tukar rupiah berubah: 10 ribu rupiah senilai dengan satu dollar, dan harga emas per gram adalah 100 ribu rupiah. </div>
<a name='more'></a><br /><br />Ketika hendak melunasi utang, apakah Pak A harus menyesuaikannya dengan perubahan nilai tukar dollar dengan rupiah dan harga emas di pasaran, ataukah berpatokan dengan jumlah rupiah yang dahulu dia terima? Temukan jawabannya dari uraian berikut ini.<br /><br />Di masa Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam, uang kertas belum dikenal. Alat pembayaran transaksi ketika itu adalah dengan menggunakan emas dan perak. Yang terbuat dari emas disebut dinar, sedangkan yang terbuat dari perak disebut dirham. Satu dinar sama dengan 4,25 gram emas, sedangkan 1 dirham sama dengan 2,975 gram perak.<br /><br />Oleh karena itu, para ulama menetapkan bahwa ketentuan syar'i yang berlaku untuk mata uang kertas itu sama persis dengan ketentuan untuk dinar dan dirham.<br /><br />Majma' Fikih Islami, yang bernaung di bawah OKI, dalam keputusannya no. 9 yang merupakan hasil muktamar Majma' yang ketiga, menegaskan bahwa, "Uang kertas itu dinilai sebagai mata uang dan memiliki fungsi sebagai alat pembayaran secara sempurna. Oleh karenanya, berlaku padanya ketentuan-ketentuan syar'i yang berlaku untuk emas dan perak, baik dalam masalah riba, zakat, transaksi salam, dan ketentuan yang lain."<br /><br />Adapun terkait dengan pelunasan utang, muktamar kelima Majma' Fikih Islami yang diadakan di Kuwait pada bulan Desember 1988 mengeluarkan keputusan yang ke-42, sebagai berikut:<br /><br />"Yang menjadi tolak ukur pelunasan utang yang diterima dengan menggunakan mata uang tertentu adalah semisal jumlah uang yang diterima dengan mata uang tersebut, tidak dengan nilai mata uang itu, karena utang itu dilunasi dengan yang semisal ketika diterima. Oleh karena itu, tidak diperbolehkan mengaitkan utang dalam mata uang tertentu dengan harga mata uang tersebut."<br /><br />Penjelasan tentang dalil yang menjadi pijakan dalam masalah ini bisa kita jumpai dalam penjelasan salah seorang ulama yang berasal dari Yaman, Syekh Abdullah bin Umar bin Mar'i. Beliau pernah mendapatkan pertanyaan sebagai berikut, "Seseorang berutang sejumlah uang, kemudian nilai mata uang naik, maka apakah debitur ini harus membayar dengan jumlah pertama ataukah dengan jumlah saat mata uang tersebut naik?"<br /><br />Jawaban beliau, "Dia harus membayar sesuai dengan jumlah yang diambilnya, sedangkan naik atau turunnya nilai mata uang tersebut tidaklah berpengaruh pada utangnya. Misalnya ada orang yang berutang satu juta rupiah. Ketika berutang, nilai satu juta sama dengan US$ 150. Kemudian, ketika dia hendak membayar utang, nilai satu juta sama dengan US$ 100. Maka, kita katakan bahwa dia harus membayar satu juta rupiah sebagaimana yang telah diambilnya, sedangkan turunnya nilai mata uang tidak teranggap dalam hal ini.<br /><br />Disebutkan dalam sebuah hadits dari Ibnu Umar, yang sanadnya lemah tapi maknanya benar menurut mayoritas ulama, (yaitu hadits) tentang penukaran mata uang, yang makna hadits tersebut adalah, 'Tukar-menukar dinar diperbolehkan jika dengan harga saat itu (yaitu saat diambil).'"<br /><br />Dari potongan hadits ini, para ulama mengambil dua kesimpulan hukum:<br /><br /><strong style="border: 0px; font-family: inherit; font-style: inherit; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">Kesimpulan pertama. </strong>Jika dibayar dengan mata uang yang sama dengan saat berutang, maka jumlah harus tetap demikian, tanpa menimbang bertambah dan berkurangnya nilai mata uang tersebut.<br /><br />Adapun, jika seseorang berutang sebesar 100 real saudi (yang saat itu senilai dengan 200 ribu rupiah), lalu dia akan melunasi utangnya saat nilainya telah berubah, maka dia boleh membayar sebesar 100 real itu sendiri atau dengan rupiah senilai 100 real pada saat sekarang.<br /><br />Dalam masalah seperti ini, sepatutnya disadari bahwa siapa saja yang membantu orang lain dengan mengutanginya, maka dia harus siap menerima risiko pemberian utang tersebut. Misalnya, terjadi perubahan nilai mata uang atau yang berutang dalam kesempitan finansial, maka orang yang mengutangi harus rela untuk memberi tempo sampai orang tersebut memiliki kemampuan untuk melunasi utangnya.<br /><br />Persoalan ini telah dijawab sebagaimana jawaban di atas, oleh guru kami Syekh Ubaid al-Jabiri, ketika mata uang Yaman jatuh.<br /><br /><strong style="border: 0px; font-family: inherit; font-style: inherit; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">Kesimpulan kedua</strong>. Ketika mata uang yang digunakan selama ini tiba-tiba dicabut dari peredaran, maka negara berkewajiban untuk menetapkan nilai mata uang yang dicabut tersebut saat ini.<br /><br />Dahulu, Yaman Selatan menggunakan mata uang dinar dan dirham, sedangkan Yaman Utara menggunakan mata uang real. Ketika dinar dan dirham dicabut dari peredaran secara resmi, sehingga seluruh Yaman menggunakan Real Yaman, maka orang-orang yang menanggung utang dengan dinar melunasinya dengan menggunakan Real, berdasarkan penetapan negara untuk nilai dinar yang menjadi kewajibannya. Dalam kondisi semacam ini, pemerintah memiliki peranan penting untuk meniadakan sengketa di antara rakyatnya." (Bingkisan Ilmu dari Yaman, hlm. 240--242)<br /><br />Hadits yang beliau maksudkan adalah hadits berikut ini.<br /><br /><em style="border: 0px; font-family: inherit; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">Dari Ibnu Umar, "Aku bertanya kepada Rasulullah, 'Wahai Rasulullah, tunggu sebentar. Aku hendak bertanya. Aku menjual unta di Baqi'. Aku jual dengan dinar, namun aku ambil dengan dirham. Kadang, aku jual dengan harga dirham, namun aku ambil dalam bentuk dinar. Aku ambil ini dari itu, dan aku ambil itu dari ini.' Rasulullah bersabda, 'Tidak apa-apa jika engkau mengambilnya dengan harga pada hari itu, selama engkau tidak berpisah dengan pembeli dalam keadaan ada uang belum diserahkan.'"</em> (Hr. Ahmad, Abu Daud, Tirmidzi, Nasai, Ibnu Majah, dan Hakim; dinilai shahih oleh Hakim. Lihat<em style="border: 0px; font-family: inherit; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;"> Bulughul Maram</em>, no. 682)<br /><br />Imam Hakim mengatakan, "Shahih menurut kriteria Imam Muslim." Pernyataan beliau ini disetujui oleh Imam Dzahabi. Di samping itu, hadits di atas dinilai shahih oleh Ibnu Hibban, dan dinilai hasan oleh as-Subki dalam<em style="border: 0px; font-family: inherit; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">Takmilah Majmu'.</em><br /><br />Ringkasnya, Syekh Abdullah al-Bassam mengatakan, "Hadits ini berstatus hasan." (<em style="border: 0px; font-family: inherit; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">Taudhih al-Ahkam:</em> 4/297, Maktabah Asadi)<br /><br />Jadi, di samping ada yang menilai lemah terhadap hadits ini, sebagaimana yang dikatakan oleh Syekh Abdullah al-Mar'i di atas, tidak sedikit pula ulama yang menilai hadits tersebut sebagai hadits yang kuat, baik dengan kualitas shahih ataupun dengan kualitas hasan.<br /><br />Terkait dengan pelunasan utang dengan mata uang yang berbeda, maka pada asalnya pelunasan utang itu dengan penggunaan mata uang yang sama dengan ketika menerima utang, karena orang yang berutang itu tidak memiliki kewajiban kecuali mata uang yang pernah dia terima.<br /><br />Termasuk yang terlarang adalah adanya kesepakatan antara pemberi utang dan penerima utang agar pelunasan menggunakan mata uang yang berbeda dengan mata uang yang dulu diterima. Terdapat keputusan Majma' Fikih Islami berkaitan dengan larangan ini, sebagaimana keputusan no. 75. <br /><br />Akan tetapi, jika tidak ada kesepakatan di awal namun semata-mata kerelaan yang melunasi utang, maka tidak mengapa, asalkan dengan harga pada hari ini, sebagaimana penjelasan di atas.<br /><br />Sebagai solusi, ketika dikhawatirkan bahwa nilai suatu mata uang akan jatuh, maka transaksi utang-piutang bisa dilakukan dengan menggunakan mata uang lain yang relatif lebih stabil, dengan emas atau perak, bisa juga dengan barang dagangan yang relatif tidak terpengaruh dengan inflasi. Namun, pelunasan utang disyaratkan dilakukan dengan barang semisal ketika dulu diterima.<br /><br />Jadi, tidak boleh mengaitkan utang dengan berbagai faktor di luar utang, semisal harga emas atau perak, nilai mata lain, tingkat suku bunga, harga BBM, dan lain-lain. Hal ini tidak diperbolehkan, dengan dua alasan:<br />
<ol style="border: 0px; color: #222222; font-family: Arial, Verdana, sans-serif; font-size: 12px; line-height: 24px; list-style: none; margin: 0px 0px 25px 15px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">
<li style="border: 0px; font-family: inherit; font-style: inherit; list-style: decimal; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">Hal tersebut menyebabkan spekulasi dan ketidakjelasan yang keterlaluan karena kedua belah pihak tidak mengetahui hak dan kewajibannya masing-masing, sehingga salah satu syarat sahnya transaksi, yaitu kejelasan, menjadi tidak terpenuhi.</li>
<li style="border: 0px; font-family: inherit; font-style: inherit; list-style: decimal; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">Jika yang menjadi kaitan utang tersebut harganya cenderung naik, maka akan terjadi ketidaksamaan antara hak yang diterima dan kewajiban yang harus dibayarkan. Jika ini menjadi kesepakatan di awal transaksi, maka terjadilah riba.</li>
</ol>
<div style="border: 0px; color: #404040; font-family: Arial, Verdana, sans-serif; font-size: 12px; line-height: 24px; margin-bottom: 25px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">
Penulis: Ustadz Abu 'Ukkasyah Aris Munandar, S.S.</div>
<div style="border: 0px; color: #404040; font-family: Arial, Verdana, sans-serif; font-size: 12px; line-height: 24px; margin-bottom: 25px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">
http://pengusahamuslim.com/bila-nilai-uang-berubah
</div>Anonymoushttp://www.blogger.com/profile/04285258075267850703noreply@blogger.com1tag:blogger.com,1999:blog-956866431246777407.post-8857971228555061662012-08-04T00:50:00.000+07:002012-08-04T00:50:05.637+07:00Membantu anak dalam memahami pemikirannya<div style="float: right; margin: 5px;">
<a href="" style="border: 0px none;"> <span style="color: #783f04;"> Sudah dilihat</span> </a><a href="http://www.free-easy-counters.com/" target="_blank"><img alt="Free Hit Counter" border="0" src="http://www.free-easy-counters.com/track.php?page=120592&amp%3Bstyle=plain_b&amp%3Bnbdigits=2&amp%3Breloads=1" /> <span style="color: #783f04;"> kali.</span> </a> <br />
<table><tbody>
<tr> </tr>
</tbody></table>
</div>
Untuk membantu anak-anak dalam memahami fikiran mereka, ikutilah beberapa contoh berikut ini:<br />
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEi9Y1BZSIPqEWToY2-jRZqU2M0wTncPpwGlRGrN-OG65vZGepuD3mXH-AUyuW8hrD_tRuc_kdCGoVoCvHgSJaZkNzYa_bAgzhq5egAtjxXGLDH62sgSsDOmqaHfdvRUrreBk0wq1_BBaHk/s1600/rubij.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEi9Y1BZSIPqEWToY2-jRZqU2M0wTncPpwGlRGrN-OG65vZGepuD3mXH-AUyuW8hrD_tRuc_kdCGoVoCvHgSJaZkNzYa_bAgzhq5egAtjxXGLDH62sgSsDOmqaHfdvRUrreBk0wq1_BBaHk/s1600/rubij.jpg" /></a></div>
<b>1. Menjadi Pendengar yang Baik:</b><br />
<br />
Anak merasa bersalah ketika mencoba untuk mengungkapkannya kepada salah satu orang tuanya, sedangkan orang tuanya tidak menatap sembari diam.<br />
<a name='more'></a> <br />
<br />
Contoh Pertama: <br />
Sa'ad (5 tahun) datang kepada Bapaknya yang tengah membaca koran, dan berkata, "Pak, Ahmad telah memukulku". Sang Bapak tidak menoleh sedikitpun. Sa'ad bertanya, "Bapak dengar nggak...?" <br />
Sang Bapak menjawab dengan kedua matanya tetap menatap ke arah koran yang dibacanya, "Iya, aku mendengar, Ayo ngomonglah, ada apa?" <br />
Sa'ad berkata, "Lalu, akupun balas memukul Ahmad, tapi Ahmad memukul aku lagi, ... Pak,... dengar nggak.... ?" <br />
Bapak menjawab, "Teruskan ceritamu". <br />
Sa'ad, "Bapak nggak mendengarkan aku ngomong". <br />
Bapak menjawab, "Lho, Bapak dengar kok, Bapak bisa mendengar sambil membaca koran". <br />
Maka pergilah Sa'ad dan masuk kamar sambil sedih karena tidak diperhatikan Bapaknya. <br />
<br />
Contoh Kedua: <br />
Sa'ad datang menemui Ayahnya yang sedang membaca koran dan berkata, "Pak, Ahmad memukulku". <br />
<br />
Kemudian Sang Bapak menutup korannya dan memandang ke arah Sa'ad, kemudian Sa'ad melanjutkan ceritanya, "Lalu, aku pun memukulnya, tapi Ahmad memukulku lagi, dia menyerangku. Sang Bapak tetap diam sambil tetap memandang anaknya. <br />
<br />
Sa'ad pun berkata lagi, "Aku besok mau main sama Khalid saja, sebab dia nggak suka memukul orang yang bermain bersamanya". <br />
<br />
Kelihatan pada contoh kedua, Sang Bapak tidak mengucapkan satu patah kata pun, akan tetapi dengan diamnya Bapak sembari tetap memandangi anaknya, menjadikan sang anak bisa menyelesaikan masalahnya sendiri, dan berubah dari emosi tinggi menjadi tenang kembali.<br />
<br />
<b>2. Menunjukkan rasa emphati sebagai ganti atas mengajukan berbagai pertanyaan atau pun memberi nasihat</b><br />
<br />
Adalah susah bagi seorang anak untuk berfikir jernih atau berfikir sistematis ketika seseorang bertanya, mencela, atau memberikan nasihat kepadanya. <br />
<br />
Contoh Pertama: <br />
A'isyah (4 tahun) merasa kecurian salah satu pulpen merah barunya. <br />
Ibu bertanya : "Apakah A'isyah yakin kalau pulpennya tidak ketinggalan?" <br />
A'isyah menjawab : "Iya, Aku menaruhnya di meja sebelum aku ke kamar kecil." <br />
Ibu : "Apa yang terjadi pada A'isyah, ketika A'isyah meninggalkan barang-barangnya di sini dan di sana? (dan dengan suara tinggi), "Ini bukan yang pertama kalinya, A'isyah sudah berkali-kali menyepelekan hal-hal serupa dari dulu, aku selalu katakan, simpan barang-barangmu di dalam laci meja !!! Tapi, kamu memang tidak pernah mengindahkan nasihat ibu !!!" <br />
Maka, A'isyah pun menangis dan berkata : "Sudah, sudah, biarkan aku sendiri?!". <br />
<br />
Contoh Kedua: <br />
A'isyah : "Ibu,.. ada yang mencuri salah satu pulpen merah baruku." <br />
Ibu (dengan penuh kecintaan dan simpati) menjawab : "Benar?" <br />
A'isyah : "Benar, Bu. Tadi aku menaruhnya di meja sebelum aku pergi ke kamar kecil." <br />
Ibu : "Di curi, atauuuuuuuu." <br />
A'isyah : "Ini ketiga kalinya aku kecurian pulpen." <br />
Ibu : "Ah, yang benar?" <br />
A'isyah : "Aku tahu apa yang akan aku lakukan di waktu yang akan datang, aku akan menyimpan barang-barangku di dalam laci meja sebelum aku ke kamar kecil." <br />
Ibu : "Ide yang bagus, wahai puteriku." <br />
<br />
Membantu anak-anak banyak caranya, dengan penuh afeksi(perasaan), empathi( Senasib sepenanggungan ), dan simpati melalui ungkapan-ungkapan singkat, seperti, "Benarkah, ...atauuuuu,....eehh?" <br />
Dan ketika kita membandingkan dengan perhatian dan diam, maka hal itu bisa memotivasi sang anak untuk bisa mencari solusi dengan berfikir dan terus berfikir. Maka hal ini bisa menguatkannya untuk bisa mencari solusi sendiri terhadap masalah yang dihadapinya.<br />
<br />
http://alsofwah.or.id/index.php?pilih=lihatsakinah&id=2Anonymoushttp://www.blogger.com/profile/04285258075267850703noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-956866431246777407.post-53578482823920524392012-07-24T13:07:00.000+07:002012-07-24T13:10:04.163+07:00DAKWAH SALAFIYAH BUKAN MURJI’AH 1<div style="float: right; margin: 5px;"><a href="http://www.blogger.com/blogger.g?blogID=956866431246777407" style="border: 0px none;"> <span style="color: #783f04;"> Sudah dilihat</span> </a><a href="http://www.free-easy-counters.com/" target="_blank"><img alt="Free Hit Counter" border="0" src="http://www.free-easy-counters.com/track.php?page=142880&%3Bstyle=plain_b&%3Bnbdigits=2&%3Breloads=1" /> <span style="color: #783f04;"> kali.</span> </a> <br />
<table><tbody>
<tr> </tr>
</tbody></table></div>DAKWAH SALAFIYAH BUKAN MURJI’AH<br />
<br />
(Bagian 1: Hakikat Murji’ah Menurut Salafiyah)<br />
Oleh :<br />
<br />
Al-Ustadz Abdurrahman bin Thoyyib as-Salafy, Lc.<br />
(Alumnus Islamic University of Madinah)<br />
<br />
Pada akhir-akhir ini banyak sekali tuduhan-tuduhan miring yang dilontarkan kepada Dakwah Salafiyah yang mubarokah, terutama oleh para aktivis gerakan (harokah termasuk adanya gerakan Khowarij Kontemporer)1 yang merasa telah banyak dibongkar kedok mereka oleh dakwah ini. Dan yang paling banyak atau sering mendapat tuduhan tersebut adalah Al-‘Allaamah Al-Muhaddits Syaikh Muhammad Nashiruddin al-Albani2 rahimahullahu beserta murid-murid beliau -hafizhahumullahu-.<br />
<a name='more'></a><br />
<br />
<br />
Dan ini merupakan suatu kebiasaan ahli bid’ah sejak zaman dahulu sampai sekarang untuk menjauhkan umat dari para ulama Robbaniyyin yang berdakwah kepada tauhid serta menebarkan sunnah dan membasmi syirik serta bid’ah. Hal ini seperti yang telah dialami oleh Dakwah Salafiyah yang dijalankan oleh Syaikh Muhammad bin Abdul Wahab rahimahullahu yang dituduh dengan berbagai macam celaan, bahkan sebagian orang awam yangl termakan syubhat-syubhat mereka ketika mendengar gelar wahabi Iangsung merinding dan lari ketakutan.<br />
<br />
Diantara tuduhan yang sekarang lancar disebarkan adalah tuduhan bahwa Dakwah Salafiyah adalah Dakwah Murji’ah. Padahal kalau mereka mau membuka mata lebar-lebar dan membersihkan hati, sungguh mereka akan banyak beristighfar dan bertobat dari semua tuduhan ini.<br />
<br />
Siapakah Murji’ah menurut Ulama Salaf?<br />
<br />
Sufyan Ats-Tsauri rahimahullahu berkata : “Adapun Murji’ah mereka mengatakan iman hanyalah ucapan tanpa amal per buatan, barangsiapa yang bersyahadat Laa ilaha illa Allohu wa anna Muhammadan ‘abduhu wa rasuluhu maka dia telah sempuma keimanannya. Imannya seperti imannya Jibril dan para malaikat meskipun dia membunuh (orang yang haram darahnya-pent) dia tetap dikatakan sebagai mukmin, dan meskipun dia meninggalkan mandi janabat serta tidak sholat. Mereka juga menghalalkan darah kaum muslimin. “3<br />
<br />
Waki’ bin Jarroh rahimahullahu berkata “Ahlu Sunnah mengatakan bahwa iman itu adalah ucapan dan perbuatan. Adapun Murji’ah mengatakan bahwa iman adalah ucapan belaka tanpa perbuatan. Sedangkan Jahmiyah mengatakan iman hanyalah ma’rifah (pengenalan).”4<br />
<br />
Fadhl bin Ziyad rahimahullahu berkata : “Pernah Imam Ahmad ditanya tentang Murji’ah, lalu beliau berkata : Murji’ah adalah kelompok yang menyatakan iman itu hanyalah ucapan.”5<br />
<br />
Muhammad bin Husein Al-Ajurri rahimahullahu berkata : “Berhati-hatilah kalian -rohimakumullahu- dari ucapan orang yang mengatakan : Sesungguhnya imanku seperti imannya Jibril dan Mikail. Dan barangsiapa yang mengatakan : Saya adalah orang mukmin di sisi Alloh dan saya adalah orang yang sempurna keimanannya, maka ini adalah ucapan kelompok Murji’ah.”6<br />
<br />
Syuraih bin Nu’man rahimahullahu berkata : “Aku pernah bertanya kepada Yahya bin Salim Ath-Thoo`i ketika kami berada di belakang maqom Ibrahim (di masjidil Haram Mekah-pent). Apa yang dikatakan oleh Murji’ah? Beliau menjawab, Mereka mengatakan : Thowaf di Ka’bah bukan termasuk keimanan.”7<br />
<br />
Abdurrohman bin Mahdi rahimahullahu berkata: “Telah sampai kepadaku bahwa Syu’bah berkata kepada Syariik rahimahullahu : Mengapa engkau tidak memperbolehkan persaksian Murji’ah? Beliau menjawab : Bagaimana mungkin aku membolehkan persaksian kaum yang menyatakan bahwa sholat bukan termasuk keimanan?”8<br />
<br />
Berkata Imam Ibnu Baththoh Al-Akburi rahimahullahu (meninggal tahun 387 H) : “Berhati-hatilah kalian -rahimakumullahu- dari bermajlis dengan suatu kaum yang keluar dari agama ini, karena mereka mengingkari Al-Qur’an dan menyelisihi Rasul Shallallahu ‘alaihi wa Salam serta keluar dari ijma ulama kaum muslimin. Mereka adalah kelompok yang mengatakan : Iman adalah ucapan tanpa amal perbuatan.<br />
<br />
Mereka juga mengatakan : Sesungguhnya Alloh Azza wa Jalla menurunkan kepada mereka kewajiban-kewajiban tapi tidak memerintahkan mereka untuk mengamalkannya dan tidak memadhorotkan mereka jika mereka meninggalkan kewajiban-kewajiban tersebut. Dan Alloh melarang mereka dari hal-hal yang haram, dan manusia tetap menjadi orang yang beriman (secara sempurna-pent) meskipun melakukan hat-hal yang dilarang tersebut.<br />
<br />
Sesungguhnya iman menurut mereka adalah mengakui kewajiban-kewajiban dan tidak perlu untuk dikerjakan dan mengetahui yang haram meskipun mereka halalkan. Mereka mengatakan : Sesungguhnya mengenal Alloh itu disebut sebagai iman yang tidak membutuhkan ketaatan. Sesungguhnya orang yang tahu tentang Alloh dengan hatinya maka dia adalah seorang mukmin dan orang yang beriman dengan lisannya serta mengakui dergan hatinya adalah orang yang sempurna keimanannya seperti Jibril. Iman itu tidak bertingkat dan tidak bertambah serta tidak berkurang. Tidak ada perbedaan antara manusia (dalam tingkatan keimanan-pent), orang yang rajin (ibadah) dan yang malas, yang taat dan yang berbuat maksiat semuanya sama…”9<br />
<br />
Beliau juga berkata : “Berhati-hatilah katian –rahimahumullahu- dari orang yang mengatakan saya mukmin di sisi Alloh dan saya mukmin yang sempurna imannya, dan berhati-hatilah dari orang yang mengatakan imanku seperti imannya Jibril dan Mikail. Sesungguhnya mereka adalah Murji’ah, kelompok sesat dan menyimpang dari agama…”10<br />
<br />
Berkata Imam Abdul Qohir bin Thohir Al-Baghdadi rahimahullahu (meninggal pada tahun 429 H) : “Mereka dinamakan Murji’ah karena mereka mengakhirkan amal perhuatan dari keimanan.”11<br />
<br />
Syaikhul Islam Ibnu Taimiyah rahimahullahu berkata : “Murji’ah yang mengatakan iman adalah pembenaran dalam hati serta ucapan dengan lisan dan bahwasanya amal bukan termasuk iman, diantara mereka adalah fuqoha’ Kufah dan para ahli ibadah…”12<br />
<br />
Beliau juga berkata : “Adapun masalah istitsna’ (mengatakan insya Alloh,-ed) dalam Iman yaitu seseorang mengatakan : Saya mukmin insya Alloh, maka manusia ada tiga pendapat dalam hal ini : ada yang mewajibkan, ada pula yang mengharaman dan ada juga yang membolehkan kedua-duanya. Dan pendapat ketiga inilah yang paling benar. Yang mengharamkan istitsna’ adalah orang-orang Murji’ah dan Jahmiyah serta selain mereka dari orang-orang yang menyatakan bahwa iman itu satu (tidak bercabang,-pent)…”13<br />
<br />
Imam Ibnu Atsir rahimahullahu berkata : “Murji’ah adalah suatu kelompok (sempalan) dalam Islam yang meyakini bahwa makiat tidaklah memadhorotkan keimanan sebagaimana tidak bermanfaat ketaatan bersama kekufuran. Mereka dinamakan Murji’ah karena keyakinan mereka bahwa Alloh mengakhirkanlmenjauhkan adzab dari mereka karena perbuatan maksiat…”14<br />
<br />
Dari ucapan-ucapan ulama salaf di atas dan yang lain yang tidak mungkin kami sebutkan semuanya di sini, telah jelas bagi kita tanda-tanda atau ciri-ciri Murji’ah sebenarnya. Inilah tanda-tanda Murji’ah menurut ulama salaf :<br />
<br />
Ucapan bahwasanya iman adalah ucapan lisan atau pembenaran hati atau ucapan dan pembenaran.<br />
<br />
Ucapan bahwasanya iman itu tidak bisa bertambah dan tidak bisa berkurang. Dan bahwasanya iman itu tidak bercabang serta tidak bertingkat-tingkat keimanan pemiliknya dan keimanan semua orang itu sama.<br />
<br />
Mereka mengharamkan istitsna’ dalam iman.<br />
<br />
Pernyataan bahwasanya meninggalkan kewajiban dan melakukan yang dilarang tidak memadhorotkan keimanan dan tidak merubahnya.<br />
<br />
Menyempitkan kekufuran hanya dengan takdzib/pendustaan hati saja.<br />
<br />
Mensifatkan perbuatan kufur yang tidak bisa diganggu gugat kekufurannya seperti menghina/mengolok-olok (Alloh dan Rasul-Nya serta agama-Nya) dengan ucapan :Itu bukan kufur sebenarnya, namun hanya menunjukkan pendustaan dalam hatinya.<br />
<br />
Inilah ciri-ciri Murji’ah menurut Ahlu Sunnah, maka barangsiapa yang memiliki salah satu perangai darinya maka diaah Murji’ah khabits (yang busuk). Dan barangsiapa yang tidak memiliki sedikitpun tanda-tanda tersebut maka diharamkan untuk dia dituduh dengan Murji’ah selamanya, karena daging/kehormatan para ulama dan penuntut ilmu itu beracun.15<br />
<br />
Dan Dakwah Salafiyah Ahlus Sunnah Wal Jama’ah adalah manusia yang paling tahu tentang kebenaran serta paling kasih sayang kepada manusia. Mereka tidak menuduh siapapun juga dengan tuduhan batil/dusta, karena kehormatan adalah tanah larangan yang tidak boleh didekati kecuali dengan bukti yang jelas sejelas matahari di siang bolong. Mereka Ahlu Sunnah bukan sepertl kebanyakan (aktivis gerakan-pent) sekarang yang menuduh orang-orang yang tak bersalah dengan tuduhan-tuduhan batil karena dorongan hizbiyah (fanatik golongan) atau karena latar belakang dunia.16<br />
<br />
<br />
<br />
Siapakah yang Tidak Bisa Dikatakan Murji’ah Menurut Salaf?<br />
<br />
Para ulama salaf telah menyebutkan kepada kita tentang ciri-ciri orang-orang yang terlepas dan keluar dari Murji’ah, diantaranya<br />
<br />
1- Ucapan bahwasanya iman itu ucapan dan perbuatan.<br />
<br />
Abdullah bin Mubarok rahimahullahu pernah ditanya : “Apakah anda Murji’ah?” Beliau menjawab : “Saya mengatakan iman adalah ucapan dan perbuatan, bagaimana mungkin saya menjadi Murji’ah?!”17<br />
<br />
2- Ucapan bahwasanya iman itu bertambah dan berkurang.<br />
<br />
Imam Ahmad rahimahullahu, pernah ditanya tentang orang yang mengatakan bahwasanya iman itu bertambah dan berkurang ? Beliaupun menjawab: “Orang ini telah terlepas dari Murji’ah.”18<br />
<br />
Imam Al-Barbahari rahimahullahu. mengatakan “Barangsiapa yang mengatakan iman itu ucapan dan perbuatan, bertambah dan berkurang maka dia telah keluar dari Murji’ah mulai dari awal sampai akhlrnya.”19<br />
<br />
3- Ucapan bahwasanya maksiat bisa mengurangi keimanan dan dapat memadhorotkannya.<br />
<br />
4- Bolehnya mengatakan saya mukmin insya Alloh.<br />
<br />
Abdurrohman bin Mahdi rahimahullahu berkata: “Apabila dia meninggalkan istitsna’ maka ini termasuk prinsip Murji’ah.”20<br />
<br />
5- Ucapan bahwasanya kekufuran bisa dengan perbuatan sebagaimana kekufuran juga bisa disebabkan oleh keyakinan dan ucapan. Dan bahwasanya amal perbuatan terkadang bisa dianggap kafir tanpa melihat keyakinan.21<br />
<br />
<br />
<br />
Murji’ah Menurut Ahli Bid’ah Terdahulu<br />
<br />
Dahulu ahli bid’ah dari kalangan khowarij dan selainnya menuduh Ahlu Sunnah wal Jama’ah dengan Murji’ah, karena Ahlu Sunnah berkeyakinan bahwa pelaku dosa besar tidak kafir kecuali dengan adanya istihlal (penghalalan akan dosa tersebut) dan bahwasanya orang yang meninggalkan sholat karena malas tidak menyebabkannya kafir yang mengeluarkan dari Islam. Semua ini menjelaskan kepada kita bahwa tuduhan terhadap Ahlu Sunnah ini sudah ada sejak dahulu dan yang menuduh tersebut lebih dekat kepada bid’ah dari pada kepada sunnah.<br />
<br />
Disini kita cukupkan dengan menyebutkan dua atsar dari salaf<br />
<br />
Ishaq bin Rohawaih rahimahullahu menceritakan dari Syaiban bin Farukh bahwasanya dia pernah berkata : “Aku bertanya kepada Abdullah bin Mubarok : “Apa pendapatmu mengenai orang yang berzina, meminum khomer dan selainnya, apakah dia mukmin?” Abdullah bin Mubarok menjawab : “Aku tidak mengeluarkannya dari keimanan.” Syaiban berkata : “Dengan usiamu yang tua engkau menjadi Murji’ah?!” Abdullah bin Mubarok menjawab : “Wahai Abu Abdulah, sesungguhnya Murji’ah tidak mernerimaku. Aku mengatakan iman itu bertambah sedangkan Murji’ah tidak mengatakan seperti itu.”22<br />
<br />
Syaikh Al-’Allamah Abul Fadhl As-Saksaki Al-Hambali rahimahullahu berkata: “Sesungguhnya sekelompok ahli bid’ah yang bernama Al-Manshuriyah menuduh Ahlu Sunnah sebagai Murji’ah karena mereka (Ahlu Sunnah) mengatakan bahwa orang yang meninggalkan sholat jika tidak diiringi dengan pengingkaran akan kewajibannya maka dia masih muslim menurut pendapat yang kuat dari madzhab Imam Ahmad. Mereka (ahli bid’ah) mengatakan : Pendapat ini menjadikan iman menurut mereka hanyalah ucapan tanpa amal perbuatan.”23<br />
<br />
Padahal sangat jelas perbedaan antara hukum orang yang meninggalkan sholat karena malas menurut Ahlu Sunnah dan menurut Murji’ah. Imam Ibnu Abdil Bar rahimahullahu berkata : “Ucapan (tentang tidak kafirnya orang yang meninggalkan sholat karena malas) telah dikatakan oleh sekelompok dari para imam yang mengatakan iman adalah ucapan dan perbuatan. Dan Murji’ah juga mengatakan seperti itu, akan tetapi Murji’ah mengatakan orang tersebut sempurna keimanannya.24 Dan kami telah menyebutkan perbedaan ulama Ahli Sunnah wal Jama’ah tentang orang yang meninggalkan sholat (Karena malas tapi masih mengakui hukum kewajibannya,-pent). Adapun ahli bid’ah seperti Murji’ah mereka mengatakan Orang yang meninggalkan sholat imannya sempurna jika dia masih meyakini kewajibannya.”25<br />
<br />
Bahkan mereka mengatakan Imannya seperti iman Jibril dan Mikail!! Adapun Salaf Ahli Hadits mereka mengatakan : “Sesungguhnya dia kurang imannya, dan berada di bawah kehendak Alloh, jika Dia berkehendak Dia akan mengadzabnya di neraka (meski tidak kekal didalamnya,-pent) dan jika Dia mau, Dia ampuni serta Dia masukkan kedalam surga-Nya.”26<br />
<br />
Imam Ash-Shobuni juga berkata : “Ahli hadits berselisih pendapat tentang seorang muslim yang meninggalkan sholat fardhu dengan sengaja. orang tersebut dikatakan kafir oleh Imam Ahmad bin Hambal dan sekelompok ulama salaf yang lain dan mereka mengeluarkannya dari agama Islam seperti yang tercantum dalam hadits shohih yang diriwayatkan dari Nabi Shallallahu ‘alaihi wa Salam : “Antara seorang hamba dengan kesyirikan adalah meninggalkan sholat, maka barangsiapa yang meninggalkan sholat ia kafir.”27<br />
<br />
Imam Syafi’i rahimahullahu beserta para sahabat-sahabat beliau dari ulama salaf -semoga rohmat Alloh atas mereka semua- berpendapat bahwa orang tersebut tidak kafir selama meyakini kewajibannya. Akan tetapi orang tersebut berhak untuk dibunuh, seperti orang murtad dari Islam yang juga berhak dibunuh. Mereka menafsirkan hadits diatas dengan : “Barangsiapa yang meninggalkan sholat dengan mengingkari kewajibannya (maka dia kafir)…”28<br />
<br />
<br />
<br />
Definisi Murji’ah Menurut Ahli Bid’ah Sekarang<br />
<br />
Orang-orang yang menyelisihi Ahlu Sunnah dan menuduh mereka dengan Murji’ah telah melakukan suatu kedustaan dan kebohongan. Tapi Alloh enggan melainkan menjatuhkan mereka kedalam lingkaran ahli bid’ah terdahulu yang juga sama-sama menuduh Ahlu Sunnah sebagai Murji’ah yang ekstrim.<br />
<br />
Jika ahli bid’ah terdahulu menuduh orang yang tidak mengkafirkan pelaku dosa besar seperti zina, minum khomer dan semisalnya dengan Murji’ah, maka orang-orang yang menyelisihi (Dakwah Salafiyah,-pent) sekarang menuduh orang yang tidak mengkafirkan orang yang berhukum dengan selain hukum Alloh tanpa adanya istihlal/penghalalan dengan tuduhan sebagai Murji’ah.29<br />
<br />
Hal ini sebagaimana yang diungkapkan oleh pembuat makalah Aqidah Jama’ah Salafiyah di Majalah “An-Najah” dalam penutup hal. 5 : “Jika anda telah memahami bahwa aqidah “JS” (Jama’ah Salafiyah) dalam bab iman adalah aqidah Murji’ah Fuqaha’ dan aqidah mereka dalam bab kekafiran adalah aqidah Jahmiyah (Murji’ah Ekstrim), maka anda bisa memahami dengan baik :<br />
<br />
(Kenapa ???) mereka sangat gigih memperjuangkan aqidah; kekafiran itu hanya karena istihlal semata, terlebih dalam kaitannya dengan realita para pemerintah yang mengganti syariat Alloh Ta’ala dengan undang-undang positif.<br />
<br />
(Kenapa ???) mereka menganut aqidah sekte sesat Jahmiyah (yang telah dikafirkan oleh para ulama Ahlu Sunnah) supaya bisa menutup-nutupi kemurtadan dan kekafiran para pemerintah murtad hari ini dengan selimut syar’i…” (selesai penukilan sampai di sini)<br />
<br />
Maka kita katakan kepada pembuat makalah ini : “Inikah yang melatar belakangi kalian untuk menuduh Dakwah Salafiyah sebagai Murji’ah? Tidakkah kalian membuka mata Iebar-lebar untuk membaca ucapan para ulama salaf tentang ketidakkafiran orang yang berhukum dengan selain hukum Alloh jika tidak diiringi oleh istihlal?!<br />
<br />
Ibnu Abbas radhiyallahu ‘anhu mengatakan tentang firman Alloh :<br />
<br />
وَ مَا لَمْ يَحْكُمْ بِمَا أَنْزَلَ اللهُ فَأُولـئِكَ هُمُ الكَافِرُوْنَ<br />
<br />
“Barangsiapa yang tidak berhukum menurut apa yang diturunkan Alloh, maka mereka itu adalah orang-orang yang kafir.” (QS.Al-Maidah : 44) sebagai kekufuran yang tidak mengeluarkan dari Islam.”30<br />
<br />
Imam Abu Ubeid Al-Qosim bin Sallam rahimahullahu berkata : “Adapun pemutus dan saksi atas semua ini adalah firman Alloh, “Barangsiapa yang tidak berhukum menurut apa yang diturunkan Alloh, maka mereka itu adalah orang-orang yang kafir.” Dan Abdullah bin Abbas radhiyallahu ‘anhu berkata : “Bukanlah kekufuran yang mengeluarkan dari agama.” Dan Atha’ bin Abi Robah berkata, “Kufrun Duna Kufrin” (Kekufuran yang tidak mengkafirkan/kufur kecil).” Sungguh jelas bagi kita bahwa hal tersebut tidak mengeluarkan dari Islam dan bahwasanya agamanya tetap berdiri meskipun dilumuri dosa…”31<br />
<br />
Ibnul Qoyyim rahimahullahu berkata : “Yang benar bahwa berhukum dengan selain hukum Alloh mencakup dua bentuk kekufuran, kufur kecil dan besar sesuai dengan keadaan orang tersebut. Apabila dia masih meyakini wajibnya berhukum dengan apa yang diturunkan Alloh pada suatu kejadian dan dia menyimpang dari hukum Alloh dalam keadaan maksiat beserta keyakinannya bahwa dia berhak mendapat sanksi maka ini kufur kecil. Tapi jika dia meyakini tidak wajibnya berhukum dengan hukum Alloh, dan bahwasanya dia diberi pilihan sedang dia meyakini itu hukum Alloh maka ini termasuk kufur besar, tapi jika dia tidak tahu (hukum Alloh) dan dia keliru maka hukumnya seperti hukum orang yang khilaf. Kesimpulannya : Semua maksiat termasuk kufur kecil…”32<br />
<br />
Apakah mereka para ulama seperti Ibnu Abbas radhiyallahu ‘anhu, Atho’ bin Abi Robah rahimahullahu, Abu Ubeid Al-Qosim bin Sallam rahimahullahu, Ibnul Qoyyim rahimahullahu dan selain mereka yang menyelisihi kalian itu adalah Murji’ah karena tidak mengkafirkan orang yang berhukum dengan selain hukum Alloh jika tidak ada istihlal???!!!<br />
<br />
Mengapa kalian hanya mengkhususkan pengkafiran ini hanya kepada pemerintah kaum muslimin saja? Bukankah ayat dalam surat Al-Maidah 44 tersebut umum mencakup siapa saja yang tidak berhukum dengan hukum Alloh?! Bukankah orang yang berbuat bid’ah dan yang berbuat maksiat itu juga berhukum dengan selain hukum Alloh ?! Alloh berfirman :<br />
<br />
أَمْ لَهُمْ شُرَكَــؤُاْ شَرَعُوْا لَهُمْ مِنَ الدِّيْنِ مَا لَمْ يَأْذَنْ بِهِ اللهِ<br />
<br />
“Apakah mereka mempunyai sembahan-sembahan selain Alloh yang mensyariatkan untuk mereka agama yang tidak diizinkan Alloh?” (QS. Asy-Syuura : 21)<br />
<br />
Bukankah kalian sendiri telah berhukum dengan selain hukum Alloh dengan mengkafirkan pemerintah kaum muslimin seenaknya saja?!<br />
<br />
مَا لَكُمْ كَيْفَ تَحْكُمُوْنَ<br />
<br />
“Mengapa kamu (berbuat demikian): bagaimanakah kamu mengambil keputusan?” (QS. Al-Qolam : 36)<br />
<br />
Syaikhul Islam Ibnu Taimiyah rahimahullahu berkata : “Pewajiban dan pengharaman, dosa dan pahala serta takfir (pengkafiran) dan tafsiq (penfasikan) adalah hak Alloh dan Rasul-Nya saja. Tidak ada seorang pun yang memiliki hak untuk menghukumi di dalamnya”33.<br />
<br />
Ibnu al-Qoyyim rahimahullahu berkata dalam Qosidah Nuniyah-nya:<br />
<br />
الكٌفْرُ حَقُّ اللهِ ثُمَّ رَسُوْلِهِ بِالنِّصِ يَثْبُتُ؛ لاَ بِقَوْلِ فُلاَنِ<br />
<br />
مَنْ كَانَ رَبُّ العَالَمِيْنَ وَ عَبْدُهُ قَدْ كَفَّرَاهُ فَذَاكَ ذُوْالكُفْرَانِ<br />
<br />
(Penetapan sesuatu) kufur adalah hak Alloh kemudian Rasul-Nya<br />
Dengan penetapan nash bukan dengan ucapan si fulan<br />
Barangsiapa yang oleh Robb semesta Alam dan Rasul-Nya<br />
Dikafirkan maka dialah orang kafir<br />
Kalau kalian mengkafirkan pemerintah kaum muslimin karena tidak berhukum dengan hukum Alloh meskipun tidak diiringi oleh istihlal, maka mengapa kalian tidak mengkafirkan orang yang berbuat bid’ah atau maksiat?! Dan mengapa kalian tidak mengkafirkan orang tua dan saudara-saudara kalian sendiri yang masih berbuat bid’ah dan maksiat?! Dan mengapa kalian tidak mengkafirkan diri kalian sendiri yang juga masih berbuat bid’ah dan maksiat?! Tapi memang kalian ingin menelusuri jejak Khowarij yang membunuh Ali bin Abi Tholib radhiyallahu ‘anhu, dengan alasan beliau tidak berhukum dengan hukum Alloh.<br />
<br />
Imam Al-Hafizh Abu Bakr Muhammad bin Al-Husein Al-Ajurri rahimahullahu berkata dalam kitabnya Asy-Syari’ah : “Diantara syubhat khowarij adalah (berpegangnya mereka dengan-pent) firman Alloh “Barang siapa yang tidak berhukum dengan apa-apa yang diturunkan Alloh maka mereka itu adalah orang-orang kafir”. Mereka membacanya bersama firman Alloh : “Namun orang-orang kafir itu mempersekutukan (sesuatu) dengan Tuhan mereka” (Surat Al-An’am : 1). Apabila mereka melihat seorang hakim yang tidak berhukum dengan kebenaran mereka berkata : Orang ini telah kafir dan barangsiapa yang kafir maka dia telah mempersekutukan Tuhannya. Maka mereka para pemimpin-pemimpin itu adalah orang-orang musyrik.”34<br />
<br />
Al-Imam Al-Qodhi Abu Ya’la rahimahullahu berkata dalam masalah iman : “Khowarij berhujjah dengan firman Alloh Ta’ala “Dan barang siapa yang tidak berhukum dengan hukum Alloh maka mereka itu adalah orang-orang kafir“. Zhohirnya dalil mereka ini mengharuskan pengkafiran para pemimpin-pemimpin yang zholim dan ini adalah perkataan khowarij padahal yang dimaksudkan dengan ayat ini adalah orang-orang yahudi.”35<br />
<br />
Abu Hayyan rahimahullahu berkata dalam tafsirnya: “Khowarij berdalil dengan ayat ini untuk menyatakan bahwa orang yang berbuat maksiat kepada Alloh itu kafir, mereka mengatakan : Ayat ini adalah nash pada setiap orang yang tidak berhukum dengan hukum Alloh bahwa dia itu kafir.”36<br />
<br />
Abu Abdillah Al-Qurthubi rahimahullahu menukil perkataan dari Al-Qusyairi rahimahullahu : “Madzhabnya khowarij adalah barangsiapa yang mengambil uang suap dan berhukum dengan selain hukum Alloh maka dia kafir.”37<br />
<br />
Dan siapakah yang kalian maksud dengan pemerintah kaum muslimin yang telah kafir dan murtad itu?! SBY kah atau Raja Fahd atau Raja Abdullah??? Jelaskan kepada umat dan umumkan bahwa aqidah kalian adalah aqidah Khowarij yang gemar lagi hobi mengkafirkan pemimpin kaum muslimin!!! Syaikhul Islam Ibnu Taimiyah rahimahullahu. Mengatakan : “Kelompok Khowarij adalah kelompok pertama yang mengkafirkan kaum muslimin dan mengatakan kafir bagi setiap pelaku dosa. Mereka mengkafirkan orang yang menyelisihi bid’ah mereka serta menghalalkan darah serta hartanya.”38<br />
<br />
Para salaf menyebutkan bahwa diantara ciri ahli bid’ah adalah mencaci maki atau melaknat pemimpin kaum muslimin, sebagaimana yang disebutkan oleh Imam Ahlu Sunnah lmam Al-Barbahari rahimahullahu di dalam kitabnya Syarhus Sunnah : “Apabila engkau melihat seseorang melaknat pemimpin kaum muslimin maka ketahuilah bahwa dia itu pengekor hawa nafsu (ahlu bid’ah)…”<br />
<br />
Ketahuilah wahai kaum Muslimin, bahwa pemikiran takfir seperti infah yang mendasari adanya peledakan dan pengeboman di beberapa negeri Islam. Maka berhati-hatilah dari pemikiran Khowarij ini dan dari orang-orangnya!!!<br />
<br />
Kemudian tanda kedua Murji’ah menurut ahli bid’ah sekarang adalah tidak adanya pengkafiran terhadap orang yang meninggalkan sholat karena malas, meski dia masih meyakini akan kewajibannya dan ini adalah jalan/metode pendahulu mereka seperti yang telah disebutkan di atas.<br />
<br />
Hal ini seperti yang dilakukan oleh Safar Hawali penulis kitab Zhohiratul Irja’ yang menuduh Syaikh Al-Albani sebagai Murji’ah. Dia mengatakan : “Dan tidaklah yang mengatakan bahwa orang yang meninggalkan sholat (karena malas,-pent) tidak kafir melainkan yang telah kemasukan pemikiran Murji’ah, baik dia merasa atau tidak.”39<br />
<br />
(bersambung –insya Alloh-)<br />
<br />
(Sumber : Majalah adz-Dzakhiirah; Edisi 21; Rajab 1427-Agustus 2006; Dinukil dengan sedikit perubahan dan pembenahan)<br />
<br />
<br />
-OOO-OOO-<br />
<br />
<br />
1 Telah sampai ke meja redaksi sebuah makalah yang berjudul “Aqidah Jama’ah Salafiyah dalam Tinjauan Syar’i”. Di dalamnya tertulis “Aqidah Jama’ah Salafiyah dalam masalan iman adalah Aqidah Murji’ah Fuqoha’ dan dalam masalah pengkafiran adalah Aqidah Murji’ah Ekstrim (Jahmiyah).”<br />
<br />
2 Seperti yang dilakukan oleh DR. Safar Hawali –hadaahullahu- dalam kitabnya Zhohiratul Irja’ yang telah dibantah sendiri oleh Syaikh al-Albani rahimahullahu beserta murid beliau, Syaikh Ali Hasan al-Halabi hafizhahullahu dalam kitab beliau yang berjudul ad-Duror al-Mutalali’a. Alhamdulillah pemerintah Saudi akhirnya mengetahui akan bahaya buku ini hingga tidak boleh disebarluaskan. (Lihat footnote ar-Raddul Burhani hal. 46 karya Syaikh Ali Hasan).<br />
<br />
3 Syarhu Ushul I’tiqod Ahli as-Sunnah wal Jama’ah (III/1071) karya al-Lalika`i.<br />
<br />
4 Ibid, (III/1072 no. 1873).<br />
<br />
5 Kitabus Syari’ah (II/683 no. 302) karya Al-Ajurri.<br />
<br />
6 Ibid, (II/687 no. 305).<br />
<br />
7 Al-Ibanah ‘an Syari’atil Firqotin Naajiyah (II/899 no. 1255 : Kitabul Iman) karya Imam Ibnu Baththoh.<br />
<br />
8 Kitabus Sunnah (I/334 n o. 692) karya Abdullah bin Ahmad bin Hanbal.<br />
<br />
9 Al-Ibanah ‘an Syari’atil Firqotin Naajiyah (II/893 : Kitabul Iman) karya Imam Ibnu Baththoh.<br />
<br />
10 Ibid, (II/899).<br />
<br />
11 Al-Farqu baynal Firoq (hal. 202) karya Al-Baghdadi.<br />
<br />
12 Majmu’ Fatawa (VII/194).<br />
<br />
13 Ibid, (VII/429)<br />
<br />
14 An-Nihayah fi Gharibil Hadits wal Atsar (hal. 351) karya Ibnu Atsir.<br />
<br />
15 Murji’atul Ashr (hal. 54-55) karya DR. Khalid al-Anbari.<br />
<br />
16 Ibid, (hal. 54).<br />
<br />
17 As-Sunnah (III/566) karya Al-Khollal.<br />
<br />
18 Al-Mukhtar fi Ushulis Sunnah (hal. 89) karya Ibnu al-Banna’.<br />
<br />
19 Syarhus Sunnah (hal. 122) karya Imam al-Barbahari.<br />
<br />
20 Asy-Syari’ah (II/283).<br />
<br />
21 Murji’atul Ashr (hal. 60-61).<br />
<br />
22 Musnad Ishaq (III/670).<br />
<br />
23 Al-Burhan (hal. 96).<br />
<br />
24 Apakah Dakwah Salafiyah yang dituduh dengan tuduhan Murji’ah berpendapat seperti ini?!! Tolong buktikan!!!<br />
<br />
25 At-Tamhid (IV/242).<br />
<br />
26 Murji’atul Ashr (hal. 56-58).<br />
<br />
27 Aqidatus Salaf Ashhabul Hadits (hal. 88-89) oleh Imam Ash-Shobuni.<br />
<br />
28 Ibid.<br />
<br />
29 Murji’atul Ashr (hal. 59).<br />
<br />
30 Lihat pembahasan riwayat ini secara riwayatan dan dirayatan di dalam Qurrotul ‘Uyun karya Syaikh Salim bin Ied al-Hilaly.<br />
<br />
31 Kitabul Iman (hal. 54) karya Abu ‘Ubaid.<br />
<br />
32 Madarijus Salikin (I/336-337) karya Imam Ibnu al-Qoyyim.<br />
<br />
33 Majmu’ Fatawa (V/545).<br />
<br />
34 Asy-Syari’ah (I/342).<br />
<br />
35 Masa`il al-Iman (hal. 340-341).<br />
<br />
36 Al-Bahrul Muhith (III/493).<br />
<br />
37 Al-Jami’ li Ahkamil Qur’an (VI/191).<br />
<br />
38 Majmu’ Fatawa (VII/279).<br />
<br />
39 Zhohirotul Irja’ (II/651).<br />
<br />
-OOO-OOO-<br />
Sumber : <a href="http://abusalma.wordpress.com/2006/10/13/dakwah-salafiyah-bukan-murji%E2%80%99ah-1/">http://abusalma.wordpress.com/2006/10/13/dakwah-salafiyah-bukan-murji%E2%80%99ah-1/</a>Anonymoushttp://www.blogger.com/profile/04285258075267850703noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-956866431246777407.post-34721977272765724792012-07-24T01:17:00.000+07:002012-07-24T01:17:17.716+07:00Bila si kecil demam<div style="float: right; margin: 5px;"><a href="http://www.blogger.com/blogger.g?blogID=956866431246777407" style="border: 0px none;"> <span style="color: #783f04;"> Sudah dilihat</span> </a><a href="http://www.free-easy-counters.com/" target="_blank"><img alt="Free Hit Counter" border="0" src="http://www.free-easy-counters.com/track.php?page=142795&%3Bstyle=plain_b&%3Bnbdigits=2&%3Breloads=1" /> <span style="color: #783f04;"> kali.</span> </a> <br />
<table><tbody>
<tr> </tr>
</tbody></table></div><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiXas4cbGCZQIfBUniNKLq05X2kZwlVVkXkuoFHR8Wdcix4QG9lsko1VEF7z-aPHNogeO83N9zsp-hCwOSIkpizGVTuPRzfkr-5hZ6FG7BjtIgjyHqXMXI4xa7PljaPHRsQec-1nfk5Spc/s1600/asli+btn1.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="240" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiXas4cbGCZQIfBUniNKLq05X2kZwlVVkXkuoFHR8Wdcix4QG9lsko1VEF7z-aPHNogeO83N9zsp-hCwOSIkpizGVTuPRzfkr-5hZ6FG7BjtIgjyHqXMXI4xa7PljaPHRsQec-1nfk5Spc/s320/asli+btn1.jpg" width="320" /></a></div>Sumber Artikel dari :<br />
<a href="http://www.jahemerahkaromah.com/" target="_blank">Jahe Merah Karomah.Com</a> | <a href="http://www.herbacentersubang.com/" target="_blank">Herbacenter Subang.Com</a><br />
Pertolongan pertama disaat buah hati demam<br />
Si kecil memang masih sangat rentan, salah sedikit dalam hal makan, perlakuan ataupun tidak enaknya suatu keadaan bisa membuatnya demam, nah ummu – ummi yang baik hati yang semoga di berikan kesabaran dan keikhlasan dalam merawatnya.. saya akan coba berbagi tips untuk anda tentang pertolongan pertama disaat sibuah hati demam. Semoga bermanfaat..<br />
<a name='more'></a><br />
<br />
Mengompres saja belum tentu cukup lalu apa lagi?<br />
<br />
Demam tak bisa dipisahkan dari proses tumbuh kembang. Terlebih di usia 0-12 bulan karena daya tahan tubuh bayi masih rendah sehingga mudah terinfeksi.<br />
<br />
Yang perlu menjadi perhatian, bayi baru lahir sampai usia 2-3 bulan belum memiliki mekanisme pengaturan suhu tubuh yang sempurna. Meski mengalami infeksi cukup berat, bisa saja suhu tubuhnya tidak banyak mengalami perubahan. Untuk itu, perubahan perilaku merupakan tolak ukur yang lebih kuat ketimbang perubahan suhu tubuh. Di antaranya, bayi menjadi lemas, tampak tidak aktif, tidak mau minum, dan lain-lain.<br />
<br />
Dikatakan demam jika suhu tubuh meningkat menjadi 38 C atau lebih. Demam bisa terjadi secara mendadak, langsung tinggi dalam beberapa jam atau meningkat perlahan-lahan dalam beberapa hari. Orangtua perlu tahu, tingginya suhu tubuh tak dapat dijadikan indikasi bahwa penyakit yang diderita semakin parah. Yang jelas, saat itu tubuh sedang berusaha melakukan perlawanan terhadap penyakit akibat infeksi. Itulah mengapa, demam dapat reda dengan sendirinya dalam 1-2 hari dan tak selalu butuh pengobatan.<br />
<br />
Akan tetapi, mengingat tidak semua bibit penyakit mati pada suhu tubuh tinggi, maka dianjurkan untuk membawa bayi ke dokter apabila suhunya mencapai 38,5 C. Dikhawatirkan infeksi yang terjadi tergolong berat dan tubuh tak dapat mengatasinya tanpa bantuan obat-obatan.<br />
<br />
MENGUKUR SUHU<br />
<br />
Dari mana kita tahu kalau si kecil demam? Kalau Anda punya kebiasaan mengecup kening bayi atau mengelus kepalanya dan merasa suhu tubuhnya lebih hangat, boleh jadi ia memang sedang demam. Tentu saja, selanjutnya Anda harus memastikan dengan menggunakan termometer. Jika suhunya lebih dari 38 C, berarti dia benar-benar demam. Inilah cara mengukur suhu yang benar:<br />
<br />
* Wilayah tubuh yang dapat dijadikan tempat pengukuran suhu yaitu anus, mulut, ketiak, dahi, dan telinga. Namun yang paling dianjurkan untuk bayi adalah anus, karena wilayah inilah yang paling mendekati suhu tubuh sebenarnya. Pengukuran suhu rektal atau melalui anus juga kerap digunakan untuk mendapatkan suhu tubuh yang lebih akurat pada pasien dengan banyak keringat.<br />
<br />
* Posisikan bayi dalam keadaan tengkurap atau dimiringkan, kemudian masukkan ujung termometer air raksa atau digital ke dalam anusnya. Jangan paksa masuk lebih dalam bila termometer sudah terasa tertahan. Tunggu sesaat hingga termometer berbunyi beep untuk yang digital atau tunggu 5 menit untuk termometer air raksa. Sebaiknya pengukuran diulang minimal 2 kali untuk memastikan.<br />
<br />
* Jika pengukuran di anus sulit dilakukan, termometer dapat juga diselipkan di ketiak. Pastikan ujungnya menempel di kulit. Setelah itu, tekan lengan bayi ke dadanya agar termometer benar-benar terjepit. Tunggu hingga terdengar bunyi beep untuk yang digital, atau tunggu 5 menit untuk termometer air raksa. Biasanya, hasil pengukuran di ketiak lebih rendah 0,5-1 C daripada pengukuran di anus. Pengukuran di mulut agak sulit karena harus diletakkan di bawah lidah sehingga membutuhkan kerja sama yang baik. Risikonya lagi, ujung termometer yang terbuat dari kaca bisa tergigit dan pecah.<br />
<br />
* Jangan melakukan pengukuran suhu sehabis bayi dimandikan karena suhu yang terukur akan lebih rendah daripada kondisi yang sebenarnya.<br />
<br />
LANGKAH PERTOLONGAN<br />
<br />
Bila si kecil mengalami demam, inilah beberapa langkah pertolongan pertama yang dapat dilakukan di rumah:<br />
<br />
1. Sebetulnya demam merupakan mekanisme pertahanan tubuh terhadap serangan bakteri dan virus. Para ahli yakin, tubuh dapat lebih efektif melawan infeksi jika suhunya naik. Nah, jika perilaku bayi tidak berubah; tetap aktif bermain, mau minum dan makan MPASI, Anda tidak perlu memberinya obat penurun panas. Biarkan tubuhnya bekerja secara alami.<br />
<br />
2. Kenakan pada bayi baju yang tipis, nyaman, dan menyerap keringat. Hindari baju tebal, baju hangat, atau selimut tebal.<br />
<br />
3. Berikan ASI lebih banyak dan lebih sering. Bila usianya di atas 6 bulan dapat ditambah dengan air putih, kaldu ayam, kuah sayur, atau jus buah. Saat demam, penguapan cairan tubuh meningkat. Bila asupan cairan kurang karena bayi kurang minum, ini dapat menyebabkan dehidrasi ringan lantaran kebutuhan air meningkat bila suhu tubuh meningkat.<br />
<br />
4. Tempatkan bayi di ruangan dengan sirkulasi udara yang baik.<br />
<br />
5. Jika suhu tubuh di atas normal tapi belum demam (antara 37,5-38 C) alias sumeng , bayi/anak tak perlu diberi obat penurun panas. Cukup dengan membuatnya nyaman dalam ruangan bersuhu normal dengan pakaian biasa (jangan diselimuti) dan minum yang banyak. Umumnya, temperatur manusia meningkat pada sore hari menjelang malam dan turun setelah tengah malam menuju subuh.<br />
<br />
6. Jika temperatur tubuh terlalu tinggi, bayi akan merasa tidak nyaman, tidak bernafsu makan dan minum, serta sulit tidur yang justru membuatnya makin sakit. Jika demikian, berikan kompres hangat yang dapat menurunkan suhu tubuh dalam waktu 30-45 menit. Caranya, lepaskan seluruh pakaian bayi, kemudian lap sekujur tubuhnya dengan menggunakan handuk yang telah dibasahi air hangat, lalu keringkan. Ulangi beberapa kali hingga suhu tubuhnya turun. Kalau perlu, mandikan bayi dengan air hangat. Jangan pernah gunakan alkohol karena dapat terserap menuju pembuluh darah melalui kulitnya dan merusak jaringan saraf. Jangan pula gunakan air dingin/es karena akan membuat bayi tidak nyaman.<br />
<br />
7. Gendong kanguru. Metode kanguru bisa dipakai untuk menurunkan suhu tinggi pada bayi/anak dengan cara memanfaatkan sistem pengaturan suhu tubuh ibu. Namun, cara ini hanya cocok untuk demam akibat sakit ringan. Secara psikologis gendong kanguru juga menenangkan bayi karena ia berada dalam pelukan ibu. Syaratnya, ada kontak kulit antara bayi dengan yang menggendong. Telanjangkan bayi dan dekaplah di dada di dalam baju Anda yang longgar.<br />
<br />
8. . Jika suhu sudah di atas 38 C, berikan obat penurun panas dalam bentuk drops (dengan pipet takar untuk bayi). Hati-hati dengan dosisnya karena harus diukur berdasarkan berat badannya (lebih baik tanyakan dulu pada dokternya lewat telepon). Ada 2 kelompok obat yang disarankan yakni ibuprofen dan asetaminofen/parasetamol, yang dapat diulang setiap 4 jam sekali (untuk asetaminofen) atau 6 jam sekali (untuk ibuprofen) bila suhu tubuh masih tinggi. Lebih amannya, lakukan pengulangan hanya setelah 6 jam. Yang tidak dianjurkan untuk bayi atau anak-anak di bawah 16 tahun adalah kelompok asetosal (seperti aspirin, aspilet) dan kelompok metamisol karena dapat berakibat fatal. Penting pula diperhatikan, jangan memberi bayi 2 kelompok obat sekaligus atau obat penurun panas yang merupakan kombinasi asetaminofen dan ibuprofen.<br />
<br />
9. Ukur suhu bila perlu setiap 3 jam sekali (patokannya supaya gampang, pertama diukur pukul 6, kedua pukul 9, ketiga pukul 12, keempat pukul 15, dan seterusnya.) Atau, bisa juga setiap satu jam sekali agar lebih akurat. Catat dan berikan kepada dokter saat melakukan konsultasi. Pola suhu tubuh dapat membantu mengetahui kemungkinan penyakit yang diderita.<br />
<br />
Jika si kecil sudah bisa makan<br />
<br />
Nah ini lebih memudahkan, anda bisa memberinya Sari Kurma, Madu khusus anak semisal Syamil Dates Honey untuk membantu meredakan demamnya.. selamat mencoba<br />
<br />Anonymoushttp://www.blogger.com/profile/04285258075267850703noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-956866431246777407.post-7648036389777669942012-07-23T04:35:00.000+07:002012-07-23T04:36:19.346+07:00Tips Menjadi Madu Yang Baik<div style="float: right; margin: 5px;">
<a href="http://www.blogger.com/blogger.g?blogID=956866431246777407" style="border: 0px none;"> <span style="color: #783f04;"> Sudah dilihat</span> </a><a href="http://www.free-easy-counters.com/" target="_blank"><img alt="Free Hit Counter" border="0" src="http://www.free-easy-counters.com/track.php?page=142634&%3Bstyle=plain_b&%3Bnbdigits=2&%3Breloads=1" /> <span style="color: #783f04;"> kali.</span> </a> <br />
<table><tbody>
<tr> </tr>
</tbody></table>
</div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEj-qH1o5u-WeCPbjxNxBjwA4p9xYODNx1ziJxVc2kGCs7wD8yHLCCvdy4Kztg46pvinY54R_EiFeOnWe7KNU4poWtksX9xiHKyCYU-0ayJP4RZvA7o2s20o1YTM6Q-ArXJHJBxsJbU9LBA/s1600/Madu-Anak-Spirukids-super-honey1-300x300.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEj-qH1o5u-WeCPbjxNxBjwA4p9xYODNx1ziJxVc2kGCs7wD8yHLCCvdy4Kztg46pvinY54R_EiFeOnWe7KNU4poWtksX9xiHKyCYU-0ayJP4RZvA7o2s20o1YTM6Q-ArXJHJBxsJbU9LBA/s1600/Madu-Anak-Spirukids-super-honey1-300x300.jpg" /></a></div>
10 Tips menjadi madu yang baik<br />
<br />
Oleh Muhammad Yusuf Abu Iram<br />
<br />
1. Memahami bahwasannya istri pertama itu lebih memahami tentang suami, maka berbaik2lah dengannya, dan pelajari tentang apa yang disukai suami dan apa yang dibenci, misal masakan, kegemaran dan kebiasaannya<br />
<a name='more'></a><br />
<br />
2. Bekerjasama dalam hal kebaikan dan ketaqwaan, suatu logika bahwasannya sebuah mega proyek lebih akan cepat selesai jika dikerjakan secara bersamaan dan kompak, maka demikian pula rumah tangga, karena jika bisa saling berbagi, saling membahu dan membantu, bersama itu indah.. akan lebih mudah, jadilah tim yang baik ..<br />
<br />
3. Lebih membiasakan diri bersabar disaat istri pertama cemburu, karena yang perlu di fahami adalah bahwa istri pertama itu membagi sedangkan istri kedua itu menerima, maka membagi tentu jauh lebih sulit dibanding menerima<br />
<br />
4. Lebih bersabar dalam hal PDKT, karena untuk mengklopkan suatu perkara itu tak mudah, satu prinsip yang mesti difahami bahwasannya dalam hal bergaul akan lebih berhasil jika berfikir ” Berusaha mengerti ” di banding “Ingin dimengerti”<br />
<br />
5. Masa-masa awal transisi adalah masa terberat dan merupakan masa penentuan, jika kedua pihak sama2 tak menyadarinya maka pernikahan bisa berusia seumur Masa Panen Jahe Merah.. maka kesadaran diri atas sesuatu yang telah terjadi lebih dituntut dibanding berusaha menerima yang masih dalam hal dugaan dan perkiraan<br />
<br />
6. Hak dan kewajiban istri terhadap suami adalah sama baik istri pertama ataupun berikutnya, maka saling mengingatkan terhadap suami, mendorong suami, membantu suami disaat lalai dan lupa merupakan sebuah tugas mulia dari para istri, secara otomatis faktor pendorong yang banyak lebih akan memicu sebuah hasil.<br />
<br />
7. Jika ada rasa kurang suka terhadap madu, maka bersabarlah , karena didalam kesabaran itu akan mampu terlihat bahwasannya manusia itu memiliki sisi negatif dan sisi positif, maka saling melengkapi dan menutupi satu samalain merupakan cara terbaik<br />
<br />
8. Jangan mengadukan perkara-perkara yang memicu keributan secara langsung, karena taraf pemahaman suami berbeda, ada yang faham dan ada yang masih perlu di ingatkan dan diberi tahu, jika dia sudah faham maka ingatkan dengan kewajiban syari’at, secara halus misal bisa dengan contoh kasus, dan yang lainnya, jika belum memahami maka ingatkan melalui bentuk pengajaran yang halus, semisal memberikan makalah2 keadilan, dll… karena suami itu memiliki sebuah ego, maka jangan di tabrak egonya tersebut, melainkan di cari jalan celah masuknya yang terbaik<br />
<br />
9. Jika terdapat masalah dengan madu, maka sebaiknya jangan menghindar dan menutup diri,namun jalin terus komunikasi, karena biasanya masalah-masalah yang besar berawal dari masalah yang sepele, dengan jalan komunikasi biasanya akan mudah diselesaikan<br />
<br />
10. Rajinlah saling mengunjungi antara istri satu dengan yang lainnya, dan untuk menjaga perasaan masing2, disaat saling mengunjungi jangan menampakkan kemesraan namun lebih banyaklah bermadu dibanding berduaan dengan suami ..<br />
<br />
Semoga bermanfaat…<br />
Insya Allah dengan jalan dan cara yang benar, poligami akan indah.. semoga yang berminat dan memiliki kemampuan bisa dimudahkan…Anonymoushttp://www.blogger.com/profile/04285258075267850703noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-956866431246777407.post-54684886681105145682012-07-23T04:08:00.000+07:002012-07-23T04:38:24.939+07:00Tips Menjadi Kawan Madu Yang Baik<div style="float: right; margin: 5px;">
<a href="http://www.blogger.com/blogger.g?blogID=956866431246777407" style="border: 0px none;"> <span style="color: #783f04;"> Sudah dilihat</span> </a><a href="http://www.free-easy-counters.com/" target="_blank"><img alt="Free Hit Counter" border="0" src="http://www.free-easy-counters.com/track.php?page=142630&%3Bstyle=plain_b&%3Bnbdigits=2&%3Breloads=1" /> <span style="color: #783f04;"> kali.</span> </a> <br />
<table><tbody>
<tr> </tr>
</tbody></table>
</div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgFwSXVc4a4WhFAsjr9SkdF44J1pdkN5w7cEeaXVF9hO4NAkEOQJF_udykytKMYIl2GdDrKo9No9DwVwboNwXJck1AeXDnZwyy_0qf30Zinhdu0GjaQSy_62EEcJCrSG8YPOo1NVSG2hfE/s1600/rumah123.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="240" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgFwSXVc4a4WhFAsjr9SkdF44J1pdkN5w7cEeaXVF9hO4NAkEOQJF_udykytKMYIl2GdDrKo9No9DwVwboNwXJck1AeXDnZwyy_0qf30Zinhdu0GjaQSy_62EEcJCrSG8YPOo1NVSG2hfE/s320/rumah123.jpg" width="320" /></a></div>
<b><br />
</b><br />
<b>Oleh Muhammad Yusuf</b><br />
<br />
Dipagi ini, saya ingin menyambung catatan saya sebelumnya yaitu tentang <a href="http://maktabahabuiram.blogspot.com/2012/07/tips-menjadi-madu-yang-baik.html" target="_blank">10 Tips Menjadi Madu Yang Baik</a>.<br />
<br />
Sebagai seorang wanita, anda pasti akan melotot membaca judul diatas, mungkin komentar akan beragam, :<br />
<br />
- Gileee ajeee guwe ngasih suami gue !!<br />
<br />
- Cuma wanita goblok yang mau begitu !!<br />
<br />
- Masa suami di bagi ? Yang bener aja daaaah !!<br />
<a name='more'></a><br />
<br />
Wa’iyadzubillah ya kalo sampe segitu komentarnya, karena walau bagaimana pun poligami itu terkait kepada urusan dan kehendak Allah pula , dan tak lepas dari catatan takdir Nya, . Maka catatan ini sekedar mengingatkan anda dan untuk mencoba merefresh fikiran anda, siapa tahu anda bisa menerimanya dan mau mencoba menumbuhkan kesadaran sehingga mau berusaha memperbaikinya.<br />
<br />
Kerap kali seorang wanita yang nekad abiz abiz menolak poligami, lalu kemudian Allah uji dia dengan poligami, apakah suaminya meninggal lalu menjadi istri kedua, atau bercerai dan menikah menjadi istri kedua.. Itulah Allah, terkadang menguji manusia dengan sesuatu yang tidak disukainya, kalau sudah begini ? Mau tetap menolak ? Mau Menghindar ke Planet Pluto ? Silahkan kalau bisa…<br />
<br />
Namun ada istri-istri yang sholihah, yang mereka mampu merasakan bagaimana pahitnya kehidupan para janda sekalipun dia belom pernah menjanda. Rasa kesadaran berbaginya timbul bukan karena gangguan jiwanya, melainkan karena rasa sayang, senasib dan sepenanggungan yang mana perasaan ini hanya terdapat pada wanita wanita yang Allah berikan rahmat keimanan dan ketaqwaan atas penerimaannya kepada syari’at yang dahsyat dan berat ini.<br />
<br />
Anda memang berhak melihat keadaan dan kondisi di masyarakat tentang kegagalan syari’at poligami, tapi jangan salahkan “para lelakinya” karena bapak anda juga laki-laki loh ..<br />
<br />
Nah maka dari itu, setiap kegagalan dalam hal apapun, maka itulah hidupnya, terkait dengan personalnya, karena Islam sistemnya sudah Fix, Flexible, Oke Punya dan T.O.P – B.G.T, akur ya ? Karena sekalipun seluruh ummat Islam membunuh, membunuh dan mencuri maka Islam tetap mulia, karena tak ada dalam ajarannya menyuruh untuk berbuat hal-hal tersebut, intinya orangnya aja yang eror ya .. deal ?<br />
<br />
Berikut akan saya berikan beberapa tips untuk menjadi Istri yang baik bagi madunya disaat suami telah di takdirkan poligami :<br />
<br />
1. Berusaha menerima syari’at dan takdir yang terjadi, anda menjerit darah pun takkan membuat waktu berputar kembali. Karena, satu satunya jalan adalah menerimanya, bersabar atas kehendaknya dan berusaha menata langkah memperbaiki kehidupan kedepannya.<br />
<br />
2. Jika suami adalah seseorang yang dirasakan mampu berbuat adil, maka ingatkan dia, bantu dia dalam melaksanakan syari’at yang sudah kadung dia jalani. Ingatkan akan kewajiban adilnya, ingatkan agar dia tak memihak dan berat sebelah didalam masalah masalah yang layak adil baginya. Adapun masalah hati dan kecintaan maka ini tak dituntut untuk berbuat adil.<br />
<br />
3. Dekatilah madumu, perbaikilah hubunganmu dengannya, jika dia bukan seorang yang sholihah, bimbing dia dengan kesabaran, agar dia bisa menjadi lebih baik, karena pada dasarnya manusia itu bisa berubah kalau dia memiliki kemauan.<br />
<br />
4. Beri pengajaran dan pelajaran kepadanya tentang bagaimana seharusnya melayani suami, menghormatinya dan memperlakukan didalam menyikapi kegemarannya dan kebiasaannya.<br />
<br />
5. Jika madumu seorang yang masih muda, maka bimbing dia sebagaimana engkau menyikapi adikmu, penuh kesabaran dan penuh kasih sayang, karena pada dasarnya manusia itu bisa menyayang jika disayang.<br />
<br />
6. Jika madumu seorang yang lebih tua dan dewasa darimu, maka perlakukan dia selayaknya orang yang lebih tua darimu, hormati dia karena pada dasarnya manusia mudah menghormati orang lain jika di perlakukan dengan penuh penghormatan.<br />
<br />
7. Berusahalah menahan cemburu, karena inilah sumber kekacauan dan sumber masalah, untuk itu ingatkan pula si suami agar tak membuatnya cemburu, jika engkau dapati sesuatu hal, sampaikan baik-baik pada suami : ” Jika engkau berbuat seperti ini, maka aku bisa cemburu..” ini penting, karena barangkali suami tak menyadarinya.<br />
<br />
8. Memohonlah kepada Allah agar diberikan kesabaran, perlindungan dari gangguan syetan, karena seorang Istri pertama akan seringkali merasa “dibuang” , “merasa di tinggalkan” , merasa “diabaikan” , namun semuanya terkadang hanya sebuah “perasaan semata” , dan ini tidak hanya terjangkit pada istri yang di madu , namun juga bisa terjadi pada seorang bawahan dan atasan, anak-anak, dan semua aspek kehidupan, karena pada dasarnya manusia itu rakus dan tamak, ingin memiliki segala sesuatu secara Monopoli.<br />
<br />
9. Menyadari efek besar dari sebuah perceraian yang rumit urusannya, bukan hanya rumit dalam hal harta, namun pengasuhan, pendidikan anak, jika suami masih mampu diharapkan adil, maka apakah bersamanya tidak menjadi lebih baik daripada single parent? Masih bisa membimbing anak-anak dengan duet, masih bisa memperhatikannya secara duo, dan tentu seorang ibu yang bijak jika kondisinya telah seperti ini, dia akan mampu menerima takdirNya, berusaha bersabar dan memilih yang terbaik buat anak-anaknya, dan perlu diingat, subjek saya adalah suami yang masih bisa diharapkan keadilannya, jika suami sudah tak mampu adil dalam versi syari’at , bukan versi anda loh ya !! Maka anda bisa memilih jalan berpisah .. Allahul Musta’an<br />
<br />
10. Menumbuhkan rasa kesadaran, “bersama itu bisa”, karena dengan begitu anda akan bisa mencoba memperbaiki hubungan dengan madu anda, yang tadinya anda membencinya maka akan bisa berubah menyayanginya, dan bisa bersama-sama mengarungi bahtera rumah tangga dalam nuansa kebersamaan yang indah diatas sunnah Nabawiyah.<br />
<br />
Nah inilah sekelumit teoritis, sekedar mengingatkan dan sebuah saran, prakteknya anda yang berperan, dan semua kembali kepada anda sendiri . Semoga bermanfaat ..Anonymoushttp://www.blogger.com/profile/04285258075267850703noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-956866431246777407.post-53846491448931157932012-07-22T21:03:00.000+07:002012-07-22T21:03:04.462+07:00Disaat Engkau Dihadapkan 2 pilihan Antara 'Aisyah dan Khadijah<div style="float: right; margin: 5px;"><a href="" style="border: 0px none;"> <span style="color: #783f04;"> Sudah dilihat</span> </a><a href="http://www.free-easy-counters.com/" target="_blank"><img alt="Free Hit Counter" border="0" src="http://www.free-easy-counters.com/track.php?page=142576&%3Bstyle=plain_b&%3Bnbdigits=2&%3Breloads=1" /> <span style="color: #783f04;"> kali.</span> </a> <br />
<table><tbody>
<tr> </tr>
</tbody></table></div>Maktabah Online Abu Iram :<br />
<br />
<div style="background-color: white; border: 0px; font-family: 'myriad pro'; font-size: 15px; line-height: 22px; margin-bottom: 20px; padding: 0px; vertical-align: baseline;"><strong>Oleh Muhammad Yusuf</strong></div><div style="background-color: white; border: 0px; font-family: 'myriad pro'; font-size: 15px; line-height: 22px; margin-bottom: 20px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">Bismillah …<br />
<em style="border: 0px; font-family: inherit; margin: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">Nama tersebut diatas pada judul adalah sebagai kiasan saja.</em></div><div style="background-color: white; border: 0px; font-family: 'myriad pro'; font-size: 15px; line-height: 22px; margin-bottom: 20px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">Nama ‘Aisyah diatas saya kiaskan kepada Ibunda ‘Aisyah -semoga Allah meridhoinya – sebagai wanita yang masih gadis, cerdas, baik agamanya, lincah , pintar.<span id="more-102" style="border: 0px; font-family: inherit; font-style: inherit; margin: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;"></span></div><div class="wp-caption aligncenter" id="attachment_105" style="background-color: #e0e1e5; border: 2px solid rgb(221, 221, 221); clear: both; font-family: 'myriad pro'; font-size: 15px; font-style: italic; height: auto; line-height: 22px; margin: 5px auto 10px; max-width: 616px; padding: 5px 0px 0px; text-align: center; vertical-align: baseline; width: 650px;"><a href="http://www.herbacentersubang.com/bloglelaki/wp-content/uploads/2012/06/jahe-karomah.jpg" style="border: 0px; color: #846430; font-family: inherit; font-style: inherit; margin: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;"><img alt="" class="size-full wp-image-105" height="384" src="http://www.herbacentersubang.com/bloglelaki/wp-content/uploads/2012/06/jahe-karomah.jpg" style="border: 0px none; font-family: inherit; font-style: inherit; height: auto; margin: 0px; max-width: 606px; padding: 0px; vertical-align: baseline;" title="jahe karomah" width="640" /></a><div class="wp-caption-text" style="border: 0px; font-family: inherit; font-style: inherit; padding: 5px; vertical-align: baseline;">Jahe Merah Karomah</div></div><div style="background-color: white; border: 0px; font-family: 'myriad pro'; font-size: 15px; line-height: 22px; margin-bottom: 20px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">Sedangkan Nama Khadijah saya kiaskan kepada Ibunda Khadijah -semoga Allah meridhoinya- sebagai figur seorang wanita yang menyandang status janda, penyayang, pengertian, perhatian, dan memiliki pengorbanan yang tinggi dalam mendukung suaminya, dia tak segan memberikan hartanya kepada Allah untuk mendukung da’wah suaminya..</div><a name='more'></a><br />
<div style="background-color: white; border: 0px; font-family: 'myriad pro'; font-size: 15px; line-height: 22px; margin-bottom: 20px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">Nah, ketika seorang lelaki dihadapkan kepada sebuah pernikahan, maka seringkali bertemu dengan masalah ini. Tatkala dia harus memilih, apakah menikahi ‘Aisyah atau Khadijah.</div><div style="background-color: white; border: 0px; font-family: 'myriad pro'; font-size: 15px; line-height: 22px; margin-bottom: 20px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">Yang saya sampaikan adalah, bahwa diantara keduanya memiliki banyak keutamaan, karena Nabi kita shollallahu ‘alaihi wasallam telah mencontohkan keduanya, beliau menikahi seorang janda, dan menikahi pula seorang gadis.</div><div style="background-color: white; border: 0px; font-family: 'myriad pro'; font-size: 15px; line-height: 22px; margin-bottom: 20px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">Sebelum kita kupas keutamaan menikah gadis / janda maka saya ingin sedikit mengulas tentang petunjuk memilih istri.</div><div style="background-color: white; border: 0px; font-family: 'myriad pro'; font-size: 15px; line-height: 22px; margin-bottom: 20px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">Beberapa hal yang perlu diperhatikan<br />
Ada beberapa hal bagi kaum laki-laki untuk memperhatikannya:</div><div style="background-color: white; border: 0px; font-family: 'myriad pro'; font-size: 15px; line-height: 22px; margin-bottom: 20px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">Memilih wanita yang shalihah,<br />
karena Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:<br />
تُنْكَحُ النِّسَاءُ لِأَرْبَعَةٍ: لِمَالِهَا وَلِحَسَبِهَا وَلِجَمَلِهَا وَلِدِيْنِهَا، فَاظْفَرْ بِذَاتِ الدِّيْنِ تَرِبَتْ يَدَاكَ</div><div style="background-color: white; border: 0px; font-family: 'myriad pro'; font-size: 15px; line-height: 22px; margin-bottom: 20px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">“Wanita itu (menurut kebiasaan yang ada, pent.) dinikahi karena empat perkara, bisa jadi karena hartanya, karena keturunannya, karena kecantikannya, dan karena agamanya. Maka pilihlah olehmu wanita yang memiliki agama. Bila tidak, engkau celaka.” (HR. Al-Bukhari no. 5090 dan Muslim no. 3620 dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu)</div><div style="background-color: white; border: 0px; font-family: 'myriad pro'; font-size: 15px; line-height: 22px; margin-bottom: 20px; padding: 0px; vertical-align: baseline;"><strong>Marilah kita kupas masing-masing keutamaannya ..</strong></div><div style="background-color: white; border: 0px; font-family: 'myriad pro'; font-size: 15px; line-height: 22px; margin-bottom: 20px; padding: 0px; vertical-align: baseline;"><strong>Wanita itu subur rahimnya.</strong><br />
Tentunya bisa diketahui dengan melihat ibu atau saudara perempuannya yang telah menikah (dari keturunannya / faktor genetiknya).</div><div style="background-color: white; border: 0px; font-family: 'myriad pro'; font-size: 15px; line-height: 22px; margin-bottom: 20px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam pernah bersabda:<br />
تَزَوَّجُوْا الْوَدُوْدَ الْوَلُوْدَ، فَإِنِّي مُكَاثِرٌ بِكُمْ</div><div style="background-color: white; border: 0px; font-family: 'myriad pro'; font-size: 15px; line-height: 22px; margin-bottom: 20px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">“Nikahilah oleh kalian wanita yang penyayang lagi subur, karena aku berbangga- bangga di hadapan umat yang lain pada kiamat dengan banyaknya jumlah kalian.” (HR. An-Nasa`i no. 3227, Abu Dawud no. 1789, dishahihkan Al-Imam Al-Albani rahimahullahu dalam Irwa`ul Ghalil no. 1784)</div><div style="background-color: white; border: 0px; font-family: 'myriad pro'; font-size: 15px; line-height: 22px; margin-bottom: 20px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">Setelah 2 hal diatas kita fahami dengan baik, mari kita beralih kepada keutamaan menikah dengan seorang gadis dan janda.</div><div style="background-color: white; border: 0px; font-family: 'myriad pro'; font-size: 15px; line-height: 22px; margin-bottom: 20px; padding: 0px; vertical-align: baseline;"><strong>Keutamaan menikahi seorang gadis dan janda</strong><br />
Jabir bin Abdillah radhiyallahu ‘anhuma ketika memberitakan kepada Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bahwa ia telah menikah dengan seorang janda, beliau Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:<br />
فَهَلاَّ جَارِيَةً تُلاَعِبُهَا وَتُلاَعِبُكَ؟</div><div style="background-color: white; border: 0px; font-family: 'myriad pro'; font-size: 15px; line-height: 22px; margin-bottom: 20px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">“Mengapa engkau tidak menikah dengan gadis hingga engkau bisa mengajaknya bermain dan dia bisa mengajakmu bermain?!”</div><div style="background-color: white; border: 0px; font-family: 'myriad pro'; font-size: 15px; line-height: 22px; margin-bottom: 20px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">Namun ketika Jabir mengemukakan alasannya, bahwa ia memiliki banyak saudara perempuan yang masih belia, sehingga ia enggan mendatangkan di tengah mereka perempuan yang sama mudanya dengan mereka sehingga tak bisa mengurusi mereka, Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam memujinya, “Benar apa yang engkau lakukan.” (HR. Al-Bukhari no. 5080, 4052 dan Muslim no. 3622, 3624)</div><div style="background-color: white; border: 0px; font-family: 'myriad pro'; font-size: 15px; line-height: 22px; margin-bottom: 20px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">Dalam hadits yang lain, Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:<br />
عَلَيْكُمْ بِالْأَبْكَارِ، فَإِنَّهُنَّ أَعْذَبُ أَفْوَاهًا وَأَنْتَقُ أَرْحَامًا وَأَرْضَى بِالْيَسِيْرِ</div><div style="background-color: white; border: 0px; font-family: 'myriad pro'; font-size: 15px; line-height: 22px; margin-bottom: 20px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">“Hendaklah kalian menikah dengan para gadis karena mereka lebih segar mulutnya, lebih banyak anaknya, dan lebih ridha dengan yang sedikit.” (HR. Ibnu Majah no. 1861, dihasankan Al-Imam Al-Albani rahimahullahu dalam Ash-Shahihah no. 623)</div><div style="background-color: white; border: 0px; font-family: 'myriad pro'; font-size: 15px; line-height: 22px; margin-bottom: 20px; padding: 0px; vertical-align: baseline;"><strong>Dari 2 hadits diatas, kita bisa menyimpulkan beberapa faidah :</strong><br />
1. Menikahi seorang gadis memiliki beberapa keutamaan, yaitu : memiliki kelebihan dalam sisi fisiknya yang masih muda, memiliki basic dasar yang masih kosong, jika diibaratkan sebuah kertas, maka masih berupa lembaran putih, sehingga kitalah yang memberikan tarbiyah (pendidikan) dasarnya, membentuknya, dan mengarahkan pertama kalinya, lebih memberikan peluang banyak keturunan, serta sedikit peluang kecemburuan atas masa lalunya.</div><div style="background-color: white; border: 0px; font-family: 'myriad pro'; font-size: 15px; line-height: 22px; margin-bottom: 20px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">2. Menikahi seorang janda pun bukannya terlarang, karena Nabi telah memberikan persetujuan dan bimbingan langsung, dan telah sampai kepada kita, diantara istri-istri Nabi hanya ‘Aisyah saja yang beliau nikahi dalam keadaan gadis. Sebagaiman dijelaskan Jabir, maka menikahi seorang janda pun memiliki keutamaan : mempunyai pengalaman dalam mengurusi rumah tangga, sehingga tak terlalu berat untuk membimbingnya, mempunyai pengalaman dalam hal melayani suami, memiliki sikap kedewasaan, dan lain sebagainya. Selain itu menikahi janda yang sedang dalam kesulitan menjadikan sebuah ladang pahala buat para lelaki yang memiliki kelebihan harta.</div><div style="background-color: white; border: 0px; font-family: 'myriad pro'; font-size: 15px; line-height: 22px; margin-bottom: 20px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">Maka, gadis ataupun janda tak menjadi soal, selama yang terpilih adalah karena agamanya..</div><div style="background-color: white; border: 0px; font-family: 'myriad pro'; font-size: 15px; line-height: 22px; margin-bottom: 20px; padding: 0px; vertical-align: baseline;"><strong>Silahkan … semua kembali kepada anda ya dan tak usah bertanya, apa pilihan saya ?!</strong></div><div style="background-color: white; border: 0px; font-family: 'myriad pro'; font-size: 15px; line-height: 22px; margin-bottom: 20px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">Para suami yang mapan pun boleh kok kalau mau berbilang istri selama mampu dan bisa berlaku adil.. semangat !!</div><div style="background-color: white; border: 0px; font-family: 'myriad pro'; font-size: 15px; line-height: 22px; margin-bottom: 20px; padding: 0px; vertical-align: baseline;"><strong>Semoga Allah memudahkan..</strong></div><div style="background-color: white; border: 0px; font-family: 'myriad pro'; font-size: 15px; line-height: 22px; margin-bottom: 20px; padding: 0px; vertical-align: baseline;"><strong>Nah jangan lupa, Nabi shollallaahu 'alaihi wasallam memiliki 'Aisyah dan Khadijah juga loh .. </strong></div>Anonymoushttp://www.blogger.com/profile/04285258075267850703noreply@blogger.com1tag:blogger.com,1999:blog-956866431246777407.post-14005909864419483372012-07-22T19:54:00.000+07:002012-07-22T19:54:25.257+07:00Dicari untuk Agen Produk Biojanna (Harga dijamin Murah)<div style="float: right; margin: 5px;"><a href="" style="border: 0px none;"> <span style="color: #783f04;"> Sudah dilihat</span> </a><a href="http://www.free-easy-counters.com/" target="_blank"><img alt="Free Hit Counter" border="0" src="http://www.free-easy-counters.com/track.php?page=142565&%3Bstyle=plain_b&%3Bnbdigits=2&%3Breloads=1" /> <span style="color: #783f04;"> kali.</span> </a> <br />
<table><tbody>
<tr> </tr>
</tbody></table></div>Iklan Maktabah Online :<br />
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="http://www.jahemerahkaromah.com/wp-content/uploads/2012/07/biojanna.jpg" style="-webkit-tap-highlight-color: rgba(0, 0, 0, 0); color: #ffd21f; margin-left: 1em; margin-right: 1em; margin-top: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;"><img alt="" class="alignright size-medium wp-image-289" height="300" src="http://www.jahemerahkaromah.com/wp-content/uploads/2012/07/biojanna-225x300.jpg" style="border: 0px; display: inline; float: right; height: auto; margin: 0px 0px 1em 1.5em; max-width: 100%; outline: 0px; padding: 0px; text-align: center; vertical-align: baseline;" title="biojanna" width="225" /></a></div><div style="border: 0px; clear: both; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: 14px; line-height: 21px; orphans: 4; outline: 0px; overflow: hidden; padding: 0px; text-align: left; vertical-align: baseline;"><strong style="border: 0px; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;"></strong></div><div style="-webkit-tap-highlight-color: rgba(0, 0, 0, 0); color: #ffd21f; margin: 0px; padding: 0px; text-align: center; vertical-align: baseline;"><strong style="border: 0px; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;"><a href="http://www.jahemerahkaromah.com/" style="-webkit-tap-highlight-color: rgba(0, 0, 0, 0); color: #ffd21f; margin: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;" target="_blank"><strong style="border: 0px; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;"></strong></a><strong style="border: 0px; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;"><a href="http://www.jahemerahkaromah.com/" style="-webkit-tap-highlight-color: rgba(0, 0, 0, 0); color: #ffd21f; margin: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;" target="_blank">Jahe Merah Karomah</a> | <a href="http://www.herbacentersubang.com/" style="-webkit-tap-highlight-color: rgba(0, 0, 0, 0); color: #ffd21f; margin: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;" target="_blank">Herbacenter Subang</a> </strong></strong></div><br />
<div style="border: 0px; clear: both; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: 14px; line-height: 21px; orphans: 4; outline: 0px; overflow: hidden; padding: 0px; text-align: left; vertical-align: baseline;">Untuk mengembangkan pemasaran, kami mencari agen yang berminat menjadi Agen Biojanna, Dengan melakukan pembelanjaan sebesar Rp, 4.200.000,- anda sudah bisa menjadi agen Biojanna, dengan fasilitas :</div><a name='more'></a><span id="more-326" style="border: 0px; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;"></span><br />
<div style="border: 0px; clear: both; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: 14px; line-height: 21px; orphans: 4; outline: 0px; overflow: hidden; padding: 0px; text-align: left; vertical-align: baseline;">1. Mendapatkan Biojanna sebanyak 7 karton @12 botol/kartonnya.</div><div style="border: 0px; clear: both; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: 14px; line-height: 21px; orphans: 4; outline: 0px; overflow: hidden; padding: 0px; text-align: left; vertical-align: baseline;">2. Bebas Ongkos kirim ke seluruh Indonesia</div><div style="border: 0px; clear: both; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: 14px; line-height: 21px; orphans: 4; outline: 0px; overflow: hidden; padding: 0px; text-align: left; vertical-align: baseline;">3. Mendapatkan bonus spanduk dan X-Banner (Selama stok tersedia).</div><div style="border: 0px; clear: both; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: 14px; line-height: 21px; orphans: 4; outline: 0px; overflow: hidden; padding: 0px; text-align: left; vertical-align: baseline;">4. Mendapatkan bonus brosur.</div><div style="border: 0px; clear: both; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: 14px; line-height: 21px; orphans: 4; outline: 0px; overflow: hidden; padding: 0px; text-align: left; vertical-align: baseline;">Bagi yang berminat bisa segera menghubungi kami di 081313534388</div><span style="border: 0px; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: 14px; line-height: 21px; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; text-align: left; vertical-align: baseline;"><br />
<br />
Sumber Artikel Dari Web Distributor Jahe Merah Karomah <a href="http://www.jahemerahkaromah.com/dicari-peminat-untuk-menjadi-agen-biojanna-harga-murah/#ixzz21M5CljgL" style="-webkit-tap-highlight-color: rgba(0, 0, 0, 0); color: #003399; margin: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">http://www.jahemerahkaromah.com/dicari-peminat-untuk-menjadi-agen-biojanna-harga-murah/#ixzz21M5CljgL</a><br />
Informasi Order dan Pemesanan Silahkan ke 081313534388 </span>Anonymoushttp://www.blogger.com/profile/04285258075267850703noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-956866431246777407.post-84087359468434596372012-07-22T03:46:00.000+07:002012-07-22T03:48:41.503+07:00Belajar dari seorang Ibu Penjual Sayur Matang<div style="float: right; margin: 5px;"><a href="http://www.blogger.com/blogger.g?blogID=956866431246777407" style="border: 0px none;"> <span style="color: #783f04;"> Sudah dilihat</span> </a><a href="http://www.free-easy-counters.com/" target="_blank"><img alt="Free Hit Counter" border="0" src="http://www.free-easy-counters.com/track.php?page=142473&%3Bstyle=plain_b&%3Bnbdigits=2&%3Breloads=1" /> <span style="color: #783f04;"> kali.</span> </a> <br />
<table><tbody>
<tr> </tr>
</tbody></table></div><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgn1cBeDctuGz_lh6Tu01PER0nrHBmbNMpM_Ahh_gOE5Rl-IgP9aDTw8tMWUlhPgfkB6CT1qiHxOJlXmvaEvo_pq-941BoWVxKpm9LK2Wt1LFAftHsCW2NXzz7FIBmDUhm3bVw_jPeZKYA/s1600/toko2.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="240" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgn1cBeDctuGz_lh6Tu01PER0nrHBmbNMpM_Ahh_gOE5Rl-IgP9aDTw8tMWUlhPgfkB6CT1qiHxOJlXmvaEvo_pq-941BoWVxKpm9LK2Wt1LFAftHsCW2NXzz7FIBmDUhm3bVw_jPeZKYA/s320/toko2.jpg" width="320" /></a></div>:: Belajar dari seorang Ibu Penjual Sayur Matang ::<br />
<br />
Sungguh, kasih sayang yang tulus adalah kasih sayang orang tua pada anaknya, dan saya ingin berbagi dengan anda sebuah kisah nyata tentang perjuangan seorang ibu bagi anaknya.<br />
<a name='more'></a><br />
<br />
Beliau adalah seorang ibu, yang gigih berjuangan untuk menghidupi anaknya. Beliau bangun dari pukul 2.00 pagi untuk belanja bahan-bahan masakan dagangannya, pasca itu, beliau mulai memasak, membuat Nasi uduk untuk dijualnya di pagi hari dengan berkeliling komplek perumahan tempat beliau tinggal.<br />
<br />
Target beliau adalah pukul 5.30 sudah selesai masak nasi uduknya, karena jika kelewat siang , maka warga keburu pergi dan sudah sarapan.<br />
<br />
Dengan menenteng bakul berisi nasi uduk di tangan kanan, dan tas keranjang berisi krupuk, dan sambal perlengkapan tambahan menu nasi uduknya beliau melangkahkan kakinya, langkahnya berat, karena beliau tidak lagi muda, usianya sekitar 45 tahun, dengan tertatih menyeret kakinya, dia mulai berteriak “Nasi Uduk .. Nasi Uduk..” seraya menyusuri gang demi gang di komplek perumahannya. sesekali berhenti menawarkan dagangannya pada para penghuni rumah, dan Alhamdulillah, para penghuni rumah tersebut berebutan memanggil dan membeli nasi uduknya, karena masakannya telah terkenal enaknya.<br />
<br />
Dilingkungan tersebut, strata sosial masyarakatnya rata-rata kalangan menengah keatas, dari mulai PNS biasa hingga kelas kepala Dinas dikabupaten tenpat tinggalnya.<br />
<br />
Biasanya, jam 7.30 dagangan sang ibu telah habis, alhamdulillah 3 liter nasi uduk terkadang bersih tak bersisa, saat kembali matanya berbinar karena mendapatkan kelebihan untuk nafkah anaknya hari ini .. rasa lelah dan letih sepertinya hilang tak dirasa..<br />
<br />
Tak cukup disitu, karena beban menyekolahkan sang anak yang sedang membutuhkan biaya, beliau menyiapkan dagangannya yaitu untuk keliling lagi pada pukul 10-an. Sesampainya dirumah beliau tak menjulurkan kakinya, melainkan mengambil dan mengolah bahan mentah masakan untuk sayur matang.<br />
<br />
Dengan semangat, beliau mengolah dan memasak, sehingga menjelang pukul 10 beliau sudah kembali bersiap, untuk kembali keliling komplek dengan menu masakan sayuran matang. Beliau kembali berjalan menyusuri gang,, hingga menjelang dhuhur beliau beraktifitas. Alhamdulillah dengan terkenalnya masakannya yang sangat lezat dan cocok di lidah para langganannya, masakan 6 Rantang tenteng itu hanya dalam waktu 2 jam kurang sudah habis tak bersisa..<br />
<br />
Mungkin kita akan berfikir, pasca ini si ibu layak beristirahat. Tapi.. ternyata ada 1 sesion lagi, yaitu jualan gorengan dan kue basah, pada pukul 3 menjelang sore hari. dan beliau mulai menyiapkan lagi dan mengolah untuk dagangannya.. sekitar menjelang pukul 3, beliau berdagang kembali ..<br />
<br />
Sungguh, inilah sebuah perjuangan, inilah sebuah sejatinya kasih sayang, saya tak dapat membayangkan bagaimana pegalnya kaki sang ibu, sakitnya badan sang ibu, dan lelahnya aktifitasnya.. ditambah hasil yang didapat lebih banyak di sedot si lintah darat bank keliling, karena memang ibu tersebut tak memiliki modal usaha, beliau hanya mendapatkan modal dari pinjaman si tukang riba, lelah hasilnya yang di dapat, karena sekian labanya tersedot si lintah darat !! Namun sang ibu demi anaknya rela melakukan semuanya.. dengan ikhlas, dan malah terkadang sang anak tak mampu merasakan dan memaknai kasih sayangnya, yang ada hanyalah kedurhakaan yang dilakukannya, sungguh anak sering kali membalas keburukan atas kebaikan orang tuanya ..<br />
<br />
Ini satu fenomena di negeri ini, ini sebuah kenyataan, begitu banyak ibu ibu lain yang bernasib serupa, begitu banyak kasus kasus serupa orang-orang yang sudah miskin dan fakir terjerat hutang rentenir, memang ada diantara mereka yang terjerat hutang rentenir hanya sebatas untuk memenuhi nafsu syahwatnya saja membeli barang ini dan itu yang sebenarnya tidak penting, namun bertumpuk para manusia yang terjerat hutang rentenir untuk makan, untuk keluarganya yang masuk rumah sakit, untuk anaknya yang mendapatkan musibah karena kecelakaan..<br />
<br />
Subhanallah, jika anda turun ke jalan dan masuk ke gang gang sempit, niscaya pemandangan itu nampak dan ada, bukan hanya sebuah cerita dari balik akun facebook atau dongeng menjelang tidur .. betapa kaum papa seringkali kita lupakan, padahal kita sedang duduk menghadapi makanan di meja makan di restaurant kelas VIP, yang harga secangkir cofee nya saja Rp. 100.000-an..Anonymoushttp://www.blogger.com/profile/04285258075267850703noreply@blogger.com1tag:blogger.com,1999:blog-956866431246777407.post-50884151128485539852012-07-21T04:36:00.001+07:002012-07-22T03:41:39.948+07:00Sujudku<div style="float: right; margin: 5px;">
<a href="http://www.blogger.com/blogger.g?blogID=956866431246777407" style="border: 0px none;"> <span style="color: #783f04;"> Sudah dilihat</span> </a><a href="http://www.free-easy-counters.com/" target="_blank"><img alt="Free Hit Counter" border="0" src="http://www.free-easy-counters.com/track.php?page=142339&%3Bstyle=plain_b&%3Bnbdigits=2&%3Breloads=1" /> <span style="color: #783f04;"> kali.</span> </a> <br />
<table><tbody>
<tr> </tr>
</tbody></table>
</div>
<b>Untukku yang senantiasa berbuat maksiat</b><br />
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgurht63vJxfi2kZjLU-9CJKveMqFBaWeeyqsVz0387yL_t0aifyrokYjwmI6UNLLqxf_ep9gstmXQmvU8WWmC-VuZvSfYXF2SNoeFxZhfW0Mjls6WN-aWC0hh7oHB-S8WpeaI_L17GgPk/s1600/sempat+jatuh.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="232" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgurht63vJxfi2kZjLU-9CJKveMqFBaWeeyqsVz0387yL_t0aifyrokYjwmI6UNLLqxf_ep9gstmXQmvU8WWmC-VuZvSfYXF2SNoeFxZhfW0Mjls6WN-aWC0hh7oHB-S8WpeaI_L17GgPk/s320/sempat+jatuh.jpg" width="320" /></a></div>
Hidup penuh liku liku, dan memang selalu begitu, adakalanya kita mampu bertahan adakalanya kita malah jatuh terjerembab, <br />
<br />
Malam yang penuh hitam, dihiasi hari hari terang, maka antara dosa dan taubat hendaklah datang silih berganti<br />
<a name='more'></a><br />
<br />
Setiap manusia mengalami fase fase dimana dia jatuh, bangun dan kembali berulang secara demikian, lalu apa yang kita dapatkan ? Hanya dosa yang bertumpuk dari menit ke menit mengikuti alur jarum jam yang bergerak.<br />
<br />
Al-qur’an telah menyitir bahwasannya manusia itu bodoh , dan sangat sedikit sekali bersyukur, bahkan dia mampu tertawa disaat berbuat dosa, yang padahal dia tahu akibat dari buruknya dosa.<br />
<br />
Dan manusia itu bersifat tergesa gesa, setiap apa yang di inginkannya mesti harus dia capai, bahkan jalan kotor dan buruk pun bisa dia tempuh demi memuaskan dahaga nafsu buruknya.<br />
<br />
Maka yang beruntung adalah barisan manusia manusia yang senantiasa bertaubat dan mencucurkan airmatanya, bukan air mata buaya melainkan air mata ketulusan dan penyesalan atas semua yang pernah dijalaninya, dia akan selalu termenung dan diliputii perasaan bersalah lantaran semua dosa dosanya… Dia selalu diliputi rasa takut akan satu waktu dimana dia telah terkubur dan berkalang tanah basah dan merah, dadanya serasa sesak, karena mengingat suatu hari nanti semua akan di putar ulang rekamannya, bagaimana posisinya dulu saat melakukan kejahatan, maksiat dan kezhaliman, semuanya di putar dihadapan seluruh manusia , diperlihatkan bagaimana sebenarnya amalannya..<br />
<br />
Terbayangkah oleh kita, bahwa orang lain yang mengira kita ‘alim, sholih dan faqih ternyata adalah seorang .. astaghfirullah kita kerap kali lalai, kita kerap kali terbuai dalam noda dan dosa berkubang lumpur hitam pekat yang bernama maksiat..<br />
<br />
Terbukalah siapakah kita sebenarnya, apa yang kita lakukan, apa yang kita jalankan, apa yang pernah kita perbuat secara utuh dan menyeluruh tanpa ada sesion yang tertinggal, baik itu dosa terhadap sesama, orang tua, istri dan suami serta keluarga.. semua akan nampak jelas, detail tanpa sensor, dan kita hanya akan termangu tertunduk lesu dengan badan gemetaran dan dilanda ketakutan yang sangat luarbiasa, yang mana pada hari itu kita berdiri dalam keadaan telanjang bulat, saling melihat aurat satu sama lain namun syahwat tidak bangkit karena mencekamnya suasana yang ada, adakah keadaan yang lebih hebat dari matinya syahwat yang selama ini melenakan kita ? Adakah keadaan yang paling menakutkan yang membuat syahwat kita mati dan tak bekerja ? Gambaran ini sungguh sebuah gambaran yang sangat luarbiasa, bukan sekedar gambaran, namun keadaan yang sama-sama akan kita lalui dan sama sama akan kita alami ..<br />
<br />
Yaa Allah aibku banyak kesalahanku bertumpuk, maka janganlah engkau bukakan semuanya dihadapan manusia.. ampunilah kesalahan kesalahanku yang disengaja, sesungguhnya engkaulah Maha Pengampun dan tempat bergantung seluruh makhluk, tiada Ilaah yang berhak disembah secara benar kecuali Engkau ya AllahAnonymoushttp://www.blogger.com/profile/04285258075267850703noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-956866431246777407.post-507936327148703122012-07-17T20:40:00.000+07:002012-07-17T20:46:57.897+07:00Memasang Sumber Link Otomatis Pada Posting<div style="float: right; margin: 5px;"><a href="http://www.blogger.com/blogger.g?blogID=956866431246777407" style="border: 0px none;"> <span style="color: #783f04;"> Sudah dilihat</span> </a><a href="http://www.free-easy-counters.com/" target="_blank"><img alt="Free Hit Counter" border="0" src="http://www.free-easy-counters.com/track.php?page=141657&%3Bstyle=plain_b&%3Bnbdigits=2&%3Breloads=1" /> <span style="color: #783f04;"> kali.</span> </a> <br />
<table><tbody>
<tr> </tr>
</tbody></table></div><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhg4sZp-cRPSjz9UfNxnspasi38gMore6UDy9IP2b3ttMf_71p_EVCisHdwg5iTCA44Y5bXfigRPKZ-YDhnfEaQo-lSfXBLZbIKlrak1iXHbZUl35h1le284Ju0xf0MQ4pZ3DrTxkKoGnE/s1600/interior+1.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="240" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhg4sZp-cRPSjz9UfNxnspasi38gMore6UDy9IP2b3ttMf_71p_EVCisHdwg5iTCA44Y5bXfigRPKZ-YDhnfEaQo-lSfXBLZbIKlrak1iXHbZUl35h1le284Ju0xf0MQ4pZ3DrTxkKoGnE/s320/interior+1.jpg" width="320" /></a></div>Pembaca yang saya hormati, kali ini saya ingin berbagi dengan anda yaitu cara memasang sumber link otomatis pada posting di blogger, wordpress.<br />
<a name='more'></a>Keuntungannya, jelas bisa menaikkan SEO kita jika si copaster tersebut mencantumkan link kita dan tidak menghapusnya..<br />
<br />
Sehingga disaat ada yang mengcopy artikel di web kita, akan tampil secara otomatis tulisan semisal di web ini dan web saya http://www.jahemerahkaromah.com/ yaitu contohnya berikut ini saya copykan dari <a href="http://www.jahemerahkaromah.com/info-keagenan/cara-pemesanan-produk/" target="_blank">web saya</a> :<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
<header class="entry-header page-header" style="border: 0px; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; text-align: left; vertical-align: baseline;"><blockquote class="tr_bq" style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: 14px; line-height: 21px;">Cara Pemesanan Produk<br />
<ul style="border: 0px; line-height: 1.5; list-style: none outside; margin: 1.5em 2.2em; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;"><li style="border: 0px; list-style-type: disc; margin: 0px 0px 0.75em; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;"><span style="color: blue;">Pemesanan Order Produk dapat dilakukan dengan cara menelfon atau SMS kami, sebutkan secara lengkap pesanan anda, lalu anda akan kami beri informasi tentang nilai jumlah total dari pembelanjaan anda, jangan lupa anda sertakan alamat anda secara lengkap untuk memudahkan kami dalam menghitung ongkos kirim dan mempercepat proses pengiriman barang pesanan anda.</span></li>
</ul><ul style="border: 0px; line-height: 1.5; list-style: none outside; margin: 1.5em 2.2em; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;"><li style="border: 0px; list-style-type: disc; margin: 0px 0px 0.75em; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;"><span style="color: blue;">Setelah anda mendapatkan informasi total pembayaran pemesanan anda, silahkan anda melakukan pembayaran / transfer melalui <strong style="border: 0px; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">Support Bank Kami</strong> yang bisa dilihat <a href="http://www.jahemerahkaromah.com/info-keagenan/support-bank/" style="-webkit-tap-highlight-color: rgba(0, 0, 0, 0); margin: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;" target="_blank" title="Support Bank">disini</a></span></li>
</ul><ul style="border: 0px; line-height: 1.5; list-style: none outside; margin: 1.5em 2.2em; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;"><li style="border: 0px; list-style-type: disc; margin: 0px 0px 0.75em; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;"><span style="color: blue;">Setelah pembayaran berhasil kami validasi produk akan segera kami kirimkan minimal 1 hari berikutnya.</span></li>
</ul><ul style="border: 0px; line-height: 1.5; list-style: none outside; margin: 1.5em 2.2em; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;"><li style="border: 0px; list-style-type: disc; margin: 0px 0px 0.75em; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;"><span style="color: blue;">Pelanggan akan kami berikan nomor resi pengiriman agar dapat memudahkan saat dilakukan pelacakan, atau bisa dilihat disini</span></li>
</ul><span style="border: 0px; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: 14px; line-height: 21px; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; text-align: left; vertical-align: baseline;"><b>Sumber Artikel Dari Web Distributor Jahe Merah Karomah <a href="http://www.jahemerahkaromah.com/info-keagenan/cara-pemesanan-produk/#ixzz20smekUZq" style="-webkit-tap-highlight-color: rgba(0, 0, 0, 0); color: #003399; margin: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">http://www.jahemerahkaromah.com/info-keagenan/cara-pemesanan-produk/#ixzz20smekUZq</a> </b></span><span style="border: 0px; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: 14px; line-height: 21px; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; text-align: left; vertical-align: baseline;"><b>Informasi Order dan Pemesanan Silahkan ke 081313534388</b> </span></blockquote><div style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: 14px; line-height: 21px;"><br />
</div><div style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: 14px; line-height: 21px;"><b>Tulisan : </b></div><blockquote class="tr_bq" style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: 14px; line-height: 21px;"><span style="border: 0px; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;"><b>Sumber Artikel Dari Web Distributor Jahe Merah Karomah <a href="http://www.jahemerahkaromah.com/info-keagenan/cara-pemesanan-produk/#ixzz20smekUZq" style="-webkit-tap-highlight-color: rgba(0, 0, 0, 0); color: #003399; margin: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">http://www.jahemerahkaromah.com/info-keagenan/cara-pemesanan-produk/#ixzz20smekUZq</a> </b></span><span style="border: 0px; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;"><b>Informasi Order dan Pemesanan Silahkan ke 081313534388</b> </span></blockquote><div style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: 14px; line-height: 21px;">Adalah contoh pencantuman sumber link secara otomatis. Nah mau kan ? Yu ikuti saya cara memasangnya .. </div><div style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: 14px; line-height: 21px;"><br />
</div><div style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: 14px; line-height: 21px;">Langkah-langkah :</div><div style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: 14px; line-height: 21px;">1. SIapkan sebuah email (email yang biasa anda gunakan saja)</div><div style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: 14px; line-height: 21px;">2. Masuk <a href="http://www.tynt.com/" target="_blank">kesini</a> </div><div style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: 14px; line-height: 21px;">3. Klik Tulisan <b><span style="color: red;">Start Here! Its Free</span></b> </div><div style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: 14px; line-height: 21px;">4. Anda akan menemui kotak dialog Create Account, maka isikan :</div><div style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: 14px; line-height: 21px;">- Email Anda </div><div style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: 14px; line-height: 21px;">- Masukkan Url Domain Anda </div><div style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: 14px; line-height: 21px;">- Misalkan <a href="http://www.herbacentersubang.com/" target="_blank">http://www.herbacentersubang.com</a></div><div style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: 14px; line-height: 21px;">- Lalu buat password anda dan masukkan sekali lagi password anda</div><div style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: 14px; line-height: 21px;">5. Centang kotak I Agree (term-nya), Lalu klik <b>Submit</b></div><div style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: 14px; line-height: 21px;">6. Setelah itu anda akan mendapati halaman yang berisi script untuk anda copas ke web-blog anda, yaitu script yang dibawah tulisan :</div><blockquote class="tr_bq" style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: 14px; line-height: 21px;"><b>COPY THIS JAVASCRIPT SNIPPET AND PASTE IT INTO YOUR SITE</b></blockquote><div style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: 14px; line-height: 21px;">7. Sebelumnya anda bisa mengatur dan mengedit tulisan sesuka anda dengan mengklik <b>Customize Script</b>, Anda bisa mengatur <b>Customize Address Bar Tracking</b> atau memilihnya Default, Pada Bagian <b>Customize Attribution</b> anda bisa juga mengaturnya, semisal seperti contoh yang saya tampilkan diatas :</div><div style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: 14px; line-height: 21px;">- Pada bagian Preffix saya isi : <b><a href="http://www.jahemerahkaromah.com/" target="_blank">Sumber Artikel Dari Web Distributor Jahe Merah Karomah</a></b></div><div style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: 14px; line-height: 21px;">- Pada bagian Creative Common bisa anda isi atau abaikan</div><div style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: 14px; line-height: 21px;">- Kemudian anda klik Advance Setting , anda bisa mengatur nanti yang muncul Url saja, atau Atau Judul Halaman (Page Title) saja, atau juga keduanya muncul . </div><div style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: 14px; line-height: 21px;">- Centang <span style="background-color: white; font-family: 'trebuchet MS', verdana, helvetica; font-size: 12px; line-height: normal; text-align: right;"><b>Use Canonical URL (Direkomendasikan)</b></span></div><div style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: 14px; line-height: 21px;">- Selanjutnya pilih mau di taruh dimana sebelum artikel atau sesudah artikel pada <b>Placement</b> - nya </div><div style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: 14px; line-height: 21px;">- Kemudian atur <span style="background-color: white; font-family: 'trebuchet MS', verdana, helvetica; font-size: 12px; line-height: normal; text-align: right;"><b>Add attribution link when</b> </span>mau berapa kata (Default awalnya 8 kata) keterangan link muncul saat di copy orang lain. </div><div style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: 14px; line-height: 21px;">- Lalu anda bisa menambahkan pada suffix semisal contoh saya diatas : </div><div style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: 14px; line-height: 21px;"><b>Informasi Order dan Pemesanan Silahkan ke 081313534388</b> </div><div style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: 14px; line-height: 21px;">8. Jangan lupa save ya gan !</div><div style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: 14px; line-height: 21px;">9. Nah Gampangkan ? Selanjutnya anda Klik <b>Done</b></div><span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"><span style="font-size: 14px; line-height: 21px;">10. Nah cara memasangnya, jika pada Blogger anda tinggal masuk ke akun anda, lalu pilih Template, kemudian centang expand widget, lalu cari kode </span></span><span style="color: red; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"><span style="font-size: 14px; line-height: 21px;"><b></head></b></span></span><span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"><span style="font-size: 14px; line-height: 21px;"> agar mudah aktifkan mode pencarian dengan menekan CTRL+F , kemudian masukkan scriptnya pada posisi sebelum kode </span></span><span style="color: red; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: 14px; line-height: 21px;"><b></head></b></span><span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"><span style="font-size: 14px; line-height: 21px;"> lalu save templatenya, selesai deh, silahkan coba deh .. </span></span><br />
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"><span style="font-size: 14px; line-height: 21px;">11. Untuk wordpress.com gretongan setahu saya tak bisa, adapun jika wordpress anda hosting sendiri silahkan buka tutornya disana ada dibagian Instalasi.</span></span><br />
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"><span style="font-size: 14px; line-height: 21px;"><br />
</span></span><br />
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"><span style="font-size: 14px; line-height: 21px;">Selamat menerapkan deh ya .. </span></span><span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: 14px; line-height: 21px;"> </span></header>Anonymoushttp://www.blogger.com/profile/04285258075267850703noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-956866431246777407.post-8350685905936828632012-07-17T08:51:00.000+07:002012-07-17T08:53:36.595+07:00Free Download Kajian MP3 Membongkar Koleksi Dusta Mas Idahram<div style="float: right; margin: 5px;"><a href="http://www.blogger.com/blogger.g?blogID=956866431246777407" style="border: 0px none;"> <span style="color: #783f04;"> Sudah dilihat</span> </a><a href="http://www.free-easy-counters.com/" target="_blank"><img alt="Free Hit Counter" border="0" src="http://www.free-easy-counters.com/track.php?page=141562&%3Bstyle=plain_b&%3Bnbdigits=2&%3Breloads=1" /> <span style="color: #783f04;"> kali.</span> </a> <br />
<table><tbody>
<tr> </tr>
</tbody></table></div><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjAyy8upEBzUnT7y_iF0Mw8ZZYC6vTb1x8wnMpy4icU-r4Cl_z713RTyW-cQ1twLiQDQQ0O77WEvAnJ39i-dHpBOei7PdJ6H5xaEyteFu7vWjgoAz-tcl-KYoQQheSUAItDN5xV0Yd2CGg/s1600/sejarah-berdarah-sekte-syiah.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="320" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjAyy8upEBzUnT7y_iF0Mw8ZZYC6vTb1x8wnMpy4icU-r4Cl_z713RTyW-cQ1twLiQDQQ0O77WEvAnJ39i-dHpBOei7PdJ6H5xaEyteFu7vWjgoAz-tcl-KYoQQheSUAItDN5xV0Yd2CGg/s320/sejarah-berdarah-sekte-syiah.jpg" width="240" /></a></div><b>Maktabah Online</b><br />
Telah berlalu koleksi fitnah Mas Idahram didalam beberapa bukunya yang mana dia telah sangat berani berdusta memfitnah syaikh Muhammad Bin Abdul Wahhab dan orang - orang yang mengikuti manhaj beliau, yang merujuk kepada Pemahaman Para Salafush Sholih, dan koleksi fitnah ini sudah begitu tersebar di berbagai media internet, namun alhamdulillah bagi seorang penuntut ilmu yang mereka membaca langsung kitab-kitab syaikh Muhammad Bin Abdul Wahhab fitnah tersebut ibarat sarang laba-laba,rapuh dan murahan..<br />
<a name='more'></a><br />
<br />
Diantara fitnah tersebut adalah Wahabi <b>gemar membunuh dan beringas menghalalkan darah kaum muslimin</b>, dan se abgreg fitnah lainnya yang sangat layak masuk ke tong sampah. <br />
<br />
Alhamdulillah pembaca bisa mendengarkan kajian dari Ustadz Firanda yang membongkar kedustaan mas Idahram ini, silahkan download disini :<br />
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="http://archive.org/download/SejarahBerdarahSekteSyiah/UstadzFirandaAndirja-MembongkarKoleksiDustaSyaikhIdahram.mp3" target="_blank"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhGYSZJe6DGmkgU5NF-4axH-iTGupvYMh7l6D_Ln9kEZ3RzTtNdq2Ss3Z2kj2vUul0eKNheQscfyPejicachq47VoQsifYKbeK8VWrye86JB_w1HOo6KP9vLtKU96rzDev3Dr0caPD6RXE/s1600/logo+download.jpg" /></a></div><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><b>Atau disini dalam format ZIP :</b></div><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="http://archive.org/download/SejarahBerdarahSekteSyiah/SejarahBerdarahSekteSyiah_vbr_mp3.zip" target="_blank"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgLm3GJKIjPIBW7AXnvZCWg_AxDPcl8sB_B3gUQ1ovcHGHlcATHuM-Sj_FTAcsKaYkAqNo-ttA4NeOWsEe9x6NOn8Zijs4mGKs2roCIbpYpb8bHPo17LEqExAElgm6Er6ULQqzh3ZbbR98/s1600/download-icon.png" /></a></div><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><br />
</div>Anonymoushttp://www.blogger.com/profile/04285258075267850703noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-956866431246777407.post-18208062537509993962012-07-16T10:08:00.000+07:002012-07-16T10:13:09.898+07:00Siapakah Mahrom Kita ?<div style="float: right; margin: 5px;"><a href="http://www.blogger.com/blogger.g?blogID=956866431246777407" style="border: 0px none;"> <span style="color: #783f04;"> Sudah dilihat</span> </a><a href="http://www.free-easy-counters.com/" target="_blank"><img alt="Free Hit Counter" border="0" src="http://www.free-easy-counters.com/track.php?page=141388&%3Bstyle=plain_b&%3Bnbdigits=2&%3Breloads=1" /> <span style="color: #783f04;"> kali.</span> </a> <br />
<table><tbody>
<tr> </tr>
</tbody></table></div><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjQ3ErDYHISgta0T4kiNHUusG65xcZJBkFoLGAYhhHdBp-f6e6hwtMM7rglHqeuK_BbmVXZATKZB5m7_eHpNoX0GBn1XXs3sK-dp4H0C1Ezop_vvz_dT_Lg59rUnMwpEsTV3ThsAcKIAiI/s1600/apotek+tampak+depan.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="240" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjQ3ErDYHISgta0T4kiNHUusG65xcZJBkFoLGAYhhHdBp-f6e6hwtMM7rglHqeuK_BbmVXZATKZB5m7_eHpNoX0GBn1XXs3sK-dp4H0C1Ezop_vvz_dT_Lg59rUnMwpEsTV3ThsAcKIAiI/s320/apotek+tampak+depan.jpg" width="320" /></a></div><b>Maktabah Online On : Siapakah Mahrom Kita ?</b><br />
<div><br />
<b>Berikut adalah penjelasan ringkas tentang mahrom (Yang haram dinikahi) :</b><br />
<br />
<i>1. Haram untuk dinikahi selamanya</i> : Artinya ada wanita yang haram dinikahi, namun tidak selamanya. Seperti adik istri atau bibi istri. Mereka tidak boleh dinikahi, tetapi tidak selamanya. Karena jika istri meninggal atau dicerai, suami boleh menikahi adiknya atau bibinya.<br />
<a name='more'></a><br />
<br />
<i>2. Disebabkan sesuatu yang mubah :</i> Artinya ada wanita yang haram untuk dinikahi selamanya dengan sebab yang tidak mubah. Seperti ibu wanita yang pernah disetubuhi karena dikira istrinya, atau karena pernikahan syubhat. Ibu wanita ini haram untuk dinikahi selamanya, namun bukan mahram. Karena menyetubuhi wanita yang bukan istrinya, karena ketidaktahuan bukanlah perbuatan yang mubah.<br />
<br />
<i>3. Karena statusnya yang haram :</i> Karena ada wanita yang haram untuk dinikahi selamanya, namun bukan karena statusnya yang haram tetapi sebagai hukuman. Misalnya, wanita yang melakukan mula’anah dengan suaminya. Setelah saling melaknat diri sendiri karena masalah tuduhan selingkuh, selanjutnya pasangan suami-istri ini dipisahkan selamanya. Meskipun keduanya tidak boleh nikah lagi, namun lelaki mantan suaminya bukanlah mahram bagi si wanita.<br />
<br />
Adapun wanita yang tidak boleh dinikahi karena selamanya ada 11 orang ditambah karena faktor persusuan. Tujuh diantaranya, menjadi mahram karena hubungan nasab, dan empat sisanya menjadi mahram karena hubungan pernikahan.<br />
<br />
<b>Pertama, tujuh wanita yang tidak boleh dinikahi karena hubungan nasab:</b><br />
<br />
1. Ibu, nenek, buyut perempuan dan seterusnya ke atas.<br />
2. Anak perempuan, cucu perempuan, dan seterusnya ke bawah.<br />
3. Saudara perempuan, baik saudari kandung, sebapak, atau seibu.<br />
4. Keponakan perempuan dari saudara perempuan dan keturunannya ke bawah.<br />
5. Keponakan perempuan dari saudara laki-laki dan keturunannya ke bawah.<br />
6. Bibi dari jalur bapak (‘ammaat).<br />
7. Bibi dari jalur ibu (Khalaat).<br />
<br />
<b>Kedua, empat wanita yang tidak boleh dinikahi karena hubungan pernikahan:</b><br />
<br />
1. Ibu istri (ibu mertua), nenek istri dan seterusnya ke atas, meskipun hanya dengan akad<br />
2. Anak perempuan istri (anak tiri), jika si lelaki telah melakukan hubungan dengan ibunya<br />
3. Istri bapak (ibu tiri), istri kakek (nenek tiri), dan seterusnya ke atas<br />
4. Istri anak (menantu perempuan), istri cucu, dan seterusnya kebawah.<br />
Demikian pula karena sebab persusuan, bisa menjadikan mahram sebagaimana nasab. <br />
(Taisirul ‘Alam, Syarh Umdatul Ahkam, hal. 569)<br />
<br />
<b>Sumber :</b><br />
http://www.konsultasisyariah.com/muhrim-dan-mahram/#axzz20hyj0Nap</div>Anonymoushttp://www.blogger.com/profile/04285258075267850703noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-956866431246777407.post-44414821692828129092012-07-16T09:16:00.000+07:002012-07-16T09:18:01.759+07:00Ipar Adalah Maut<div style="float: right; margin: 5px;"><a href="http://www.blogger.com/blogger.g?blogID=956866431246777407" style="border: 0px none;"> <span style="color: #783f04;"> Sudah dilihat</span> </a><a href="http://www.free-easy-counters.com/" target="_blank"><img alt="Free Hit Counter" border="0" src="http://www.free-easy-counters.com/track.php?page=141384&%3Bstyle=plain_b&%3Bnbdigits=2&%3Breloads=1" /> <span style="color: #783f04;"> kali.</span> </a> <br />
<table><tbody>
<tr> </tr>
</tbody></table></div><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjvxqOAggmHJrFK7z2ftLlz9Xu-NEi2ZqIjR2aE1fI94KB0jF-NFeGTSmLyINB5wp6H-yjKNAiDHGKZP09nZh8_0YT7Pi9iTFzVFpBifAjLS_hmKvgCo4IavAK-oufYZ0gZ4g8rZDQb3V8/s1600/iram+render+pantai.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="240" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjvxqOAggmHJrFK7z2ftLlz9Xu-NEi2ZqIjR2aE1fI94KB0jF-NFeGTSmLyINB5wp6H-yjKNAiDHGKZP09nZh8_0YT7Pi9iTFzVFpBifAjLS_hmKvgCo4IavAK-oufYZ0gZ4g8rZDQb3V8/s320/iram+render+pantai.jpg" width="320" /></a></div>Seringkali para suami / istri mengabaikan permasalahan berhubungan komunikasi dan bergaul dengan ipar – ipar mereka, sehingga tak jarang mereka kerap akrab, bergaul tanpa batas, bahkan saat sang Ipar tinggal bersama 1 rumah, suami / istri kerap kali melalaikan etika Islam dalam hal berbusana, istri tak canggung memakai busana minim didepan Ipar lelakinya, begitu juga sang Ipar adik istri tak canggung menggunakan busana seenaknya di depan suami kakaknya .. <br />
<br />
<a name='more'></a><br />
<br />
Akibatnya, banyak kasus terjadi, dari mulai pandangan hingga boncengan berujung kepada janjian dan terjadilah kecelakaan, ini semua akibat dari kelalaian keluarga dan kelalaian kita dalam hal ilmu ilmu agama Islam.<br />
<br />
Ipar Bukanlah Mahrom (Kedudukan Ipar dalam Islam)<br />
<br />
Defisi mahrom menurut Imam an-Nawawi :<br />
<br />
كل من حرم نكاحها على التأبيد بسبب مباح لحرمتها<br />
<br />
Setiap wanita yang haram untuk dinikahi selamanya, disebabkan sesuatu yang mubah, karena statusnya yang haram. (Syarah Shahih Muslim, An-Nawawi, 9:105)<br />
<br />
Ipar (adik / kakak istri / suami) bukanlah mahrom , khususnya adik / kakak nya sang istri, dia hanya dilarang dinikahi selama si istri masih menjadi istri kita, karena terkait larangan mengumpulkan dua saudara sebagaimana firman Allah:<br />
<br />
وَأَنْ تَجْمَعُوا بَيْن الْأُخْتَيْنِ<br />
“(Kalian tidak boleh) menggabungkan dua perempuan bersaudara…” (QS. an-Nisa: 23)<br />
<br />
Maksudnya, tidak boleh menikahi dua wanita bersaudara, baik saudara kandung maupun sepersusuan.<br />
<br />
Artinya jika sang istri sudah bercerai dengan kita, dan istri sudah habis masa ‘iddahnya, kita boleh menikahi ipar kita tersebut.<br />
<br />
Ipar adalah Bahaya<br />
<br />
Melihat penjelasan diatas, maka kedudukan ipar sama halnya dengan kaum muslimin dan muslimah lainnya, oleh karena itulah Nabi memperingatkan bahayanya :<br />
<br />
إِيَّاكُمْ وَالدُّخُوْلَ عَلَى النِّسَاءِ. فَقَالَ رَجُلٌ مِنَ اْلأَنْصَارِ: يَا رَسُوْلَ اللهِ، أَفَرَأَيْتَ الْحَمْوَ؟ قَالَ: الْحَمْوُ الْمَوْتُ<br />
<br />
“Hati-hati kalian masuk ke tempat para wanita!” Berkatalah seseorang dari kalangan Anshar, “Wahai Rasulullah! Apa pendapat anda dengan ipar?” Beliau menjawab, “Ipar adalah maut.” (HR. Al-Bukhari no. 5232 dan Muslim no. 5638)<br />
<br />
Ipar di sini adalah kerabat suami selain ayah dan anak laki-lakinya. Makna “Ipar adalah maut”, kata Al-Imam An-Nawawi rahimahullahu, bahwa kekhawatiran terhadap ipar lebih besar daripada orang selainnya. Kejelekan bisa terjadi darinya dan fitnahnya lebih besar. Karena biasanya ia bisa masuk dengan leluasa menemui wanita yang merupakan istri saudaranya atau istri keponakannya, serta memungkinkan baginya berdua-duaan dengan si wanita tanpa ada pengingkaran, karena dianggap keluarga sendiri. Beda halnya kalau yang melakukan hal itu laki-laki ajnabi yang tidak ada hubungan keluarga dengan si wanita. (Al-Minhaj, 14/ 378)<br />
<br />
Maka tak pelak lagi, untuk menjaga kemadhorotan yang terjadi lebih besar lagi, Nabi melarangnya secara umum untuk berkhalwat dan berduaan dengan Ipar, sebagaimana sabda beliau :<br />
<br />
لا يخلون أحدكم بامرأة فإن الشيطان ثالثهما.<br />
“Janganlah salah seorang dari kalian berkhalwat dengan seorang wanita karena sesungguhnya setan adalah orang yang ketiga.” (HR. Ahmad 1/18, Ibnu Hibban 1/436, dan dishahihkan oleh Al-Albani)<br />
<br />
Pemahaman hadits diatas pun tentu saja berlaku bagi wanita pula .<br />
<br />
Maka ada beberapa hal yang sebaiknya kita perhatikan dalam bergaul dengan Ipar : <br />
<br />
1. Memisahkan ipar dari tempat tinggal suami dan istri<br />
<br />
2. Jika memang terpaksa 1 rumah, maka ini sebuah perkara yang berat, suami / istri mesti benar benar menjaga diri mereka dan memberikan pengertian pula pada iparnya , sehingga mereka benar benar bisa saling menjaga pandangan, menjaga aurat dan menjaga diri dan hati masing-masing, dan ini sangat berat, karena menjaga khalwat, menjaga segala sesuatunya bukan sebuah hal yang sangat mudah. akan sanggupkah kita ?<br />
<br />
3. Menjaga pergaulan, sehingga memberlakukan ipar sebagaimana muslim / muslimah lainnya yang bukan mahromnya, artinya tidak halal memboncengnya, tidak halal menyentuh kulitnya, dan lain lainnya..<br />
<br />
Jalan terbaik tentulah menjaga dan menutup pintu fitnah bagi keluarga kita, karena tak sedikit kasus perselingkuhan terjadi akibat tidak adanya batasan antara kita dengan ipar, wal’iyadzubillah ..<br />
<br />
Disusun Oleh : Muhammad Yusuf Abu IramAnonymoushttp://www.blogger.com/profile/04285258075267850703noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-956866431246777407.post-57132886190964537862012-07-16T08:20:00.000+07:002012-07-16T08:23:17.061+07:00Nasehat Memperbaiki Rumah Tangga 1<div style="float: right; margin: 5px;"><a href="" style="border: 0px none;"> <span style="color: #783f04;"> Sudah dilihat</span> </a><a href="http://www.free-easy-counters.com/" target="_blank"><img alt="Free Hit Counter" border="0" src="http://www.free-easy-counters.com/track.php?page=141377&%3Bstyle=plain_b&%3Bnbdigits=2&%3Breloads=1" /> <span style="color: #783f04;"> kali.</span> </a> <br />
<table><tbody>
<tr> </tr>
</tbody></table></div><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgzNKeajBvtKMa91aIKnbizTkZ59SlGduzVx0EUN8GHWcMdPPeC-FaaqblrY0qAs2rWAVw8iNGxhTRsr9wFUmzacyv2-L7eqrsd_5c9ZPHX0pWnh-LU6dukUDg-QQlemNhQjulNPZ2uxJc/s1600/suasana+malam2.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="240" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgzNKeajBvtKMa91aIKnbizTkZ59SlGduzVx0EUN8GHWcMdPPeC-FaaqblrY0qAs2rWAVw8iNGxhTRsr9wFUmzacyv2-L7eqrsd_5c9ZPHX0pWnh-LU6dukUDg-QQlemNhQjulNPZ2uxJc/s320/suasana+malam2.jpg" width="320" /></a></div><b>Rumah Adalah Nikmat </b><br />
<br />
Allah Subhanahu wa Ta'ala berfirman :<br />
"Dan sesungguhnya Allah menjadikan bagimu rumah-rumahmu sebagai tempat tinggal." (An-Nahl : 80) <br />
Ibnu Katsir rahimahullah berkata: "Allah Subhanahu wa Ta'ala menyebutkan kesempurnaan nikmatNya atas hambaNya, dengan apa yang Dia jadikan bagi mereka rumah-rumah yang merupakan tempat tinggal mereka. Mereka kembali kepadanya, berlindung dan memanfaatkannya dengan berbagai macam manfaat" .<span style="font-size: x-small;">(<i><span style="font-family: Verdana, sans-serif;">Tafsir Ibnu Katsir</span></i><span style="font-family: Verdana, sans-serif;">, cet. Daarusy Sya'bi,4/509)</span></span><br />
<a name='more'></a><br />
<br />
Banyak sekali kegunaan rumah bagi seseorang. Ia adalah tempat makan, tidur, istirahat, dan berkumpul dengan keluarga, isteri dan anak-anak, juga tempat melakukan kegiatan yang paling pribadi dari masing-masing anggota keluarga. Allah berfirman :<br />
"Dan hendaklah kamu tetap di rumahmu dan janganlah kamu berhias dan bertingkah laku seperti orang-orang jahiliyah yang dahulu". (Al-Ahzab :33) <br />
<br />
Jika kita renungkan keadaan orang-orang yang tidak memiliki rumah, yakni orang-orang yang hidup di pengasingan, di emper-emper jalan serta para pengungsi yang terusir di perkemahan-perkemahan sementara, niscaya kita memahami benar nikmatnya ada di rumah. <br />
<br />
Tentu kita akan terenyuh dan haru mendengar orang misalnya dia mengatakan : "Saya tidak punya tempat tinggal tetap, terkadang saya tidur di rumah si Fulan, terkadang di kedai kopi, kebun atau di pantai, lemari bajuku ada di dalam mobil."Dengan demikian kitapun akan memahami makna keberserakan karena tidak memiliki tempat tinggal atau rumah. <br />
<br />
Ketika Allah menyiksa orang-orang Yahudi Bani Nadhir, Allah mengambil dari mereka nikmat rumah ini, Allah mengusir mereka dari kampung halaman mereka. Allah berfirman :<br />
"Dialah yang mengeluarkan orang-orang kafir di antara Ahli Kitab dari kampung-kampung pada saat pengusiran pertama kali."(Al-Hasyr:2) <br />
<br />
Kemudian firmanNya :<br />
"Mereka memusnahkan rumah-rumah mereka dengan tangan mereka sendiri dan tangan orang-orang beriman. Maka ambillah (kejadian itu) untuk pelajaran, hai orang-orang yang mempunyai pandangan". (Al-Hasyr : 2)<br />
<br />
Yang Mendorong Seorang Muslim Memperhatikan ISHLAH (Perbaikan) Rumahnya <br />
1. Menjaga diri dan keluarga dari api Neraka jahannam dan selamat dari siksa yang menyala-nyala. Allah berfirman :<br />
"Hai orang-orang yang beriman, peliharalah dirimu dan keluargamu dari api Neraka yang bahan bakarnya adalah manusia dan batu, penjaganya malaikat-malaikat yang kasar, yang keras, yang tidak mendurhakai Allah terhadap apa yang diperintahkanNya kepada mereka dan selalu mengerjakan apa yang diperintahkan".(At-Tahrim : 6)<br />
<br />
2. Besarnya tanggung jawab yang dibebankan terhadap pemimpin rumah di hadapan Allah pada hari perhitungan. Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda :<br />
"Sesungguhnya Allah Ta'ala akan meminta pertanggung jawaban kepada setiap pemimpin atas apa yang dipimpinnya, apakah ia menjaga kepemimpinannya atau melalaikannya, sehingga seorang laki-laki ditanya tentang anggota keluarganya".<br />
<br />
Hadits Hasan, diriwayatkan oleh An-Nasa'i dalam Isyratun Nisaa', hadits no 292 dan Ibnu Hibban dari Anas dalam Shahihul Jami' , no.1775; As-Silsilah Ash- Shahihah no.1636. <br />
<br />
Rumah adalah tempat menjaga diri dan keselamatan dari berbagai kejahatan dan menolak dari bahaya manusia lain; rumah adalah tempat perlindungan ketika terjadi fitnah. Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda :<br />
"Beruntunglah orang yang menguasai lisannya dan lapang rumahnya serta menangis atas kesalahannya."<br />
Hadits Hasan, diriwayatkan oleh Ath-Thabrani dalam Al-Mu'jamul Ausath dari Tsauban dan terdapat dalam Shahihul Jami', no.3824. <br />
<br />
Dan beliau bersabda :<br />
"Lima hal yang barangsiapa mengerjakan salah satu daripadanya maka ia akan mendapat jaminan dari Allah. Yaitu : orang yang menjenguk orang sakit, orang yang pergi berperang, atau orang yang masuk kepada pemimpinnya dengan maksud menegurnya atau mengingatkannya, atau ia duduk di rumahnya sehingga orang-orang selamat dari (ganggguan)nya dan ia selamat dari (gangguan) mereka.Hadits riwayat Ahmad (5/241)<br />
<br />
"Keselamatan seseorang dalam fitnah yaitu ia senantiasa mendiami rumahnya." <br />
Hadits Hasan, diriwayatkan oleh Ad-Dailami dalam Musnadul Firdaus dari Abu Musa; terdapat dalam Shahihul jami' no.3543, dan lafazh dalam Sunan oleh Ibnu Abi 'Ashim, no.1021. Dalam takhrij ia mengatakan : "Hadits ini shahih ". <br />
<br />
Orang muslim akan merasakan faedah ini ketika ia dalam keadaan terasing, saat ia tidak bisa mengubah kemungkaran-kemungkaran yang ada, maka dia memiliki tempat berlindung ketika kembali ke rumahnya. Rumah itu akan menjaga dirinya dari perbuatan dan pandangan yang dilarang, menjaga isterinya dari tabarruj (pamer kecantikan dan hiasan) serta menjaga anak-anaknya dari teman-teman yang jahat. <br />
<br />
1. Sesungguhnya sebagian besar manusia menggunakan waktunya di dalam rumah, terutama pada musim panas dan dingin yang menyengat, pada musim hujan, permulaan dan akhir siang, ketika selesai dari kerja atau sekolah, karena waktu-waktu tersebut semestinya digunakan dalam ketaatan, jika tidak tentu akan habis untuk melakukan hal-hal yang dilarang.<br />
<br />
2. Ini yang terpenting, bahwa perhatian terhadap rumah merupakan sarana yang paling besar untuk membangun masyarakat muslim. Karena sebuah masyarakat ini terdiri dari rumah-rumah. Rumah-rumah adalah unsur dasar suatu masyarakat. Rumah-rumah itu membentuk suatu perkampungan dan perkampungan-perkampungan itu adalah masyarakat. Jika unsur dasarnya baik, niscaya akan kuatlah masyarakat kita dengan hukum-hukum Allah, tegar dalam menghadapi musuh-musuh Allah, memancarkan kebaikan dan tidak menimbulkan kejahatan. <br />
<br />
Dari sebuah rumah yang Islami akan lahir penopang-penopang perbaikan bagi masyarakat, berupa da'i-da'i teladan, penuntut ilmu, mujahid yang sesungguhnya, isteri shalihah, ibu pendidik dari unsur pembangun kebaikan lainnya. <br />
<br />
Jika sedemikian penting problem tersebut, sementara rumah-rumah kita penuh dengan kemungkaran dan kelalaian, meremehkan dan melampaui batas, maka dari sini timbul tanda tanya besar:<br />
<br />
APA SARANA-SARANA UNTUK MEMPERBAIKI RUMAH? <br />
Kepada para pembaca, penulis suguhkan jawabannya, nasehat-nasehat dalam persoalan ini, mudah-mudahan Allah memberi manfaat kepada kita dengannya, dan mudah-mudahan Allah mengarahkan semangat putra-putri Islam untuk membawa risalah (tugas) perbaikan rumah Islami dari awal.<br />
<br />
Nasehat ini dimaksudkan untuk dua hal, mendapatkan maslahat (kebaikan) yakni dengan amar ma'ruf atau mencegah kerusakan yakni menghilangkan kemungkaran. Semoga bermanfaat.<br />
<br />
Sumber : 40 Nasehat Memperbaiki Rumah Tangga oleh Syaikh Shalih AL-MunajidAnonymoushttp://www.blogger.com/profile/04285258075267850703noreply@blogger.com0